sembilan.

10.2K 1K 89
                                    

Renjun sama Haechan berhenti di minimarket deket asrama kampus mereka.

Mereka sama sama mesen Mie super pedes, buat ngalihin pikiran mereka yang sama sama bingung.

Hell, yang bingung bukan cuma Renjun aja gaes, Haechan ikutan bingung. Karena jelas jelas dia tadi ikutan denger, mau ga mau dia kepikiran juga.

"Ren.." Haechan natap kosong jalanan dihadapan mereka.

"Apa?" Jawab Renjun lemes

"Jadi gimana?"

"Apaan?"

"Yang tadi."

"Jujur, gue masih ga mudeng. Gue bingung."

Haechan sama Renjun sama sama diem, sibuk sama pikirannya dan makanan masing masing.

"Polyamory merujuk pada perilaku romantisme manusia yang ditujukan kepada lebih dari satu orang. Bahkan berbeda dengan pernikahan pada umumnya, polyamory ini tak selalu dilakukan dengan lawan jenis melainkan dengan sesama jenis yang lebih dari dua orang." Ucap Haechan tiba tiba, hasil dia searching di google

"Hah?"

"Definisi Polyamory. Ternyata kasus lo itu mungkin terjadi Ren. Lo pacaran sama lebih dari satu orang."

"Ya tapi, gue masih gabisa percaya aja Chan. Mereka udah punya satu sama lain, kenapa mereka masih butuh gue?"

"Ya namanya perasaan Ren.."

"Tapi, gue itu nothing Chan, sedangkan mereka? Mereka orang penting, dan kenapa harus gue?"

"Ya gue gatau. Kenapa lo ga nanya sama mereka aja?"

"Ga berani, gue gatau gue masih mau ketemu sama mereka atau engga."

"Jangan jadi pengecut gitu, lo sayang kan sama mereka? Lo ada rasa kan?!!"

"Engga."

"Bohong banget lo! Tadi aja lo pundung banget pas tau mereka pacaran."

"Gue ga pundung!"

"Denial."

"Bangsut, emang ga ada gunanya gue bohong sama lo. Iya gue ngaku, gue emang ada rasa sama mereka."

"Nah yaudah, ikutin kata hati lo."

"Gamau, gue takut."

"Takut apaan lagi sih?"

"Gue takut mereka cuma main main Chan."

"Ga mungkin Ren."

"Mungkin aja Chan! Lo tau sendiri kan, mainannya orang kaya suka aneh aneh. Bisa aja gue dijadiin taruhan?"

"Pikiran lo jelek amat sih."

"Ya kan gue nyoba mikir kemungkinan terjelek biar gue ga sakit sakit amat kalau emang terjadi."

"Macem macem lo, menurut gue sih ga mungkin mereka mainin lo. Beneran keliatan kok mereka sayang, bisa lo liat dari sikap protektif sekaligus posesif mereka tadi ke lo."

"Dih sotau banget, dukun kali lo."

"Sialan lo, tapi ya saran gue sih mending lo mikir dulu apa yang terbaik buat lo."

"Iya Chan, itu rencana gue sih."

.
.
.
.
.
.
.

"HUANG RENJUN!!!" Teriak Haechan begitu dia masuk kamar asrama mereka

Renjun ga ngalihin fokusnya dari layar laptop yang udah dia tatap tiga hari lamanya.

Haechan emang udah tiga hari ini tinggal di apartementnya Mark. Ninggalin Renjun sendirian, niatnya sih emang buat ngasih Renjun ruang buat mikir. Tapi dia gatau kalau akhirnya malah jelek banget gini.

It's hard to be playboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang