Yeonjun bangun dengan rasa sakit di holenya. Dia noleh ke samping. Dilihatnya Soobin masih tidur dengan tangan melingkar di pinggangnya. Awalnya dia pengen maki-maki dan nampol Soobin. Gara-gara ini ketos badannya jadi linu. Tapi niatnya dia urungkan. Yeonjun gak tega lihat muka Soobin yang kelihatan damai waktu tidur. Sampai sekarang, Yeonjun masih belum percaya. Cowok ngeselin yang sering bikin dia emosi ini justru jadi pacarnya. Soobin yang dulu dia katain homo nyatanya malah berhasil bikin dia ikut homo. Yeonjun gigit bibir sambil garuk kepala. Gimana bisa?
Tangan Soobin meluk pinggang Yeonjun makin erat. Kepalanya senderan di dada Yeonjun. Hati Yeonjun menghangat. Bibirnya senyum lihat sifat manja Soobin. Jari telunjuknya ngusap pipi Soobin. Halus dan kenyal. Jarinya berpindah ke dahi. Yeonjun nautin alis. Dilihat dari jauh, Soobin itu ganteng. Apalagi dari jarak sedekat ini. Yeonjun makin kesengsem.
"Baby." Soobin manggil Yeonjun dengan suara serak khas bangun tidur. Matanya masih terpejam.
"Hmm?" Yeonjun nyahut dengan gumaman. Tangannya sibuk ngusap rambut Soobin. Ini gak masuk akal! Yeonjun kadang bingung sama dirinya sendiri. Sejak kapan dia selembut ini?
"Hari ini gak usah sekolah. Aku udah ijin ke papa kamu." Soobin mulai buka matanya. Dia natap Yeonjun dengan mata yang belum terbuka sempurna.
Yeonjun ngerutin dahi. Aku kamu? Kenapa jadi gitu panggilannya?
"Masih sakit hmm?" Soobin ngusap pipi Yeonjun. Yang diusap cuma ngerjap-ngerjap polos. Yeonjun gak biasa diperlakuin kayak gini. Soobin terlalu lembut.
Yeonjun ngangguk. Dia beneran berubah jadi anak manis. Soobin makin sayang.
"Aku beliin obat ya!" Soobin udah siap-siap buat bangun. Tapi Yeonjun narik tangan Soobin biar dia balik rebahan.
"Gak usah. Nanti juga sembuh sendiri!" Yeonjun meluk Soobin. Bibirnya mengerucut. Ini gak baik buat jantung Soobin!
"Bilang aja kamu masih pengen meluk aku kan?" Soobin mulai ngeselin. Lihat, smirknya emang menawan, tapi disisi lain itu nyebelin tau!
Yeonjun mukul dahi Soobin. Yang dipukul malah ngakak gak tau diri. Bahkan bibirnya udah nakal. Nyium wajah Yeonjun sana sini. Yeonjun jauhin kepala Soobin. Sesekali dia mukulin dada Soobin.
"Soobin!" Acara curi-curi cium udah selesai. Soobin balik anteng dan meluk Yeonjun erat.
"Ya baby?" Soobin nunduk buat natap Yeonjun yang dia peluk. Tangannya ngusap kepala Yeonjun sayang.
"Kenapa lu mau sama gue?" Yeonjun gak biasa manggil aku kamu. Dia lebih nyaman manggil Soobin gini. Gak masalah kan?
Denger pertanyaan Yeonjun, Soobin nautin alis. Usapan tangannya udah berhenti.
"Gak ada alesan. Aku mau sama kamu dari hati. Bonusnya, karena kamu gemesin, bebal, keras kepala, emosional, kasar, dan juga manis." Soobin natap ke atas. Matanya mandangin ternit di atasnya. Bibirnya senyum. Pikirannya dipenuhi sama wajah Yeonjun.
"Kenapa nyebutinnya banyak yang jelek?" Yeonjun kesel. Bibirnya manyun. Tangannya milin-milin bathrobe Soobin.
"Karena aku lebih suka sama kekuranganmu!" Soobin nunduk, mata hitamnya natap tepat di bola mata Yeonjun. Jantung Yeonjun mulai bereaksi. Dia malingin wajah. Dia gak mau Soobin lihat wajahnya yang merah. Yeonjun makin salah tingkah waktu Soobin natap dia makin intens. Ini gawat! Yeonjun harus nyari topik lain! Yeonjun ngedarin tatapan matanya di seluruh kamar Soobin. Kamarnya bersih. Gak kayak kamarnya yang udah mirip gudang. Poster-poster gak jelas bahkan poster wajah calon DPR ikut ditempel di kamarnya. Kamar Soobin bener-bener tertata dan rapi. Yeonjun kagum. Bener-bener pacar idaman. Eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
ÉNIGMA: Yeonjun √ [TAMAT]
RomanceHighest renk: Soojun #1 (060619) enig·ma /énigma/ n teka-teki; tidak jelas (tentang ucapan); misterius Yeonjun Awan Dirganjaya, si anak kepsek yang pensiun jadi preman sekolah karena harus pindah. Keadaan memutar balik kehidupan Yeonjun. Yeonjun yan...