-__ / The Traitor \ __-

1.8K 80 6
                                    

# Part 01 #

"Cih, akal busukmu sebenarnya sudah tercium disaat awal - awal dulu" Ujar Ali marah.

Shery diatas sana hanya tersenyum

"maaf ya," bisiknya.

_______Beberapa jam yang lalu________

"Jadi, aku membuat tempat latihan berfitur hologram di padang ini" Ucap Shery.

"Waahh..." Timpal Seli "Keren"

Aku hanya menatap Ali yang sibuk dengan ponselnya. Seketika aku memutar bola mataku dan membalikkan badan kearah Shery.

"Sebenarnya, apa tujuanmu membuat itu Sher?"

"Ha?"

"Apa tujuanmu?" tanyaku kembali

Shery terlihat memandang langit "Tujuanku?" ia pun kembali menatapku "Aku tidak tahu. Hanya saja... Ah lupakan" ia pun buang muka

"ngomong-ngomong, dimana tempatnya?" tanya Seli memulai keheningan.

"Ah," Shery pun mengambil sebuah... Aku tidak tahu. Lebih mirip seperti remote control punya Ali sih.

"Kalian berkumpullah ketempat lingkaran biru disitu! " ujarnya sambil menunjuk lingkaran spiral berwarna biru yang ia maksud.

"Disini?" tanyaku

"Sempurna..." ujarnya hampir berbisik

"Jangan bergerak!" serunya

Tiba - tiba saja sebuah jarum sebesar orang dewasa memblokir lingkaran. Bukan masalah jika hanya jarum. Hanya saja, jarum yang ini mengandung sengatan listrik yang besar. Diatas kami juga tertutup dengan lingkaran listrik juga. Kami Terjebak.

"She...ry..."

"Khu... Khu... Khu. Aduuh! Seneng bangeett! Dapet 3 mangsadalam sangkar kerenku inii" Serunya "Terutama yang kanan itu, sepertinya banyak makan"

Kutatap Ali yang berada di sebelah kanan terlihat memasang muka 'Dasar kurang ajar' itu.

"Tapi, jangan harap aku akan beri kalian makan ya... Kalian mati kelaparan pun aku nggak rugi. Hahhahahaaa!" lanjutnya.

Aku tak percaya. Bagaimana...?

"Kau...!!" Ali menggeram. Aku memegang pundaknya, menenangkan

"tenang dulu..."

Tapi diluar dugaanku. Awalnya aku berniat menenangkan Ali yang mengamuk. Ternyata, Seli disebelahku mengangkat 2 bebatuan besar diluar perangkap yang berada di arah yang berlawanan, dan menyerang Shery yang berada di tengah - tengah seraya memenyetkan*duh bahasanya...* Shery.

Dengan sigap, Shery mengelak dan mengirim pukulan berdentum.

Suara Bumm terdengar menggema.

"Seli! Apa yang kau lakukan!?"

Seli tidak menjawab. Ia melakukannya lagi, tetapi kali ini menggunakan batu yang sangat kecil dan mirip seperti paku, tajam. Ia tetap fokus dengan apa yang dilakukannya, tak menghiraukanku.

'memangnya dikacangin itu enak ya?'

Shery yang sedang membuat tameng transparan itu melihat kearahku

"Kalian itu naif sekali ya—terutama kamu putri bulan—. Membiarkan musuh berada di dekat kalian, menjadikan teman, kerabat, dan mempercayainya? Aku tidak tahu kamu senaif ini putri bulan. Tapi aku tetap tak akan terkalahkan oleh kalian."

R A E L ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang