9

189 13 0
                                    

Parka mendengus geli dengan kedua tangannya yang sibuk menyiapkan pakaian yang akan dimasukkan kedalam koper. Mengingat cewek gila mengatakan cinta padanya adalah hal seru untuk menghibur pikirannya yang suntuk beberapa hari ini.

"Lo cinta pertama gue"

Kalimat itu sering melintas di otaknya tanpa aba-aba, membuat bibir tipisnya melengkung kecil ke atas. Setelah semua dirasa cukup, Parka merebahkan dirinya di kasur king size nya sambil menatap langit-langit kamarnya. Lagi ia berpikiran kenapa tidak bisa mencintai Elsa seperti cewek itu mencintainya? Apakah masih ia mengharap gadis yang telah pergi meninggalkannya tanpa kabar selama ini? Jika benar, Parka tidak akan pernah lagi membenarkan hal itu. Cukup dirinya menderita selama ini seorang diri.

Tetapi ia masih mensyukuri memiliki sahabat yang selama ini ada untuknya dari kecil bertumbuh bersama sampai sekarang.

"GOOD NIGHT ICE BOY..." seru Rian heboh ketika memasuki kamar Parka.

"Jangan teriak di sini tolol" desis Raka keberatan.

Rian berjalan santai melewati Raka dan Royan yang mendelik tajam ke arahnya.

"Bro nggak niat nyewa ya?" tanya Rian sambil menepuk bahu Parka rada iba.

Raka dan Royan mengambil stik PS Parka yang tergeletak tak berdaya, dan memulai kebiasaan mereka. Tanpa menggubris kelakuan Rian selanjutnya yang bakal membuat Parka menajamkan matanya.

Parka menatap Rian risih dengan cara pandang cowok itu.
"Apa?"

Sebelum menjawab Rian menyempatkan diri membuka bungkusan snack dari kantong belanjaannya dan dikunyah sampai tumpah di kasur Parka.

"Nyewa cewek buat maen" jawab Rian tengil sambil menjilati tanganya.

Benar sekali, Parka menajamkan matanya menatap Rian yang tetap santai.
"Jorok" sanggah Parka bergidik jijik menatap kelakuan sahabatnya yang satu itu.

"Abang Aka yang jorok pikirannya, nyewa cewek buat temenin maen PS kok maksudnya" cengir Rian tanpa dosa.

Parka diam dengan kekesalannya menebahi kasurnya yang kejatuhan sisa makanan Rian.

"Kalo makan jangan di sini bego"

Rian nyengir tidak jelas dan menidurkan tubuhnya.

"Cewek yang waktu itu di mall cakep juga, seksi iya apa nya yang kurang coba?" goda Rian mengingat-ngingat kejadian di mall dan tersenyum lebar membayangkannya.

Parka menatap Rian dengan sengit setelah itu menoyor kepala Rian.
"Jangan bayangin aneh-aneh"

"Yah, kayak nggak tau si mesum aja lo" celutuk Royan dan masih memfokuskan matanya ke PS.

"Woe gue normal kalik, nggak kayak lo yang sok jual mahal sama cewek" bela Rian tidak santai.

Royan memutar bola matanya karena kalah dari Raka saat bermain dan kesal karena Rian mengatai dirinya 'jual mahal' yang memang seperti itu kenyataannya.

Raka memutar pandangan ke arah Parka.
"Cewek itu siapa yang nyamperin kita di mall?" tanya Raka meminta penjelasan.

"HAHAHA... nyamperin Parka doang kalik, pd amat lo bilang gitu nyuk" sanggah Rian sambil mengunyah jajanannya.

Raka tak menggubris Rian sedikit pun memilih fokus ke Parka.

"Orang gila kalik" jawab Parka enteng dengan memainkan game di ponselnya.

"Idih orang cantik gitu lo bilang gila, buta lo Ka?" Raka menggeleng kepala tidak habis pikir dengan sifat cuek sahabatnya itu.

Royan bangkit duduk di sebelah Parka dan menatap cowok itu dengan seksama.

ELSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang