🍃6

542 47 9
                                    

"Eomma."



❣❣❣❣❣

Seokjin berjalan gontai keapartemennya, kejadian tadi membuat ia terpuruk(?).

Kenapa semua seperti ini? Padahal ia sudah berharap banyak hal tentang wanita itu, tapi apa? Tidak ada yang perlu diharapkan lagi mulai sekarang.

.

Seokjin membuk Pintu apartemennya, lalu berjalan kesofa direbahkan tubuhnya disana.

Sesekali memijat pelipisnya, berusaha menghilangkan semua memori yang baru saja terjadi.

Tiba-tiba ponselnya berdering.

Seokjin meraihnya lalu terlihat nama 'eomma' dilayar ponselnya.

Seokjin membuang nafasnya, lalu mengangkat telponnya dengan malas.

"Hallo eomma, ada apa?" ucap Seokjin to the poin.

"Seokjin~ah, kau tidak pulang heum, eomma merindukanmu." ucapnya disebrang sana.

"Nanti aku akan pulang eomma tenang saja."

"Hari ini kau bisa kan kerumah, hari ini saja." ucap eomma Seokjin dengan suara memohon.

"Tapi eomma-"

"Hari ini saja sayang, ya?" potongnya.

Seokjin mengusap wajahnya gusar.
"Baiklah tapi aku tidak bisa menginap." ucap Seokjin.

"Tidak apa-apa, yang terpenting kau pulang hari ini." ucap eomma Seokjin dengan nada yang sumringan, sepertinya?

"Yasudah aku mau mandi, aku baru saja pulang." ucap Seokjin beranjak dari rebahannya.

"Baiklah nak, datang lah sebelum makan malam. Kita akan makan malam bersama." ucap eommanya.

Seokjin menyerit heran, makan malam bersama? Bersama siapa?

"Heum, sudah ya aku tutup." ucap Seokjin, setelah itu memutuskan sambungannya setelah eommanya menjawab. Lalu Seokjin berjalan kekamar mandi dikamarnya.

Sekarang pukul 5 Sore, hmm masih ada waktu 2 jam untuk makan malam.

.

Sesampainya dirumah orangtuanya, Seokjin turun dari mobilnya. Dan barjalan santai memasuki rumahnya, dilihatnya arloji yang berada ditangannya. Pukul 7 kurang, berarti ia datang tepat waktu.

Dilihat eommanya sudah ada didepan pintu menunggu kedatangan putra kesayangannya.

"Kau sudah datang nak?" ucap eomma Seokjin memeluk putranya sayang, dan dibalas anggukan.
"Eomma sangat merindukanmu." lanjutnya.

"Aku juga."

"Untung kau datang tepat waktu, kajja kita masuk. Kita akan melaksanakan makan malam." ucap eomma memeluk lengan putranya, menuntunnya untuk masuk kedalam.

"Dimana appa?" tanya Seokjin.

"Ada didalam, dia sudah menunggumu dari tadi didalam. Appa mu tidak ingin menunggu diluar katanya dingin." ucap eomma dengan kekehannya.

"Sudah tau dingin, kenapa eomma diluar." ucap Seokjin.

"Eomma kan hanya ingin menyabut putra eomma, memangnya tidak boleh?" ucapnya dengan wajah yang sedih, Seokjin menghela nafas pelan.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang