#Officehouraffair
#Selingkuhdijamkerja
#OHA
Eps 5
21+
Mohon kebijakannya bagi pembaca dibawah umur untuk tidak membaca cerita ini, terima kasih sebelumnya.
LANA
Kupandangi titik – titik hujan yang jatuh membasahi kota Makassar melalui jendela kamar sambil menyisir rambut panjangku, sementara Paris in the rain – nya Lauv mengalun pelan dari speaker Harman Kardon milikku. Kalau kamu pikir Lauv itu kayak Love tapi beda pronounce, salah, kamu salah banget. You know what Lauv itu dalam bahasa Latvia artinya Singa, seorang penyanyi berusia 24 tahun yang aslinya bernama Ari Staprans Leff. He's so young and talented. Menurutku orang – orang yang berbakat dan passionate itu seksi sama kayak Arfan. Okay okay, mungkin aku yang berlebihan, I am really head over heels with him. Di usia yang baru 37 tahun dia berhasil mencapai posisi Manajer Cabang, for me that's a great achievement, bahkan teman – temannya yang satu angkatan pun bisa dihitung dengan jari siapa – siapa saja yang sudah menempati jabatan yang setara dengan Arfan sekarang. Dia mengambil resiko menerima jabatan di cabang yang baru dibuka ini, dengan SDM yang terbatas, semua yang serba terbatas, dan karirnya dia yang jadi taruhan. Kalo cabang baru ini sukses maka namanya akan terangkat, kalo tidak ia tentunya akan dikandangkan dulu selama beberapa bulan sebagai konsekuensi dari kegagalan tersebut.
"Lan, kok diem?" Arfan berkata dari seberang telepon memecah lamunanku.
"Mau ngobrol apa?" Kataku pelan sambil masih menyisir rambutku, beberapa helai tampak berjatuhan di lantai.
"Apa aja yang penting dengar suara kamu." Arfan terkekeh pelan.
Aku bisa membayangkan wajah tampan yang dihiasi bayangan kumis dan jenggot tipis itu sedang tersenyum. Dia hanya bercukur ketika didekatku, it simply just because he knows that I like it.
"Kamu nggak lagi fit and proper kan?" Tanyaku menyelidik.
"Nggak, kalo emang mau fit and proper kan pasti bilang. Lagian kamu pasti bisa lihat panggilannya di surat masuk SDM kalau gak percaya. Ato kamu mau liat di aplikasiku, buka aja, kan passwordnya ada sama kamu"
"Nggak gitu beb," aku tersenyum mendengar Arfan sedikit ngambek.
"Don't babe me."
"Kamu nggak mau dipanggil babe, tapi mau aja dipanggil sayang, honey. Whats the difference?"
"Kalian tuh para wanita biasa memanggil beb ke semua orang, even OB aja kamu panggil beb."
"You're always have a special place in my heart, you know that."
"I know," Arfan terdiam beberapa saat kemudian berkata," Sianida udah masuk?"
"Sianida?," aku tertawa terbahak – bahak , setiap kali Arfan menyebut mbak Mirna dengan julukan Sianida. I know – I know that's not an appropriate things to do, laughing on murder case. No, I am not laughing about that. Aku cuman ngetawain Arfan yang menjuluki Mirna dengan sebutan Sianida, dia tidak menyukai Mirna, he just can't get rid of her.
"Iya, siapa lagi kalo bukan Mirna Sianida."
"Belum kayaknya, bukannya masih cuti dia." Perutku masih sakit karena tertawa.
"Masih cuti ternyata, kukira sudah masuk. Kamu jumat jadi ke Jakarta kan?" Arfan bertanya penuh harap.
"Jadi, kan tiket udah kamu beliin kemaren."
"Can't wait to see you. Caitlyn, I miss you so bad."
"I miss you too babe," bisikku pelan. The way he said my name makes me shiver all over my body.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Hours Affair (Sudah Terbit)
Storie d'amoreHighest rank #1 KANTOR Highest rank #6 DEWASA Highest rank #3 Indonesia 17/7/2019 Sudah terbit, dan silahkan cek Bab Open PO untuk informasi pembelian. Terima Kasih. Tersedia di google play LANA Tiba - tiba ia menyudahi ciumannya, dan menjauhkan waj...