Elsa kembali ke parkiran dengan hati senang, menatap sahabatnya yang menatap dirinya dengan raut wajah kesal. Cewek itu nyengir tanpa dosa, dan langsung loncat-loncat di depan mereka.
"Gue seneng, gue seneng" ucapnya girang.
Mereka bertiga menatapnya aneh dan sekaligus malu karena banyak pasang mata yang tak sengaja melihat.
"Gila lo, stop ih" peringat Aleta seraya memegang tangan Elsa, dan dikibaskan begitu saja.
"Kenapa sih, temen lagi seneng juga" kesal Elsa yang masih belum tau keadaan.
Hendak Regan akan menjelaskan, Elsa cepat-cepat berlari masuk ke mobil dan meneriaki mereka bertiga dengan keras sampai orang-orang melihatnya aneh.
"GO HOME! CEPETAN"
"Santai aja, pulang sekarang atau nanti juga sama-sama pulangnya kok" kesal Kelvin dan menjalankan mobil.
"Pulang sekarang aja pokoknya" katanya semangat.
"Btw, lo lama tadi dari mana aja?!" tanya Regan di samping Elsa, dengan mukanya ditekuk.
"OHHH... tadi gue ketemu---" jawab Elsa sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum geli.
"Parka... hahaha" lanjut Elsa dengan tawanya yang tidak bisa dibendung lagi.
Regan kaget, Aleta dan Kelvin mengerutkan kening. Apanya yang lucu? pikir mereka sama. Elsa memang cewek gila yang suka mengumbar tawa, entah tawa bahagia ataupun tawa penutup sedihnya. Regan memegang dahi Elsa dan cewek itu diam dengan wajah bingung.
"Lo sakit?" tanya Regan.
"Belum minum obat?" tanya Aleta.
"Atau kumat?" tanya Kelvin.
Beberapa rentetan pertanyaan dari sahabatnya membuat Elsa mendengus geli dan terkekeh seraya mengunyah lagi permen karetnya. Cewek itu, mengangguk paham pertanyaan-pertanyaan tadi. Dan menjawabnya dengan enteng.
"Gue gila, mikirin Parka"
Hening. Suasana di dalam mobil mendadak sepi seperti kuburan. Elsa berdeham, agar sahabatnya itu kembali sadar dari lamunan mereka.
"Wah, ada benih cinta lo sama Parka" sahut Kelvin yang menyetir.
"Masuk rank lo, udah bisa mulai jatuh cinta" pendapat Regan manggut-manggut.
"Ngalahin gue lo El" ledek Aleta menyambar.
"Mana kalian tau, yang ngrasain kan gue" sergah Elsa.
"Taulah, dari lagak lo udah keliatan" elak Aleta.
"Biasa aja sih, gue cuma mau gangguin dia dong kok"
"Nah, sering lo gangguin dia tanpa sadar itu jadi kebiasaan" jelas Regan sok tau.
"Terus kalau jadi kebiasaan kenapa?" bingung Elsa.
"Kebiasaan itu, bisa jadi kesempatan besar buat lo selalu ada di sekitarnya"
"Ya terus kenapa? kan cuma gangguin"
"Pertama iya, tapi nanti pasti lo bakal ngerasa kalau lo pengen selalu deket sama dia dengan alasan 'ganggu' padal hati lo berkata lain" jelas Regan kali ini bijak.
Elsa diam mencerna lagi kata-katanya. Cewek itu membenarkan ucapan Regan, karena sebelumnya ia sudah merasakan hal seperti itu. Dan diperjelas Regan akhirnya ia paham bahwa selama ini dirinya hanya ingin selalu di dekat Parka.
"Dengerin tuh El, abang Egan jadi bijak nih" canda Aleta yang sok takjub.
"Tumben otak lo bener Reg" heran Kelvin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELSA
Novela JuvenilBagi Elsa, si ketua osis di sekolahnya adalah permainan baru untuk ia mainkan, dengan sejuta tingkah usilnya membuat dirinya tertimpa hukuman yang bahkan menurut gadis itu sangatlah kecil. Tanpa disadari Elsa, bentuk dari kejahilannya dan hukuman ya...