Parka keluar dengan amat sangat cepat sampai Elsa kualahan sendiri mengejar cowok itu.
"PARKA" teriak Elsa tidak tanggung-tanggung walau banyak pengunjung di sekitarnya.
Tetap saja cowok itu berjalan dengan tergesa tanpa memedulikan teriakan Elsa.
"PARKA TUNGGU"
Elsa tidak ada waktu lagi untuk beristirahat walau sejenak untuk mengatur nafasnya, cewek itu berlari mengejar Parka yang sudah siap menjalankan motornya. Dengan cepat Elsa menahan tangan Parka.
"Lo mau kemana?" tanya Elsa dengan nafas yang memburu.
Cowok itu tanpa melihat Elsa segera menepis cekalan tangan cewek itu, dan tak butuh waktu lama Parka pergi meninggalkan Elsa sendiri dengan kebingungan yang membucah.
Mata Elsa masih setia memandang kepergian Parka sampai objek itu hilang dikarenakan jarak mereka yang sudah menjauh. Tepukan di bahu Elsa membuat cewek itu memutar pandang.
"Dia mau kemana El?" tanya Aleta heran.
Elsa menggeleng lesu. Tak lama juga teman-teman Parka sudah datang berhambur untuk menanyakan Parka akan kemana. Dan Elsa tetap menggeleng sebagai jawaban.
"Yaudah kita aja yang nyusulin Parka, kalian sekarang pulang aja" suruh Royan.
"Gue ikut kalian" pinta Elsa dengan nada semangat.
Royan menggeleng tegas.
"Ini udah malem, kalian juga butuh istirahat untuk camping besok. Biar kita aja yang nyusul, Parka bakal baik-baik aja kok"
kata Royan meyakinkan."Iya mending cewek-cewek pulang aja sana" timpal Rian seraya mengibaskan tangannya.
"El pulang aja, nanti lo bisa minta kabar ke mereka kok" rajuk Aleta.
Dengan berat hati Elsa mengikut Aleta masuk ke mobil, yang sebelumnya Elsa sudah meminta kontak Royan untuk menanyakan kabar Parka nantinya.
"Ta pulangnya hati-hati ya" peringat Raka dengan senyum jahilnya membuat Aleta kesal.
Sekarang 3R dengan cepat memakai helmnya dan melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Walau sudah kehilangan jejak Parka, 3R tetap akan mencari sahabatnya itu. Dengan sabar mereka menunggu lampu merah yang tak kunjung hijau.
"Kita pencar aja di pertigaan" intruksi Royan disela-sela pemberhentiannya.
Raka dan Rian mengangguk. Dan mereka berdua melajukan motornya ke arah kiri dan kanan, sedangkan Royan ke arah tengah.
Sejauh mata memandang yang ada bukan yang dicari-cari, akhirnya Royan memutuskan untuk berhenti saja dan menghubungi Rian dan Raka.
"Kembali ke apart Parka aja!" ucap Royan dengan cepat dan memutuskan sambungannya.
Cowok itu masih dengan ponselnya dan mencoba menghubungi Parka beberapa kali, namun tak kunjung terjawab.
Royan akhirnya segera kembali melajukan motornya ke Apartemen.
Di ruang tamu apartemen Parka sudah ada Rian dan Raka, dan itu sudah biasa. Karena pasword masuk yang tahu hanyalah mereka bertiga. Raka dengan keingintahuannya segera bertanya pada Royan.
"Terus Parka nya mana?" Raka celingak-celinguk sendiri mencari keberadaan Parka tapi tak ada.
Rian menoyor kepala Raka.
"Mana ada, orangnya aja nggak ketemu"Raka mendelik kesal dan menatap Rian dengan menuduh.
"Pasti ini gara-gara lo, tadi lo godain Elsa mulu jadinya dia cemburu" Raka menunjuk Rian dengan jari tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSA
Teen FictionBagi Elsa, si ketua osis di sekolahnya adalah permainan baru untuk ia mainkan, dengan sejuta tingkah usilnya membuat dirinya tertimpa hukuman yang bahkan menurut gadis itu sangatlah kecil. Tanpa disadari Elsa, bentuk dari kejahilannya dan hukuman ya...