Sequel : part 4

2.8K 185 14
                                    


Happy Reading~

Waktu semakin berjalan seiring tumbuhnya malaikat kecil nan tampan di tengah tengah keluarga kecil Cho Kyuhyun. Kehebohan selalu terjadi di setiap tumbuh kembang Cho Dae Hyun.

Bagi Sung Hyun, melihat dan menemani tumbuh kembang sang anak yang sangat membuatnya takjub itu merupakan hal terindah yang pernah di alaminya. Masih di ingatnya bulan bulan pertama dirinya dan Kyuhyun yang bersikeras merawat anaknya sendiri melewati malam malam yang begitu menguras emosi.

Disaat Dae Hyun yang terbangun di malam hari meminta ASI. Atau hanya sekedar mengajak terjaga kedua orangtuanya. Hingga saat keduanya menghabiskan malam panas pertama mereka setelah masa nifas Sung Hyun berakhir. Gagal terselesaikan karena tangisan sang anak.

Malam malam di saat keduanya tertawa bersama menikmati moment menjadi orangtua baru dan di saat keduanya menangis bersama saling menguatkan satu sama lain. Proses kehidupan yang tak akan pernah bisa di lupakan seumur hidup.

Tak terasa usia Cho Dae Hyun menginjak 4 tahun. Masa masa emas nya di raihnya dengan gemilang. Menjadikannya bocah tampan yang sangat pintar dan selalu menggemaskan. Hari harinya di penuhi kasih sayang dari orang orang terkasih. Sifatnya pun hampir sama dengan sang Ayah yang bermulut tajam. Meski siapapun tak akan sampai hati untuk tersinggung jika sudah melihat rupawannya Dae Hyun.

" Apa hari ini kita akan ke rumah Min Ji noona?" si kecil Dae Hyun menemani sang Ibu yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Kakinya yang menjuntai di ayun ayunkannya bergantian sembari duduk di buffet pendek kitchen set dekat wastafel. Tangannya memainkan sebuah apel merah yang terlihat segar.

"Bukankah paman Hyuk akan menjemputmu dan mengajakmu ke taman bermain?"

"Ahh..benar juga. "gumam Dae Hyun.

"Sepertinya paman Hyuk senang sekali mengajakmu keluar. Kau tak merepotkannya 'kan?"

"Mana mungkin. Asal Eomma tau saja. Paman Hyuk suka mengajakku keluar karena memanfaatkanku." ucapan Dae Hyun membuat Sung Hyun mengernyit.

"Apa Eomma tau, setiap kami bersama, banyak gadis gadis yang mendekati kami. Dan yang menyebalkan mereka selalu mencoba menyentuhku Eomma. Mereka bilang aku sangat tampan dan menggemaskan."cerita Dae Hyun yang membuat Sung Hyun tersenyum.

"Bukankah anak Eomma memang tampan?"

"Tentu saja. Kalau yang itu, tidak perlu di ragukan lagi. Tapi paman Hyuk memanfaatkannya untuk berkenalan dengan gadis gadis."gerutu Dae Hyun.

"Tidak boleh bicara seperti itu, Dae Hyun~ah. Anggap saja berbuat baik membantu pamanmu supaya cepat punya calon bibi untukmu."

"Haahh...punya bibi Sora saja sudah membuatku pusing. Apalagi kelak bibi dari paman Hyuk Jae. Belum lagi Min Ji noona yang memperlakukanku seperti anak kecil. Padahal kami hanya beda satu setengah tahun."

"Kau kan memang masih kecil, Dae Hyun~ah." Sebuah suara menginterupsi sesi curhat ibu dan anak itu. Keduanya menoleh dan mendapati Kyuhyun berjalan mendekat ke arah Sung Hyun dan segera mengecup pipi istrinya singkat.

"Apa Appa tidak malu mencium Eomma di depanku?"cibir Dae Hyun yang bukan untuk pertama kali.

" Kau kan bisa menutup matamu."balas Kyuhyun.

"Aku kan senang sekali melihat wajah Eomma yang cantik."sahut Dae Hyun.

"Menutup matamu sebentar tidak akan mengurangi kecantikan Eomma mu."

" Menahan diri sampai aku tidak ada di sekitar kalian tidak akan mengurangi keinginan Appa untuk memonopoli Eomma kan?" balas Dae Hyun.

"Astaga. Bilang saja kalau anak Appa ini cemburu tak mendapat morning kiss dari Appa." Kyuhyun berjalan mendekati tempat anaknya berada.

We (You And Me)   :   Short SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang