chapter 8

411 64 4
                                    


Selamat membaca

Sebelumnya......

"Jasmin-ah, kau meninggalkanku?" Ucap Jungkook yang terduduk di apartmennya dengan deru napas sesak.

Di tempat lain, seorang Gadis dengan pakaian serba tertutup mengalahkan fashion airport seorang Idol tengah duduk dengan kaki bergetar. Ia juga tak berhenti melirik kesana kemari seolah takut ada yang mengenali.

#flashback

Setelah Jasmin membanting tubuhnya ke ranjang, ia samar-samar mendengar bunyi apartment terbuka. Jasmin pikir ada tamu yang datang, tapi nyatanya itu adalah tanda kepergian Jungkook.

Jasmin akhirnya bangun memastikan bahwa pria itu memang tidak ada di apart, dengan perlahan ia keluar kamar. Setelah puas memeriksa tiap sisi ruangan itu, Jasmin kembali ke kamarnya dan bergumam pelan "Saatnya kabur dari kastil ini."

#flashbackend

Jungkook melesat ke control room apartment untuk mencek cctv memastikan kemana Jasmin pergi.

Ia menemukan gadis itu menaiki taksi dengan membawa kopernya.

Akhirnya ia percaya, Jasmin memang sudah pergi meninggalkannya. Jungkook lantas dengan cepat menghubungi perusahaan taksi yang membawa Jasmin tersebut, ia bahkan rela berbohong mengatakan bahwa Jasmin adalah istrinya yang akan berniat bunuh diri karena sang sopir bersikeras tidak mau memberitahu.

Membelah jalanan Seoul Jungkook menyetir dengan kekuatan cahaya, ia merapalkan doa berharap sempat menyusul Jasmin, kalau Jasmin pulang pun ia tidak akan melarang tapi harusnya gadis itu memberikan ciuman selamat tinggal atau paling tidak memastikan hubungan mereka, kenapa harus ada acara kabur-kaburan seperti ini.

Apa karena dia marah?


Namun kenyataannya....

Detik saat dimana Jungkook menginjakkan kakinya di airport, di detik itu pula pesawat yang Jasmin tumpangi mengudara.

Mereka tidak bertemu.

"Jasmin-ah, kenapa kau sudah pergi?" Ujar Jungkook lirih.

Ia sempat terduduk diam beberpa saat di airport, tak peduli pada orang-orang yang sengaja memotretnya. Selang beberapa saat kemudian akhirnya ia beranjak pulang dengan langkah gontai dan menyetir dengan lemah merasa hampa karena sumber kebahagiaan kecilnya pergi.

Jungkook menyesal telah menceritakan bahwa ia tertarik pada Jasmin Wang si karakter fiksi. Padahal ketika bersama sosok Jasmin akhir-akhir ini, ia sungguh menyukai gadis itu.

Karena kurang konsentrasi, mobil yang Jungkook kendarai ia rem mendadak di lampu merah. Mobil yang di belakangnya pun tanpa sengaja menyebabkan tabrakan.

Seketika mata Jungkook memejam, ia bahkan menelungkupkan kepalanya ke setir mobil karena merasa tenaganya habis dan pikirannya lelah.

Beberapa orang yang melihat kejadian mengira Jungkook pingsan, mereka langsung heboh meminta panggilan darurat ambulan.

Jungkook pun tak bereaksi apapun ketika badannya di bawa mobil ambulan dan mulutnya di pasangkan alat bantu pernapasan.

Pria itu sepenuhnya sadar namun terlalu lelah untuk sekadar membuka mata.

Tapi indra penglihatan yang Jungkook bilang sedikit menyebalkan karena kadang monolid kadang doublelid itu tanpa disadari orang sekitarnya mengeluarkan cairan bening.

Jungkook sungguh sakit.

.
.
.
.
.

Enam jam perjalanan, esok paginya Jasmin telah sampai di Indonesia. Dalam perjalanan banyak yang ia pikirkan termasuk sudah siap jika di pecat atau apapun itu, daripada dia ikut depresi jika tinggal dengan Jungkook.

𝑩𝒆𝒈𝒊𝒏, 𝑭𝒂𝒏 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚  | ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang