🍃1

955 79 20
                                    

Tahun 2019. November 25.

Seokjin tengah duduk di kursi ruang kerjanya, memijat pelipisnya karna sangat banyak berkas dimejanya yang harus ia kerjakan.
Sesekali dia termenung memikirkan sesuatu, sejak 4 tahun terakhir Seokjin selalu seperti ini. Kekantor hanya untuk mengurus berkas dan meeting setelah itu dia pulang ke apartemennya(?).

Sekarang dia kembali menjadi lebih diam dan dingin kepada semua karyawannya 4 tahun belakangan ini. Dan terkadang dia tidak datang kekantor menghandel semuanya kepada sahabat terbaiknya yang terpecaya Yaitu Kim Namjoon.

Dan ohya kenapa dia tinggal diapartemen? Dan kenapa dia tidak tinggal dirumahnya? Kalian semua tidak tau, bahwa 4 tahun sudah Seokjin tidak tinggal dirumahnya, menurutnya lebih baik dia menyewa apartemen dan merasakan sendirian sesungguhnya dibanding tinggal sendirian dirumah besar bersama para pelayannya tanpa pendamping yang selama hampir satu tahun selalu bersamanya.
Yaa, Kim Jisoo istri tercintanya meninggalkannya ahh ralat hilang, Seokjin hampir gila waktu itu ia pulang kerja tapi tidak menemukan dimana pun istrinya, ia menanyakan para pelayan tapi tidak satu pun mengetahuinya. Bagaimana bisa pelayan sebanyak itu dirumah tapi tidak ada satu pun yang melihat atau pun menayakan akan pergi kemana istrinya, waktu itu rasanya Seokjin ingin memecat semua pelayan nya yang tidak becus itu. Tapi Seokjin berpikir kalau ia memecat pelayannya dan Jisoo sudah kembali mengetahui pelayan yang sering membantunya dipecat, ia pasti akan dimarahi.

Ah, Seokjin sangat merindukan marahan istrinya, rindu ocehannya disaat pagi, rindu dia ngambek, rindu segala-sagalanya.

"Sooya, kau dimana eoh? Kau tidak tau kalau aku masih menunggumu? Berharap kau pulang kerumah." ucap Seokjin memandang bingkai foto pernikahan mereka dimeja kerjanya.
"kenapa kau meninggalkanku, dan kenapa handponemu tidak bisa aku lacak sama sekali."
"Sooya, kau tidak merindukanku? Kau tidak tau eomma selalu menyuruhku untuk menikah lagi, tapi aku tidak mau. Aku sudah punya dirimu, kau juga tidak inginkan kalau aku menikah lagi?" cerocos Seokjin, dia seperti mengungkapkan isi hatinya difoto tersebut, berharap istrinya mendengarkannya(?) gila memang😂.

'Tok'Tok.

Ketika Seokjin tengah memandang bingkai foto pernikahan mereka terdengar suara ketukan namun dihiraukannya.

"hyung." panggilnya, namun yang dipanggil seperti tidak ada nyawanya.

"hyung." panggilnya lagi lebih keras. Namun nihil, pria yang sedari tadi memanggilnya berdecak sebal.
Pria itu mendekati Seokjin dan merampas bingkai foto yang sedari tadi dipandangnya, dan dengan cepat Seokjin berdiri membulatkan matanya.

"Yak! Jeon Jungkook, apa yang kau lakukan? Kembalikan foto milikku." ucap Seokjin geram.

"tidak akan." ucapnya.

"kembalikan atau aku akan panggil keamanan untuk menyeretmu keluar dari ruanganku." ucap Seokjin tegas.
Jungkook langsung mengembalikan nya dan diambil oleh Seokjin dengan kasar.

Jungkook membuang nafasnya asal melihat Seokjin mengelus halus bingkai foto tersebut, lama-lama hyungnya bisa gila.

"hyung kau tidak boleh seperti ini terus. Kalau noona mengetahuinya bagaimana? Dia akan memarahimu." ucap Jungkook.

"biarkan saja, kalau harus melakukan apapun untuk dirinya kembali, aku akan melakukannya." balasnya.

"ck, kami semua sudah berusaha membantu mencari keberadaan noona. Tapi kami belum mendapatkan tanda-tanda dimana Jisoo noona tingggal." ucap Jungkook.
"setidaknya urus saja dirimu terlebih dahulu, kau terlihat kurus sekarang. Kalau Jisoo noona pulang dan mengetahui kau seperti ini, aku yakin dia akan benar-benar pergi meninggalkanmu." lanjutnya.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang