chapter 9

392 53 8
                                    

Selamat membaca♡

.
.
.
.
.
.
.

"Aku merindukanmu sayang"

Sesaat Jasmin kembali terpana menatap sosok Jungkook yang tampan dan akhirnya sadar akan sesuatu yang menimpa pucuk kepalanya. Ia menggerakkan matanya ke atas seolah menatap tangan Jungkook.

"Kau tidak senang ya aku ke sini?" Tanya Jungkook lagi.

Sementara Bu Ratna yang sedari tadi terus memandang dengan senyum gembira memperkenalkan diri pada Jungkook.
"Annyeonghaseyo, saya Ratna. Bos Gadis ini" cengir Bu Ratna malu-malu sambil menunjuk Jasmin.

Jungkook tersenyum membalas sapaan Bu Ratna, dua orang yang umurnya berbeda jauh itu tengah bercengkrama akrab, Jasmin tak menyangka Bosnya itu fasih sekali bahasa Koreanya.

Hal itu lantas membuat Jasmin memutar bola matanya malas. Tunggu, apa ia cemburu?

Setelah dirasa Jungkook cukup, ia lalu menoleh Jasmin "sajangnim, bolehkah aku meminjam karyawanmu ini sebentar" ujar Jungkook menunjuk Jasmin yang tadi seakan orang asing.

"Tentu saja boleh, selamanya juga tidak apa-apa" ucap Bu Ratna enteng yang disusul tatapan horor Jasmin.

"Kalau begitu aku akan minta Jasmin untuk pulang duluan hari ini" cengir Jungkook, Bu Ratna hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Ya sudah aku masuk dulu" Ujar Bos Jasmin tersebut.

Jungkook lalu perlahan menautkan tangannya pada jari mungil Jasmin. "Ajak aku ke cafe atau restoran terdekat dari sini, aku lapar" ucap si Pria kelinci itu.

Jasmin masih diam membeku mempertahankan kakinya di tempat.

"Oh.. ayolah, aku baru sampai. Dan belum makan dari tujuh jam yang lalu" keluh Jungkook sambil menggoyang-goyangkan tangan Jasmin seperti anak kecil.

Gadis itu menyerah ia hanya menghembuskan napas kasar lantas berlalu meninggalkan Jungkook.

"Kau mau kemana?" Tanya Jungkook memberengut.

Jasmin kembali mendengus kasar lalu memejamkan matanya frustrasi "katanya kau lapar!"

"Ah,, maja, maja" sorak Jungkook gembira. "Ayo, kita makan"

"Sebentar, aku mau ambil tas dulu" sahut Jasmin berlalu masuk ke dalam kantor.

"Ah..." binar pria itu. Jungkook dalam mode manis kali ini. Ia menunggu Jasmin dengan sabar di halaman gedung penerbit tersebut. Sebenarnya Jasmin tengah menatap serius Jungkook dari atas, haruskah ia mengabaikan Pria itu.

Tapi kasian juga, apalagi Jungkook belum makan selama perjalanan mungkin. Kenapa pria itu tidak makan di pesawat saja sih, uangnya kan banyak. Maki Jasmin dalam hati.

"Huh, hariku yang tenang telah berakhir" keluh Jasmin sambil menyambar tasnya.

"Cie yang di samperin pacar" goda salah satu rekan editor Jasmin.

"Dia bukan pacarku" ucap Jasmin perlahan berlalu.

Jreeeenggggg.............

Jungkook menatap ke atas, bawah, samping kiri, kanannya lantas memperhatikan depannya.

Gadis itu memang sungguh sesuatu, ia mengajak Jungkook ke angkringan. Pria itu lalu menatap Jasmin seolah bertanya 'kau mengajakku makan di sini?'.

"Ya, walaupun aku tidak mengharapkan kau datang ke sini, tapi setidaknya aku akan mentraktirmu makanan Indonesia" ujar Jasmin polos.

Seketika senyum Jungkook mengembang, merasa dirinya diterima Jasmin dengan tangan terbuka.

𝑩𝒆𝒈𝒊𝒏, 𝑭𝒂𝒏 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚  | ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang