Bab 16: Pertandingan Basket

2.1K 125 24
                                    

Hi! I'm comeback!! XD

Sorry, up-nya kemaleman 😅. Ganggu tidur aja. Hehe

Oke, cuma mau mengingatkan. Jangan lupa tinggalkan vote & komen nya :)

Happy reading, everyone<3

***

Suara teriakan memekan telinga memenuhi aula olahraga yang saat ini tengah melakukan pertandingan basket antar sekolah.

Aku dan Seli duduk menonton pertandingan di bangku paling depan. Tepat mengarah ke arah lapangan, tempat paling strategis.

"Aaaa!! Astaga! Ali keren banget!!"

"Hebat Ali!! Semangat!"

"Astaga lihat dia!"

Ya ampun. Sungguh suara-suara memekakan telinga itu membuatku muak. Aku mengambil botol minum yang kubawa dari rumah dan menenggaknya.

Kualihkan pandanganku ke samping saat lenganku di senggol. "Kenapa, Sel?" tanyaku sambil menutup botol.

"Tidak apa-apa," jawabnya sambil mengerlingkan matanya jahil. Ia menyengir melihatku mendengus. Aku sudah tau apa maksud dari tatapannya itu.

Kembali kualihkan pandanganku ke depan. Ali di tengah lapangan sana terlihat berlari menggiring bola basket menuju ring lawan. Dan ia melakukan lemparan 3 poinnya. Lemparan andalannya.

Bunyi peluit ditiup oleh wasit—yang tak lain adalah salah satu siswa sekolah kami. Saat ini sekolah kami yang memimpin dengan cetakan skor 10-7. Skor sepuluh dicetak oleh sekolah kami—yang pasti itu berkat Ali. Dan skor tujuh untuk tim lawan.

Semua pemain basket diberikan waktu istirahat selama 15 menit. Ali dan tim basketnya serta tim lawan, menepi ke pinggir lapangan.

"Seli, aku mau ke toilet sebentar." ucapku pada Seli yang duduk di sampingku.

"Mau kutemani?" aku hanya menggeleng sambil tersenyum sebagai jawaban.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri."

"Baiklah, tapi jangan lama-lama." serunya. Aku pun mengangguk.

Aku segera pergi keluar dari aula dan berjalan menuju toilet. Tapi sebelum aku masuk ke dalam toilet, aku seperti ada melihat ada orang yang memperhatikan aula.

Aku pikir dia hanya kebetulan menoleh ke arah sana jadi kuabaikan dan melanjutkan langkahku menuju toilet yang sempat tertunda.

***

Di tempat lain, di waktu yang sama.

"Seli!" panggil seseorang dari jauh. Seli yang merasa namanya dipanggil segera menoleh mencari suara tersebut.

Setelah menemukannya ia tersenyum sambil melambaikan tangannya. Orang tersebut mendekat kearahnya.

"Kemana Raib?"

"Dia pergi ke toilet sebentar." jawab Seli.

"Oh, begitu." Ali mengangguk mendengarnya, dari suaranya ia nampak sedikit kecewa. Seli yang melihat itu pikirannya mulai memutar ide jahil.

"Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Seli. Ia menaik turunkan alisnya, menggoda sahabatnya itu.

Ali yang ditanya seperti itu langsung gelagapan. "A-ah tidak. Aku cuma tanya," ia menggaruk tengkuknya.

Is This Love? [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang