__- / Gradus Amoris \ -__

2.1K 92 6
                                    

Miss Selena mengirim pukulan berdentum terus-terusan sampai aku sendiri bergidik melihatnya.

Bagaimana tidak? Lihat tubuh Shery, lebam dan darah bercucuran. Tapi dengan semua itu tidak membuatnya goyah dan patah semangat untuk tidak menyerang balik Miss Selena.

Portal masih terbuka. Miss Selena membuat gelembung tameng transparan untuk melindungiku, Seli, dan Ali.

"Badaass! Miss Selena pasti baru belajar dengan Faa..."

BLETAAK!

"Bisakah kau agak serius sedikit?" pintaku yang masih mengepalkan tanganku sehabis memukul kepala Ali.

"Ih! Nenek dari mana ini?" gumam Ali yang masih memegangi kepalanya yang sakit.

Aku yang tak menghiraukan Ali kembali melihat Miss Selena bertarung. Aku pun heran dengan kelakuan Shery yang tanpa sebab menyerang kami selepas Ali menelepon kami. Itulah yang membuat Ali tidak masuk hari itu.

"Shery lagi kesetanan ya?" tanya Seli bercanda

"Mungkin dia dapat jampi-jampi darimu Sel" Cerocos Ali

Seli hanya menatap Ali lalu tertawa kecil. Aku pun ikut tertawa (dilandasi rasa gengsi) kecil, yang membuat suasana dalam tameng sedikit mencair.

Setelah melihat pola serangan Miss Selena pada Shery, aku baru mengetahuinya kalau Miss Selena memancing Shery memasuki portal. Jarak Shery pada portal sedikit sekali. Shery yang makin sekarat itu terseret masuk kedalam portal. Dan pada saat itulah portal tertutup dan menghasilkan bunyi dentuman.

Tameng untuk melindungi kami hilang. Aku berlari kearah Miss Selena dan memeluknya, lalu disusul oleh Seli.

"Miss Selena sehat? Tak ada luka apa-apa kan?" Tanya Seli khawatir

"Aah... Tidak ada apa-apa Seli" Ujar Miss Selena.

"Terimakasih Miss, beruntung Miss datang tadi" Ucap Ali.

Miss Selena hanya mengangguk dan membuka portal mungkin ke klan bulan.

"Lho Miss, buru-buru sekali... Mampir sini dulu Miss" Tawarku

"Aduh Ra, maaf ya lain kali saja. Masih banyak hal yang harus miss urus dulu... Sampai jumpa kembali ya" Ujarnya lalu masuk kedalam portal dan seketika portal tertutup.

***

"Apa itu?"

"Gradus Amoris"

"Nama yang aneh"

"Aku tahu" ujar Ali "Itu bahasa latin"

"Apa fungsinya?" tanyaku

Ali mengambil benda yang dibilang Gradus Amoris itu diatas meja basementnya. Bentuknya seperti sarung tangan. Ali pun memakainya. Dan tak lama, sarung tangan itu menghilang.

"Kau memakai ide sarung tangan klan itu ya?" tanya Seli.

"Bagaimana? Bagus tidak?" Tanya Ali

"Aku tidak ta—"

Pip Pip

Ponsel Seli berdering dan itu telefon dari mamanya.

"Aduh Ra, Ali. Aku pamit dulu ya, ibuku sudah didepan" Seli beranjak mengambil tas miliknya dan keluar basement.

Ya gini ini momen yang paling kubenci. Berdua dengan Ali di basementnya ini. Dia masih melihat-lihat tangannya yang dibalut Sarung Tangan Gradus Amoris itu.

R A E L ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang