#two

915 115 15
                                    

Kedua pasang kaki kecil itu melangkah penuh riang di tepian jalan raya. Sambil bercanda mereka lakukan agar jarak yg ditempuh tidak terasa jauh. Sebenarnya bisa saja mereka pergi dengan menaiki kendaraan umum. Tapi rasanya uang saku mereka akan terbuang sia-sia. Lagipula sekolah tidak terlalu jauh dari rumah mereka hitung-hitung sekalian olahraga pagi

"Sebenarnya ikut orientasi itu gak enak Lis! Capek, pasti nanti disuruh ini itu sama kakak senior!" Ucap Rose tiba-tiba, ia berhenti dan mengarahkan pandangannya pada Lisa yg masih berjalan pelan melewatinya "..Lisa!!" Panggil Rose saat mengetahui bahwa Lisa tidak menanggapi perkataannya

"Terus?" tanya Lisa singkat dan mendapati hentakan kaki kesal dari Rose, tapi seketika kekesalannya berubah menjadi senyum penuh arti

"Gue punya ide! Pokoknya lo harus ikut!" Rose kemudian menarik pelan lengan Lisa membawa nya memasuki gerbang sekolah yg sudah hampir tertutup sebagian

"Mau ngapain sih Rose? Nanti ketauan gimana?" Ucap Lisa tanpa menolak tarikan pelan dari Rose

"Gak masalah, kita pasti aman!" Lanjut Rose santai, mereka sudah berada diarea sekolah, tepatnya mereka berjalan menuju kantin yg memang sepi karena siswa lainnya berada dilapangan mengikuti orientasi

Setibanya dikantin, mereka berdua lebih memilih untuk duduk dilokasi paling sudut, mungkin mereka berpikir agar lebih sulit terlihat oleh orang lain terutama para senior orientasi dan pengawas.

"Kita nyusul yg lain kelapangan aja yuk! Takutnya kita berdua ketauan lagi" Lanjut Lisa takut-takut. Mungkin ia tidak bisa membayangkan kalau pengawas menemukan mereka nanti. Bisa-bisa ayah dan ibu Lisa pasti merasa kecewa dengan perbuatan cerobohnya

Tapi seketika Rose menggelengkan kepalanya cepat dan menunjuk kearah tepat dibelakang Lisa

"Siapa bilang kita cuma berdua? Liat tuh" Lisa mengikuti arah pandangan Rose dengan pasti

Deg..

Lisa tertegun, jantungnya seolah berhenti berdetak. Mata tajam, Rahang tegas dan bibir tipis yg dimiliki orang itu membuat seluruh sistem syaratnya berhenti berfungsi. Ia tidak pernah melihat ada manusia sesempurna orang itu. Terhanyut dari kekagumannya, tanpa sadar orang yg berada diseberang sana menatapnya kembali.

Apa ini??

Seketika Lisa membalikkan tubuhnya tanpa mengetahui bahwa orang yg dibelakang sana melepaskan senyuman menanggapi tatapan itu.

"Kenapa Lis?" Rose yg melihat perubahan sifat Lisa dibuat kebingungan, pasalnya beberapa detik yg lalu Lisa terlihat cuek tapi sekarang ia malah terlihat panik.

"bukan apa-apa!" ucapnya sembari menyeruput sedotan dari es jeruk nya dengan cepat

"Tunggu disini! Jangan kemana-mana, oke!" perintah Rose dengan tangan yg mengisyaratkan bahwa Lisa harus duduk diam dibangku itu. Entah apa yg sedang ada didalam pikiran Lisa saat ini dengan begitu mudahnya ia menyetujui perkataan Rose, bahkan untuk bergeser sedikit pun tidak dilakukannya hingga tiba-tiba tepukan pelan dipunggungnya menyadarkan bahwa ia terdiam cukup lama.

Rose datang lagi, tapi tidak sendirian! Ia bersama sekitar empat orang yg sepertinya memiliki status sama seperti mereka. Murid baru ditahun ajaran baru!

Masalahnya bukan karena ramai yg membuat Lisa tidak nyaman. Lelaki yg tadi bertemu mata dengannya bahkan sekarang sudah berada didepannya. Astaga apa ini? Menatap kearah Rose pun Lisa sudah tidak sanggup lagi.

"Tuh kan bener! Pantesan aja dari tadi kok kaya gak asing gitu Lis, ternyata sebagian dari mereka itu temen lama gue!"

"Aah iya, aku baru tau!" Jawab Lisa dengan senyuman 'terserah Rose aja'

How Far I'll Go - TaeliceWhere stories live. Discover now