Kringggg
Bel pulang sekolah SMA Bantara mengalun merdu membuat banyak siswa siswi bernafas bebas dan ingin segera pulang. Parka menghembuskan nafas kesalnya mengingat dirinya harus menuruti permintaan gadis yang bernama Elsa dalam waktu satu minggu. Dan ini masih satu hari membuat Parka berjalan dengan malas-malasan ke kelas Elsa.
"Lo telat dua menit" intruksi Elsa setelah melihat kehadiran Parka.
"Tugas banyak"
"Alesan aja lo, buruan!"
Elsa berjalan lebih dulu di depan Parka, ketika ia memegang tali tas ranselnya Elsa baru mengingat sesuatu, membuat gadis itu memberhentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang menatap Parka yang kini menatapnya dengan bingung.
Cepat-cepat Elsa melempar tasnya dan ditangkap Parka.
"Biar ada kerjaan" ujar Elsa dengan seraingannya. Membuat Parka memutar bola matanya kesal."Ke ruang osis dulu!"
Kali ini Parka berjalan mendahului Elsa, membuat gadis itu emosi di belakangnya."Mana ada babu merintah majikan"
"Gue bukan babu lo dan lo bukan majikan gue" jelas Parka menoleh kecil kearah Elsa yang kini berjalan berdampingan dengannya.
"Itu kenyataannya dalam waktu satu minggu" ingat Elsa.
"Itu cuma kesepakatan nona Elsa" desis Parka tajam dan menambah sapaan 'nona' seperti yang biasanya Elsa lalukan padanya dengan panggilan 'tuan'.
Justru itu membuat Elsa kesal dan menghentakkan kaki dengan wajah cemberutnya membuat Parka tersenyum miring.
Setelah mereka sampai di depan ruang osis, Parka segera masuk dan diikuti Elsa.
"Ngapain lo ikut masuk?" heran Parka.
"Ini sekolah bokap gue ya" balas Elsa santai sambil duduk di kursi kebesaran Parka, membuat mata hitam pekat nan tajam Parka menusuk manik coklat Elsa yang hanya dibalas cibiran dari gadis itu.
"Ada tugas ya?" tanya Elsa penasaran dengan kesibukan Parka bersama tumpukan map bermacam warna.
Parka hanya berdeham saja membalas pertanyaan Elsa, membuat gadis itu kesal.
Elsa merasa bosan melihat kesibukan Parka sedari tadi, hingga kaki Elsa berjalan kearah Parka namun tidak membuat cowok itu mengalihkan tatapannya dari map. Tangan Elsa tanpa izin merampas map digenggaman Parka, hingga Parka mendongak menatapnya dengan tajam.
"Kesepakatan kita itu gue merintah lo! bukan lo yang merintah gue" kesal Elsa.
"Ini kewajiban gue, kalo lo gak suka mending batalin kesepakatan kita, beres!"
Elsa mendelik tajam menatap Parka yang seenaknya berbicara seperti itu.
"Gak bisa! Mulai hari ini lo harus bisa bagi waktu, antara tugas lo dan tugas dari gue"Parka mengusap wajahnya kasar, percuma berdebat dengan gadis bandel dan keras kepala seperti Elsa pasti tidak ada habisnya. Parka memilih diam, lalu membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas meja. Lalu kakinya melangkah mengambil tasnya dan tas Elsa pastinya.
"Cepet!" ucap Parka lalu berjalan keluar, tanpa menoleh kearah gadis yang kini bersorak gembira dalam hati, dan senyum miring penuh kemenangannya.
Elsa segera berlari kecil menyusul Parka yang kini berjalan dengan langkah besarnya hingga mereka sampai di parkiran khusus mobil, membuat Elsa mengernyit dahi.
"Lo nggak bawa motor?"
"Gak, cepet masuk!" perintah Parka setelah dirinya masuk kedalam mobil sport bewarna merahnya. Membuat Elsa menatap Parka dan mobilnya takjub.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELSA
أدب المراهقينBagi Elsa, si ketua osis di sekolahnya adalah permainan baru untuk ia mainkan, dengan sejuta tingkah usilnya membuat dirinya tertimpa hukuman yang bahkan menurut gadis itu sangatlah kecil. Tanpa disadari Elsa, bentuk dari kejahilannya dan hukuman ya...