Office hours affair
Selingkuh dijam kerja
By : Kanaya Aprilia
Eps 10
21+
Mohon kebijakannya bagi pembaca dibawah umur untuk tidak membaca cerita ini, terima kasih sebelumnya.
vote dulu baru baca boleh ya ?!
LANA
Kami memutuskan untuk menggunakan shuttle bus menuju JIEXPO untuk menonton Java Jazz. Arfan terlihat lebih santai daripada tadi, gurat-gurat kegundahan sudah menghilang dari wajahnya. Untuk membuat dia jadi santai, sebagai akibatnya aku harus menahan sedikit nyeri di pahaku sekarang.
"Fan," bisikku manja di telinganya.
"Hmm," ia bergumam sambil tangannya menscroll layar ponselnya.
"Pahaku nyeri," rengekku.
Dia mengerling sambil tersenyum menggoda, "salah aku? Tadi siapa yang minta satu kali lagi?"
"Ish," aku mencubit perutnya sambil menyembunyikan wajahku di lengannya.
*
Bergandengan kami menuruni shuttle bus, dan berjalan menuju gate pemeriksaan. Hari ini bos tampanku mengenakan pakaian yang jauh dari formal, mengenakan short sleeve T shirt dengan aksen hoodie berwana abu-abu, celana jeans hitam dan sneakers adidas classic hitam.
"Pak, ganteng banget sih Pak?" Kucolek pinggangnya main-main.
"Punya kamu lah," ia balik mencolek daguku membuat bibir ini tak mampu menahan senyum.
Setelah selesai menukarkan tiket, kami pun berjalan menuju gate pemeriksaan untuk memasuki arena java jazz. Gate pemeriksaan nya terdiri dari beberapa pagar besi, pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan tas dan barang bawaan. Tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar, tongsis juga tidak diperbolehkan, serta beberapa barang-barang yang lain. Kemudian selanjutnya melewati metal detector, setelah dari situ tiket kita akan dicek dan di scan barcode nya. Barulah kita bisa masuk ke dalam area pertunjukan jazz tersebut.
Suasana Hall JIEXPO luar biasa rame, beberapa pengunjung banyak yang mengambil foto mainstream yaitu berfoto dengan tulisan Java Jazz dan gambar-gambar artis-artis pendukungnya. Bukti nyata kalo mereka menjadi bagian dari festival Jazz terbesar di Indonesia. Kabarnya di tahun 2010 Java Jazz berhasil memecahkan rekor sebagai festival jazz terbesar di dunia.
"Lan, mau foto? Sana gih, tar aku fotoin."Arfan mendorongku untuk ikut mengantri dan mengambil foto-foto mainstream bersama para pengunjung lainnya.
Setelah berpose beberapa kali dan kemudian aku bertanya padanya mau foto apa nggak, dia menggeleng sambil tersenyum. Sekalipun tampak normal, aku sadar bahwa kami bukan pasangan normal. Mataku menatap pasangan yang sedang berfoto berdua, bergaya aneh-aneh sambil tertawa. Ada rasa sedih menelusup di hati, karena sebesar apapun kami berusaha untuk terlihat normal, kami tak akan pernah bisa seperti mereka.
"Caitlyn, I am not flying you all the way here, just to look at your gloomy face. " Matanya menatapku dalam-dalam, dan mencium puncak kepalaku. "I need to see you smile. Please smile," senyum yang tersungging di wajah tampannya memaksaku ikut tersenyum.
Bergandengan tangan kami pun mulai menyusuri satu demi satu panggung, dan melewati dereta kios-kios kecil yang menjual air mineral, ice cream, teh dalam kemasan, stand dari para sponsor dan SPG Rokok. Buat kamu penggemar barang gratisan, sambil jalan kamu bisa ngambil souvenir kayak pulpen, notes, kipas plastik, dan sebagainya. Aku memilih mengambil souvenir berupa kipas plastik buat kami berdua, karena benda tersebut akan sangat berguna di tengah-tengah keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Hours Affair (Sudah Terbit)
RomanceHighest rank #1 KANTOR Highest rank #6 DEWASA Highest rank #3 Indonesia 17/7/2019 Sudah terbit, dan silahkan cek Bab Open PO untuk informasi pembelian. Terima Kasih. Tersedia di google play LANA Tiba - tiba ia menyudahi ciumannya, dan menjauhkan waj...