Bab 13: Rencana

2.9K 156 48
                                    

Jangan lupa baca A/N di bawah

Happy Reading! ❤

***

Author POV
"Ra... Raib. A-anu i-tu..." ucap orang tersebut dengan nafas tersengal.

"Atur dulu nafasmu, Yuda." ucap Raib. Ia menoleh saat Ali menyikut lengannya.

Raib mengangkat sebelah alisnya yang seakan-akan mengatakan 'apa?'

Ali menunjuk orang yang ada di depannya dengan dagu. "Nanti kuberitau," ucap Raib di telinga Ali. Ia pun mengangguk.

"Ada apa, Yud?" tanya Raib.

"Oh, itu. Aku mau bilang kalau besok kita latihan." jawabnya.

"Besok? Jam berapa?"

"Pulang sekolah."

"Oke, baiklah. Kalau begitu aku duluan."

Orang yang dipanggil Yuda mengangguk. Dan pergi meninggalkan mereka. "Sampai jumpa besok Ra."

Raib dan Ali kembali berjalan. Mereka menaiki tangga menuju kelas, tak ada percakapan.

Sedari tadi Ali tidak berhenti memberi tatapan meminta penjelasan kepada Raib. Raib yang terus menerus diperhatikan pun merasa risih dan angkat bicara.

"Iya! Iya! Nanti kuceritakan. Tapi, pliss ya Ali. Berhenti menatapku seperti itu!" ucap Raib ketus.

Ali mendengus kesal. "Huh! Baiklah."

Merema sampai di kelas dan duduk di bangku Raib. Ali duduk di depan Raib meminta penjelasan saat itu juga.

"Jelaskan!"

"Oke! Oke!"

Raib terdiam sebentar, menyusun kalimat yang pas untuk dikeluarkan.

"Dia Yuda. Anak kelas XII-2 IPS, salah satu anak anggota ekskul drama yang kuikuti. Dia tadi meyampaikan bahwa kami akan latihan besok. Karna sebentar lagi ada pentas drama." jelas Raib.

Ali mendengarkan penjelasan Raib tanpa ada menyelanya. Raib terdiam sebentar.

"Kamu tau UAS beberapa minggu lagi?" tanya Raib.

Ali mengangguk "ya aku tau. Memangnya kenapa?"

"Setelah UAS—"

KRIIINGGG!!

Ucapan Raib terpotong oleh bel tanda masuk. Lagi-lagi Ali mendengus kesal, sudah dua kali dia tidak mendapat penjelasan Raib dengan lengkap.

Raib hanya terkekeh pelan melihat sahabatnya itu. "Sudahlah, Ali. Nanti juga bisa dilanjutin lagi."

Ali mendengus lagi dan langsung berdiri meninggalkan Raib yang masih terkekeh dengan sikapnya ke bangkunya yang berada di pojokan kelas.

Pak Edi, guru pelajaran Kimia kelas XII, masuk ke dalam ke kelas dan memulai pelajaran.

***

Bel tanda istirahat kedua telah berbunyi. Akhirnya semua murid di dalam kelas tersebut tersenyum lega.

"Baiklah, jangan lupa baca materi halaman 102-105. Minggu depan bapak akan menjelaskannya. Silahkan istirahat."

Semua murid segera pergi berhamburan keluar kelas. Ali berjalan mendekati bangku Raib. Ia tampak masih mengemasi buku-bukunya yang berserakan di atas meja.

Is This Love? [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang