Beno yang berbicara dengan lipatan tangan di dada dan Parka berdiri tak jauh dari Beno. Apakah Parka juga tak sengaja mendengarkan percakapannya? benar-benar sungguh sial.
Elsa tetap tenang seperti biasa seraya mengunyah permen karetnya dan mengubah posisi duduknya mencari kenyamanan. Menatap Beno yang menahan amarah dan melirik Parka sekilas, kembali beralih ke Beno.
"Iya, gue terpaksa pacaran sama lo dulu" ulang Elsa dengan jelas. Dan kata-katanya sangat menohok hati Beno.
Beno menatap Elsa tak percaya, dan menggelengkan kepala.
Parka masih diam mendengarkan dengan raut datarnya. Dan Rise, cewek kucir satu di belakang itu membelalakkan mata dengan ucapan jahat Elsa yang pasti menyakiti hati Beno.
"Lo cewek jahat yang pernah gue temuin El" ujar Beno dengan nada sendu.
Elsa mengangguk paham.
"Dan lo bukan cinta pertama gue, tapi dia" Elsa lagi mengeluarkan kata jahatnya dan kata 'dia' langsung ditujukan kepada Parka yang menatap cewek itu tidak percaya.Beno jelas menoleh ke jari telunjuk Elsa dan mendapati Parka yang menatap Elsa. Beno sudah geram sendiri dengan kelakuan mantannya itu, kala berucap benar-benar menyakitkan.
"Karma itu nyata El" peringat Beno berusaha sabar.
"Iya gue tunggu" balas Elsa enteng.
Rise melongo mendengar balasan Elsa yang kelewat santai itu.
Beno benar-benar dipermalukan atas ungkapan Elsa tentang hubungannya dulu, cowok itu merasa harga dirinya direndahkan. Beno menganggukkan kepala sebagai jawaban. Dan cowok itu pergi setelah mengambil kotak P3K.
Parka berjalan mendekati tempat duduk Elsa dan menatap cewek itu dengan sorot tegas, Elsa hanya bisa diam dan menatap balik Parka. Sampai Parka duduk tepat di depan cewek itu, masih belum ada suara yang keluar dari mereka membuat suasana menjadi kaku.
Rise yang paham akan keadaan segera berlalu pergi tanpa kata, membiarkan dua makhluk hidup itu menyelesaikan masalahnya.
Bibir Elsa seakan ngelu karena terdiam cukup lama, sambil menyebulkan permen karetnya tepat dan masuk di tong sampah, cewek itu merubah posisi duduknya agak mencondong ke depan ke arah Parka.
"Mau ngomong?" tawar Elsa.
Parka menggeleng cepat dengan mengambil posisi mundur.
"Sampai kapan mau diem?" tanya Elsa kesal.
"Jelasin" ucap Parka lirih.
Elsa mengangkat sebelah alisnya.
"Jelasin apa?""Maksud lo pas ngomong sama Beno" jelas Parka.
"Beno emang pacar pertama gue, tapi dia bukan first love gue. Lo!" jelas Elsa langsung intinya, dan menunjuk Parka.
"Lo, apa?" bingung Parka.
"Lo cinta pertama gue" ucap Elsa dengan satu tarikan nafas, tanpa ada keraguan sedikit pun.
Parka diam, menimang lagi ucapan cewek itu. Biasanya cewek itu suka bercanda kali aja dia sedang mengerjainya.
Parka menggelengkan kepala.
"Gimana bisa gue cinta pertama lo, kalau pacar pertama lo aja Beno" ungkap Parka menegaskan.Elsa tertawa dan menepuk-nepuk punggung tangan Parka seraya geleng-geleng kepala.
"Pacar pertama bukan berarti cinta pertama juga. Gue pacaran sama Beno dulu nggak ada cinta kok" kata Elsa sambil senyum.Parka tak bisa percaya begitu saja, cowok itu menggelengkan kepala bahwa ia tidak menyetujui ucapan Elsa.
"Mana mungkin?""Mungkin. Gue pacaran pertama karena terpaksa kok, karena tantangan sialan Kelvin" jelas Elsa meyakinkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELSA
Teen FictionBagi Elsa, si ketua osis di sekolahnya adalah permainan baru untuk ia mainkan, dengan sejuta tingkah usilnya membuat dirinya tertimpa hukuman yang bahkan menurut gadis itu sangatlah kecil. Tanpa disadari Elsa, bentuk dari kejahilannya dan hukuman ya...