TERJEBAK NOSTALGIA

1.8K 61 16
                                    

OFFICE HOURS AFFAIR

SPECIAL PART "TERJEBAK NOSTALGIA"

BY : KANAYA APRILIA

OPEN PO (22 JULI-10 AGUSTUS)

*

ARFAN

Panas kota Surabaya terasa menyengat di kulit, menyambut rombongan begitu kami keluar dari gate kedatangan Bandara Juanda. Aku berjalan di belakang Pak GM sambil sebelah tangan menggeret koper kabin dan tangan satunya lagi sibuk memainkan ponsel.

Sambil menunggu mobil jemputan yang akan membawa rombongan kami untuk menuju hotel tempat kami menginap, jariku membuka salah satu aplikasi media social. Tanganku seperti bergerak dengan sendirinya mencari namanya, Caitlyn.Lana, dan aku langsung disuguhkan pada beberapa foto cantik miliknya. Wajahnya orientalnya yang cantik sedang tersenyum menatap kamera. Mungkin karena matanya yang kecil dan kulitnya yang bersih membuat dia makin terlihat khas. Rambutnya yang merah tergerai indah bergelombang di bahunya, rambut yang dulu sering kali kubelai ketika memeluk dan mencium bibirnya.

"Mas Arfan, bukannya beberapa bulan yang lalu ada anak buahnya Mas ya, yang pindah ke sini." Pak Danang membuka pembicaraan, sepertinya aku akan sekamar dengan beliau di hotel nanti.

"Iye', Pak, pindah ke sini dia, di proyek." Iye merupakan jawaban paling sopan untuk sebuah pertanyaan dalam Bahasa Makassar atau Bugis, lebih sopan daripada menjawab iya.

"Soalnya saya ingat memparaf suratnya sebelum saya teruskan ke Pak GM." Beliau berkata sambil tersenyum padaku.

Sebenarnya panasnya Surabaya dan Makassar tidak berbeda jauh hanya saja mungkin hari ini tingkat kelembapan di kota ini sedang tinggi sehingga terasa lebih panas. Bagian belakang kaos polo shirt ku sudah menempel di tubuhku, basah karena keringat. Tiba-tiba mataku tertuju pada seorang gadis yang tampak mirip sekali dengan sosok yang kurindukan.

Gadis itu berambut merah, mengenakan baju tanpa lengan dan celana jeans berwarna biru pudar itu berjalan makin menjauh, membuatku semakin penasaran. Apa benar ia Lana, Lana-ku yang aku rindukan?

Kulangkahkan kaki mengejar gadis itu, sambil menjauh dari rombongan. Masa bodoh kalau ditinggal, toh sudah tahu mereka menginap di mana. Aku harus tahu siapa gadis itu? Apakah ia Lana? Lana yang begitu aku rindukan sampai detik ini.

Damn, even this girl have the same flowery smell. Oh my God, is this her? Ingin rasanya kutarik gadis itu segera ke pelukanku dan mengatakan betapa aku merindukan dia.

Kutepuk bahunya dan gadis itu menoleh...

"Aih Mas Ganteng, ngapain colek-coleh adek." Suara kemayu dibuat-buat muncul dari makhluk jadi-jadian di hadapanku.

"Sori salah orang," aku segera berbalik meninggalkan dia. Berharap hantu jadi-jadian ini tidak mengejarku.

"Loh Mas Ganteng, mau kemana? Nggak godain adek dulu?" Walaupun dia berusaha menutupi dengan suara kemayu ala wanita, tapi sedikit nada bas dalam suaranya tidak bisa dibohongi.

Sialan, mungkin aku tadi terlalu sibuk melamunkan Lana sehingga salah mengenali makhluk yang tidak teridentifikasi itu, sebagai dia. Makin kupercepat langkahku menjauhi makhluk aneh itu. Astaga mimpi apa aku semalam.

"Mbak author," perasaanku jadi makin jelek hari ini.

"Apaan, Pak? Marah-marah mulu." Author muncul di sampingku sambil terkikik geli.

Melihat dia terkikik, aku jadi makin marah. "Tolong jangan tertawa, ini nggak bercanda." Aku menatapnya tajam sambil memicingkan mata.

"Siap, Pak Arfan! Ada yang bisa saya bantu," author masih menatapku sepertinya masih sambil menahan tawa.

"Pokoknya di Surabaya ini saya mau ketemu Lana," titahku padanya.

"Ih maksa amat, ya suka-suka saya yang nulis lah." Emak-emak itu menatapku sewot.

"Tolong dong, Thor." Akhirnya aku terpaksa mengeluarkan jurus merayuku.

"Rahasia eta mah atuh, Kang. Biar readernya pada penasaran sama kisahnya Lana selanjutnya di Surabaya."

"Jadi nasib saya gimana?"

"Ya nanti dong, Pak Arfan. Perjalanan Bapak selanjutnya saya tulis di novelnya, makanya jangan lupa ikutan PO nya!" Mbak Author tersenyum memamerkan gigi putihnya kemudian meninggalkanku bengong begitu saja.

*

Dear #officehouraffair readers,

Admin-admin yang baik hati, ijin promo lagi ya. Office Hours Affair atau Selingkuh di Jam Kerja masih open PO ya dari tanggal 22 Juli – 10 Agustus. Bakal ada tujuh + part baru yang belum pernah tayang di mana-mana, dan khusus untuk yang ikut PO pasti bakal dapat hadiah menarik dari penerbit. Oiya sampai lupa, bakalan ada juga dua POV baru selain Lana sama Mirna. Yuks yang udah gajian ataupun yang mau gajian, jangan lupa ya ikutan PO Novelnya. Didoain semoga ada rejekinya untuk ikutan PO nya.

Office Hours Affair
Author
dimendi 14x20 cm ; viii + 292 halaman
Terbit: Lovrinz Publishing; Juli 2019
ISBN 978-602-489-525-9
Harga Normal pulau Jawa 92.000 (luar p. Jawa 102.000, berlaku utk pembelian via marketer)

Harga PO 88.000 (luar p. Jawa 98.000, berlaku utk pembelian via marketer)

Open reseller/Marketer

pembelian bisa langsung ke Lovrinz  di 08980822333 atau via marketer langgananmu ya

*List Marketer LovRinz* lihat di bagian OPEN PO


Office Hours Affair (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang