Setelah mengompres raka adara pun bangkit untuk membuatkan bubur didapur dan menyanggupinya membuat bubur dan menyuruh bi tuti istirahat karena adara tidak tega melihat wanita paruh baya yang dihadapannya ini yang sudah terlihat letih.
"Bi udah biarin adara yang buat.bibi istirahat aja gih."
"Gpp kok non.bibi ga cape kan ini udah tugasnya bibi."
"Keliatan cape gitu kok.ya udah sekarang bibi harus nurut karena ini perintah, dan perintah adara adalah bibi harus istiraht.oke?ga ada penolakan."
"Tapi non."
"Bii.."
"Ya udah deh makasih ya non kalo gitu bibi pulang dulu.bibi pamit ya non."
"Iya ati-ati bi."
Setelah kepergian bi tuti adarapun langsung membuat bubur dan sayur sop dengan cekatan karena dulu ia pernah membuatkan untuk abang nya dan sekarang untuk rakata.akhirnya ia pun selesai membuat bubur dan sayur sop itu dan membawanya kekamar raka.
"Ka.bangun."
"Rakaa."sambungnya
"Hm."
"Makan dulu."
"Kok elu sih?perasaan kan gw ga ngasih tau elu kalo gw sakit. dan bi tuti mana?"
"Cerewet nya ga ilang-ilang padahalkan lagi sakit.buru makan."
"Jawab dulu pertanyaan gw."
"Rakata gw tau karena gw kesini dan bi tuti udah pulang kesian dia keliatannya cape elu sih ngerepotin orang terus pake sakit lagi.gw udah jawab sekarang lu makan.buka mulut nya."Jelas adara dan rakapun menuruti perintah adar untuk makan dan menyuapinya.
"Pinter!"
"Dari lahir kok gw emang udah pinter."
"Dih!"
Setelah menyuapinya adara memberikan obat raka dan menyuruh meminumnya setelah itu ia menyuruh rakata untuk tidur tapi rakata mengajaknya debat.
"Ga mau.gw udah istirahat dari tadi."
"Rese banget deh.gw mah gampang lu aja dulu.kalo lu istirahat gw juga.serius deh."
"Yakin?"
"Iya rakata."
"Iya deh."
Setelah memastikan rakata tertidur adara memilih pulang sebentar dan mengambil bukunya untuk mengerjakan tugas dan berniat mengerjakannya dirumah raka.setelah itu ia pun mengerjakan tugasnya dan meminjam laptop rakata untuk mengerjakan tugasnya dengan khidmat.
"Tuh kan bohong."
"Loh kok bangun.sana tidur.mau ngerjain tugas dulu."
"emang lu bisa?ck otak udang aja sok-sokan gitu."
"Abis makan cabe berapa kilo?kok omongannya pedes ya."
"Ga kok b aja.terus itu kenapa make laptop gw?"
"ck.bawel deh."
kruyuukkkkk
Adarapun reflek memegangi perutnya.sialan gw lupa belum makan bikin malu aja deh.adarapun yang merasa ditatap lekat oleh raka mendadak menjadi kikuk.
"belum makan?"
"Hehe lupa gw.tadi buru-buru kesini sih pas dari pulang sekolah."
"Terus?"
"Ya gw lupalah.dasar ogep."
"Buru makan sana.lupa diri gitu."
".iya deh"
adarapun turun dan membuat mie samyang yang ada didapur. sebenarnya rakata tak terlalu menyukai samyang apalagi tante nia.tapi karena adara menyukainya dan sering bermain dirumahnya.tante niapun menstok mie tersebut untuk adara'biar betah main disini kan kalo dirumah ga ada orang larinya kesini'jika mengingat itu membuat adara tersenyum ternyata dirinya mempunyai orang-orang yang sangat menyayangi nya ia pun segera memasak dan memakannya dimeja makan.
"Makannya mie lagi?"
Adara yang terkejut dengan posisi nya yang sedang makan pun membuatnya tersedak
"Hehe males masak.yang instan aja lah."
"Ck.dasar."
"Eh kok lu turun dari kamar. buru naik lagi masih sakit dan banyakin istirahat."
"Udah enakan.bawel deh."
"Ya kan gw khawatir ga mau terjadi apa-apa sama elu."ingin adara mengujarkannya tapi ia tak mampu lidahnya sudah terlalu kelu
"Oh ya udah."hanya kalimat itulah yang bisa keluar dari mulut adara.
"Oh iya lu kan kesini dari pas pulang sekolah ya dan sekarang udah sore apa lu udah mandi?jangan bilang belum!"Ujar rakata yang dibalas cengiran oleh adara larena memang sore ini adara tak berniat untuk mandi karena ia malas untuk menemui air.
"Kan belum.jorok dih."
"Sapa bilang gw jorok!.gw cuma males mandi."
"Kok males."
"Abis mandi tuh gerakannya gitu-gitu mulu ga ada gaya baru."ujar adara yang membuat rakata menyeringai.
"Heh ogep emang gaya mandi elu gimana?"
"Heh anjir maksudnya apanih?ambigu banget si!"Ujar adara yang membuat raka tertawa karena pikiran sahabatnya itu berpikir yang tidak-tidak.
"emang gw mikir apaan sih ra?coba deh kasih tau?"
"Bodoamat ka."
"Santai dong."ujar raka dengan mengelus pucuk kepala adara dan itu membuat adara salahtibgkah dan memilih menyudahi makannya dan mencuci piring agar raka tak melihat mukanya yang sudah semerah tomat.
....
Malam ini ia tak menginap dirumah raka melainkan raka lah yang menginap dirumahnya karena ada abang yang mengajaknya untuk bermalam dirumahnya berhung raka juga masih belum pilih betul ya sudah adarapun terpaksa harus menyiapkan makanan dan minuman untuk abang,raka dan teman-temannya yang barusan saja tiba.Dan mengantarkan makanannya untuk mereka.
"Bang kayanya gw perlu bikin film ftv diindosiar deh dan judulnya 'menjadi babu dirumahku sendiri' biar kalian tau kisah gw."
"Boleh tuh.ide bagus ra.nanti gw bikin skenarionya ya.dan yang lain ngisi perannya.ya gaes.setuju ga?"
"Setujuu!"ujar mereka bersama
"kambeng."
Malam itupun mereka berkumpul layaknya sebuah kehangatan keluarga yang diselingi canda tawa dan umpatan yang semakin menambah suasana menghangat dan adarapun senang karena ia dilahirkan dilingkungan yang sering memberinya kehangatan keluarga dan tidak merasakan arti darikata kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Teen Fictionmencintaimu dalam diam memang sulit dan menyakitkan.banyak rintangan juga tantangan yang mau tidak mau harus ku ikuti.tapi apalah dayaku yang sangat mengagumi ciptaan tuhan sepert kamu..dan entahlah sampai kapan perasaan ini akan ku pendam.tapi jika...