Bel istirahat bunyi dengan nyaring. Murid 11 IPS 2 mendesah lega. Yang tidur langsung melek. Mereka pada ngacir ke kantin. Galih dan temen-temenya udah gak ada di kelas.
"Ke kantin yuk!" Ajak Azam ke Yeonjun. Yeonjun gak paham sama ini anak. Baru kenal beberapa jam tapi ini anak udah sok deket.
"Duluan aja. Gue mau ke toilet." Yeonjun males sama Azam. Azam itu ceriwis. Yeonjun kira Azam itu nerd karna pake kacamata. Nyatanya nggak. Dia kelewat ekstrovert.
Tanpa nunggu tanggepan dari Azam, Yeonjun langsung jalan keluar kelas. Dia agak celingukan tapi tetep pasang wajah stay cool andalanya. Sejujurnya Yeonjun gak tau letak toilet. Dia males nanya. Itu bukan gayanya.
Akhirnya Yeojun jalan gak tentu arah. Dia sempet bolak-balik koridor tiga kali. Sampai di deket kantin, ada papan petunjuk bertuliskan toilet tergantung di atap. Yeonjun mendesah lega.
Buru-buru dia masuk ke toilet. Toilet di sekolah barunya aneh. Toilet buat cewek bersebelahan sama toilet buat cowok. Yeonjun lihat ada gambar cowok di toilet sebelah kanan. Dia pun langsung nyelonong masuk gitu aja. Gak sampe tiga detik suara jeritan menggema di seluruh penjuru toilet.
Sialan! Setahu Yeonjun dia masuk toilet dengan gambar cowok di pintunya. Kenapa pas masuk isinya ciwi-ciwi semua? Apa logo cewek sama cowok sekarang berubah? Sejak kapan? Apa Yeonjun ketinggalan jaman?
Yeonjun masih shock. Murid cewek pada heboh sambil jejeritan. Mereka maki-maki Yeonjun. Mesum! Beberapa dari mereka ada yang guyur Yeonjun pake air kran. Ada yang lemparin Yeonjun pake gayung. Ada yang nimpuk Yeonjun pake sepatu. Bahkan ada yang jedotin kepala Yeonjun ke pintu kamar mandi. Brutal!
Yeonjun berusaha buat keluar toilet. Tapi murid-murid keturunan hawa ini masih aja nyerang Yeonjun. Mereka tambah anarkis. Sampe tiba-tiba ada yang narik tangan Yeonjun. Dia ditarik keluar toilet sama seseorang. Selamat, batin Yeonjun.
"Lu tolol ya? Itu toilet cewek! Ngapain masuk ke situ?" Maki seorang cowok pada Yeonjun setibanya di depan toilet. Yeonjun gak tau siapa cowok tinggi yang ada di depannya ini. Yang Yeonjun tau ini cowok udah nolongin dia. Beberapa saat yang lalu Yeonjun berniat mau bilang makasih. Tapi denger makian dia ke Yeonjun, dia jadi ogah bilang makasih.
"Mana gue tau! Yang gue liat tadi di pintu itu ada logo cowok!" Jelas Yeonjun sambil nunjuk pintu toilet cewek. Yeonjun agak kaget waktu liat logo disana. Logo toilet itu udah ganti jadi logo cewek. Yeonjun ngucek matanya. Apa dia gak salah liat? Apa matanya mulai rabun? Atau gejala katarak?
Yeonjun nelen ludah kasar. Lalu samar-samar dia denger suara beberapa cowok lagi ketawa ngakak. Yeonjun kenal suara itu. Itu suara Galih. Ini pasti ulahnya! Yeonjun naik pitam waktu Galih dan temen-temennya berdiri di depannya. Mereka masih ketawa.
"Ternyata anaknya kepsek itu mesum!" Ucap Galih dengan nada meremehkan. Habis itu mereka balik ketawa lagi. Suara ketawa mereka kedengeran nyaring di toilet.
Yeonjun jera! Dia benci diremehkan. Harga dirinya berasa diinjek-injek. Dia gak pernah diperlakukan kayak gini sebelumnya. Yeonjun mengepalkan tangannya. Dia mulai melangkah buat kasih pelajaran ke Galih dan temennya.
Tapi manusia tinggi di depan Yeonjun menghalangi niatnya. Alis Yeonjun bertaut. Rahangnya terkatup kuat.
"Minggir!" Bentaknya dengan mendorong badan si murid tinggi. Tapi siapa sangka, tenaga Yeonjun gak sekuat tenaga si manusia tinggi ini. Galih sama temennya masih berdiri di sana. Emosi Yeonjun semakin memuncak.
"Gue bilang minggir!!" Suara Yeonjun makin tinggi. Kini tangannya mencengkram seragam si murid tinggi.
"Lu mau apa? Berantem disini?" Si manusia tinggi ikut membentak Yeonjun. Tangannya menarik tangan Yeonjun buat nglepasin cengkramannya. Apa-apaan ini? Apa mereka bersekongkol? Rahang Yeonjun mengatup makin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÉNIGMA: Yeonjun √ [TAMAT]
RomansaHighest renk: Soojun #1 (060619) enig·ma /énigma/ n teka-teki; tidak jelas (tentang ucapan); misterius Yeonjun Awan Dirganjaya, si anak kepsek yang pensiun jadi preman sekolah karena harus pindah. Keadaan memutar balik kehidupan Yeonjun. Yeonjun yan...