Perasaan Ingin Selalu Dekat

7 4 0
                                    


🎹

"Ini sarapan buat kamu." Eve meletakan setangkup roti bakar dengan nuttela di piring Erik.

Cowok itu datang saat Eve sedang bersiap. Dan sekarang sarapan bersama di meja makan.

"Erik kalau mau nasi gorengnya,tambah aja." Tawar ibu si kembar.

"Gak ma. Udah cukup ini." Ujar Erim lalu mulai makan rotinya.

Eve yang melihatnya pun tersenyum senang saat melihat makanan yang dibuatnya dimakan dengan penuh nikmat begitu. Ino hanya memandang kembarannya jengah.

"Kamu juga udah jadi bucin?"

Pertanyaan Unfaedah milik kakaknya itu melunturkan senyum di bibir Eve. Kenapa cowok satu ini belum berangkat?

"Kak bisa gak sih pembahasan tentang perbucinan itu dihentikan? Gak ada topik lain apa selain bucin-bucin itu?" Ujar Eve jengah.

"Ada kok" kakaknya malah membalas santai. Eve meminum susunya sambil menaikan alis seakan bertanya 'apa?' Pada kembarannya itu.

"Kapan kalian pacaran?"

Kedua orang didepan Ino sekarang terbatuk keras. Bahkan susu yang diminum Eve menyembur keluar saking ia kagetnya dengan pertanyaan yang sangat sangat sangat tidak penting dari kakaknya.

Kakaknya ini benar-benar sosok iblis.

"Evelino" tegur ibunya pada Ino.

Ibu memberikan air pada keduanya masih terbatuk itu. Saat batuknya reda,Eve memandang kakaknya dengan wajah memerah. Entah karena batuk tadi atau karena hal lain.

"Lebay kalian. Ma,Ino berangkat dulu."ujar cowok itu mengambil tas miliknya lalu berangkat sebelum mencium tangan ibunya.

"Kalian belum mau berangkat?" Tanya ibu.

"ini mau berangkat ma." Eve menyalimi ibunya dan diikuti Erik. Gadis itu memakai tas miliknya dan mengikuti Erik yang sudah bersiap diatas motornya didepan.

"Ma,kami berangkat." Katanya lalu sambil memakai helm dan menaiki motor Erik.

🎹

Jam pelajaran yang paling membosankan itu adalah sejarah. Jujur saja, Eve bahkan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan gurunya didepan. Tentang perang inilah-itulah,tentang perjanjian-perjanjian apalah, huft itu benar-benar memusingkan.

Jadi lebih enak kalau tidur sambil kepalanya dielus-elus. Apalagi posisi meja kursi miliknya berada paling belakang,jadi selamat.

Memikirkan jika dia satu kelas dengan Erik pasti menyenangkan. Saat ia ingin tidur kepalanya pasti akan dielus oleh cowok itu.

Ia kembali tersenyum dengan wajah memerah. Karin teman sebangkunya hanya melihat dirinya.

"Kenapa?" Tanya Karin yang hanya dijawab gelengan oleh Eve.

Karin memandang sebentar kedepan lalu dengan sedikit membungkukkan badannya ia berbisik pelan.

"Mikirin Erik?" Karin ini sebelas dua belas dengan kembarannya.

"Gak" jawab Eve dengan wajah yang memerah.

"Bohong dosa loh."

"Dibilangin gak!"

"Yaudah yang jomblo percaya aja" ujar Karin sambil terkikik.  Gadis ini selalu tahu caranya untuk menggoda Eve.

Bosan dengan Karin yang malah mendengar penjelasan didepan, perlahan kelopak mata Eve sedikit demi sedikit menutup. Menghantarnya pada tidur siang dikelas.

🎹

Bel istirahat yang berbunyi menyadarkan Eve yang tengah tertidur pulas. Ia pernah diejek soal itu,katanya Eve cocok tidur disekolah karena langsung bangun kalau dengar bel sekolah bunyi. Beda kalau dengan dirumah,jam wekernya sudah bunyi berkali-kali tapi gadis itu masih dalam alam mimpi.

Mana berani dia tidur disekolah malam-malam. Bukannya tidur, nanti dia malah main kejar-kejaran ama hantu sekolah ini. Kan serem.

Erik sedang memasukan buku milik gadis itu ke tas saat Eve bangun sambil mengucek matanya.

Menggemaskan.

Erik mengusak rambut Eve dan membuat gadis itu marah. Dia mengerucutkan bibirnya dan memandang sebal pada cowok disampingnya ini. Erik hanya tertawa melihat ekspresi Eve yang menurutnya imut tersebut. Benar-benar deh. Bucin.

"Ke kantin gak?" Tanya Erik padanya.

"Ayo. Lapar."

"Eh karin?" Tanya  Eve saat dilihatnya gadis itu tidak ada.

"Katanya dia ada urusan"

"Ayo."

Mereka keluar beriringan sambil membicarakan apa saja. Eve yang pendek harus mendongak saat akan menatap Erik disampingnya. Begitu pun Erik. Tinggi yang tidak wajar untuk anak seumuran dia ini,membuat ia sesekali menunduk jika menatap Eve.

Atau, Eve saja yang memang pendek?

Kedekatan mereka berdua sering disangka berpacaran oleh banyak orang. Padahal tidak begitu adanya. Mereka hanyalah sahabat,tapi saling memendam rasa satu sama lain.

Yang paling menjengkelkan bagi Ino adalah, mereka berdua tidak peka terhadap perhatian yang diberikan satu sama lain. Apalagi Eve yang selalu berpikir kalau perhatian Erik adalah sayang sebagai sahabat. Bullshit.

Seperti sekarang, Eve duduk manis sambil makan batagornya dengan Erik yang membawakannya minuman dan memandangnya dengan hangat seperti biasa.

Ah jangan lupakan fans-fans Erik yang selalu menatap sirik Eve.

Siapa yang tidak suka Erik Hardikusuma? Tampan? Jangan ditanya wajahnya mirip artis cina Hu Yi Tian. Kaya? Keluarganya pemilik rumah sakit internasional HK.

Anaknya baik, murah senyum, perhatian, kesayangan guru karena pintar dan rajinnya. Pokoknya dia benar-benar cowok idaman.

Tapi entah kenapa hal yang tidak disangka-sangka para fans-nya, cowok itu mau saja dekat-dekat dengan Eve.

Gadis pendek, jelek dan bodoh. Kalau kata Ino. Sebenarnya kalau mau bilang jelek, Eve jauh dari kata itu. Hanya gadis itu saja yang malas menunjukan. Rambut panjangnya hanya ia gerai saja kadang hanya ia ikat tanpa poni. Wajahnya juga hanya mengenal bedak baby selama ini.

Kulitnya kuning langsat bersih khas indonesia, beda dengan Erik yang putih mirip personil EXO itu, Oh Sehun. Matanya jernih dengan bola mata hitam yang selalu berbinar.  Hal yang disukai Erik. Bibirnya merah alami tanpa pewarna bibir.

Hanya sayangnya,gadis itu benar-benar kalah dalam mata pelajaran. Kerjaannya selalu tidur dikelas. Apalagi diusianya yang 17 ini dia masih menduduki bangku kelas X. Sama-sama dengan mereka yang seharusnya jadi adik kelas dia.

Tapi akhir-akhir ini nilai dan sikapnya mulai membaik karena Erik,walau ada saat ia benar-benar malas seperti tadi.

Ditambah lagi, dia sangat sangat sangat ceroboh! Dia juga tukang melamun. Kata mereka gadis itu benar-benar tidak cocok berada dekat Erik.

Tapi bagaimana jika perasaan mereka ingin mereka selalu berdekatan?

🎹

DOUBLE ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang