Aku menggeliat di kasur kamarku, menatap sekeliling lalu beringsut duduk.
"Sunyi sekali".
Lalu kuputuskan untuk mengambil ponselku diatas nakas. Bergegas menghubungi seseorang.
"Halo?" Ucapku sedikit gugup.
"Ah, hai Taehyung"
"Hm... kau sedang apa, Jen?" Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku.
"Menyaksikanmu..." godanya.
Aku tersenyum sambil menahan teriakan senangku.
"Kau bahagia sekali ya, hahaha"
"E-ehm... a-aku".
Ia tertawa amat keras.
"Ada apa Taehyung? Mengapa kau meneleponku?"
"Besok sore, kau ada waktu tidak?"
"Hmmm.... memangnya mengapa?"
Aku menggaruk tengkuk ku selama beberapa detik.
"Aku ingin mengajakmu pergi berdua. T-tapi itu jika kau mau. Jika kau memiliki waktu untuk—"
"Aku selalu memiliki waktu untukmu, Taehyung".
Bibirku tak kuasa menahan senyum yang dari tadi memaksa untuk merekah.
"Terimakasih. Aku sangat senang mendengarnya, Jennie"
"Besok sore, kita jadi pergi 'kan?"
"Ah, tentu saja!!" Ucapku dengan penuh semangat.
"Memangnya, mau pergi kemana?" Tanya Jennie.
"Hmm..."
"Kemana?"
"Do you have a map, Jennie?"
"Map?"
"Cause i keep getting lost in your eyes"
"Kau bisa saja!!"
Aku tertawa cekikikkan.
"Ngomong-ngomong, kau sedang apa?"
"Memikirkanmu..."
"Jangan menggombal, dasar pria!"
"Iya.. iyaa, aku menjemputmu besok ya"
"Ah, tidak perlu. Kita bertemu di taman saja. Kebetulan, besok aku ada urusan sebentar di sekitar taman."
"Ah begitu, baiklah. Oiya, ini sudah malam. Lebih baik kau tidur. Kita bertemu besok ya, di taman"
"Iya"
"Selamat malam, Jennie"
"Malam, Taehyung"
Aku membanting ponselku dikasur, lalu berteriak saking senangnya.
"Wah, jantungku masih berdebar sampai sekarang." Ujarku sambil tertawa girang. Lalu aku melanjutkan. "Besok Jennie, besok. Arghh, imut sekali!!"
🍁
"Kau ingin membicarakan sesuatu, Taehyung?" Tanya Jennie yang kini berjalan beriringan disebelahku.
"Aku ingin berbicara denganmu, tapi bisa bicarakan ini di restoran saja?".
Jennie berhenti berjalan. "Restoran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata » Kth ✔
أدب الهواةDi sekap sepi yang mendera, aku berdiri diantara senyuman sinis nan dingin. Tidak ada yang bisa mengerti diriku. Gelap, tidak ada yang bersinar dalam hidupku. Matahari begitu terang, namun dimataku hanyalah ada hitam-putih yang tak menarik. Menghar...
