chapter 6

431 55 4
                                    


Tinggalkan jejak untuk penulis dengan cara VoMent.

Sebelumnya.....

"Satu kalimat yang selalu ku ingat dalam tulisanmu, ah itu bahkan lirik lagu kami" ucap Jungkook setengah tertawa tapi malah membuat Jasmin takut.

"A-apa itu?"

"Jika kau dan aku bersama, aku bisa tersenyum" tatap Jungkook serius.

Suasana hening karena dua manusia yang berhadapan ini tengah berselancar dalam pikiran masing-masing.

Dan akhirnya gadis itu ingat. Peran Jasmin Wang dalam ceritanya adalah seorang Psikiater.

Manik Jasmin membola dan menoleh terkejut pada Pria di hadapannya yang telah berubah ekspresi menjadi berkaca-kaca.

"Jungkook-ah jangan bilang kau--?"

Jungkook menatap Jasmin disertai senyuman miris. Terlihat menyedihkan dan berbanding terbalik dengan ekspresinya beberapa menit lalu "Ya.. seperti dalam tulisanmu, aku depresi."

Jasmin sukses membeku, saat ini ia tidak tau harus berkomentar apa.

Tertawa, karena menganggap itu candaan?

Ataukah

Menangis, karena sedih melihat Idolanya jadi seperti ini?

"Tapi ketika kau hadir, isi tulisanmu benar. Aku bisa tersenyum" aku Jungkook berbinar.

"Ceritamu belum selesai lalu kenapa kau berhenti? Aku ingin ending yang manis"

"Aku selalu membayangkan melakukan hal romantis dan sering tersenyum bahagia seperti dalam fanfiction mu."

"Aku juga bersikeras menyeretmu kesini demi menghilangkan depresiku" oceh Jungkook terus-menerus.

"Aku...-"

"Jamkkan!" sela Jasmin cepat. (Tunggu)

"Wae?" (Kenapa?)

Aku bukan Jasmin Wang seorang psikiater. Aku ini editor, kau taukan? Tugasku hanya memperbaiki tulisan yang salah."

"Sepertinya cara berpikirku ada yang salah. Bisakah kau memperbaikinya juga?" Tanya pria itu polos.

"Huh?" Jasmin melongo heran.

"Jasmin-ah Jebal... aku selalu menangis tanpa sebab tiap malam."

Jasmin mendengus kasar "Seperti dalam tulisanku, harusnya kau datang ke psikiater, bukan mencariku."

"Kau pikir aku tidak melakukan itu?"

"Lantas?"

"Tidak berhasil. Tapi sepertinya, aku memerlukan mu untuk menghilangkan depresiku. Dan terbukti, aku benar-benar bahagia saat kau disini" tunduknya lemah, Jungkook berasumsi bahwa gadis di hadapannya ini akan luluh.

Jasmin speechless. Karena akhirnya ia mengerti apa alasan dirinya di panggil jauh-jauh ke Korea.

.
.
.
.
.
.
.
.

Di practice room tempat Bangtan berkumpul, ada Hyung tertua Seokjin dan pria yang senyumnya secerah matahari Hoseok, mereka terlihat duduk di sofa sambil sesekali memainkan ponsel.

"Ku pikir ada yang salah dengan Jungkook" ucap Hoseok pada Jin.

Jin menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan aktifitasnya "Ada apa memang dengan anak itu?" Tanyanya.

"Yoongi hyung bilang dia membawa perempuan ke apartmentnya" ucap Hoseok datar.

"Oh" jawab Jin tak kalah datar.

𝑩𝒆𝒈𝒊𝒏, 𝑭𝒂𝒏 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚  | ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang