"Apa yang kau lakukan disini? Kau akan pergi?" Yang ditanya tak sedikitpun menurunkan senyumannya, perlahan langkahnya semakin maju mendekati si gadis yang masih bertanya tanya tentang tujuannya berada disini, menunggunya yang mengantar keberangkatan Taehyung di ruang tunggu sambil senyum senyum dan tanpa jawaban ia malah mendekat walaupun si gadis tak memintanya
"Apakah kau tak keberatan menceritakan sedikit kepadaku?" Tanya Namjoon
"Sepertinya kau tak mudah menyerah ya" kekehnya dengan wajah yang terlihat jelas habis menangis
"Aku tau Taehyung akan pindah ke Jepang. Dia memberitahuku, karna itu aku disini"
"Taehyung memberitahumu? Kapan?" Sejak kapan mereka dekat? Atau memang aku yang tak tau? Batinnya
"Entahlah, seminggu yang lalu mungkin. Anak itu memang aneh"
Sora tersenyum miris, sekarang bahkan ia tak tau akan kemana. Tadinya ia ingin segera pulang dan melepas rindunya pada ranjang dan rekan rekan tapi, bertemu lelaki ini disini—situasi yang sedikit aneh
"Ingin ke studioku?"
"Apa kau sedang mengerjakan lagu baru lagi? Jika iya aku mau ikut" mungkin Sora memang sudah menjadi #1 fans berat Rapp semenjak tau Namjoon juga menulis lagu sejenis itu
"Tidak juga" Namjoon terlihat berpikir sejenak dengan jari telunjuk yang mengetuk dagunya "Aku hanya menyelesaikan projek lamaku dengan seseorang"
"Siapa? Apa dia juga rapper?"
"Tidak, tapi dia juga penggemar Rapp dan pasti kau tak akan menyangka—" lelaki itu sengaja menggantungkan kalimatnya hingga membuat rasa penasaran memuncak pada benak gadis itu
"Apa?"
"Kau akan terkejut nanti, jadi ikut?"
Perlahan senyumnya mengembang sempurna seolah mengatakan 'ya' dengan lantang, tanpa harus menunggu jawaban apapun Namjoon juga yakin Sora akan senang setiap berhubungan dengan musik dan studionya
Bukannya terlalu percaya diri tapi memang gadis itu sangat persis seperti temannya, mungkin karena terbiasa selalu bersama kemana mana sampai apapun yang mereka lakukan terlihat seperti sepasang anak kembar
***
"Lagumu yang ini Rapp semua?"
"Tidak tapi aku yakin kau akan menyukainya" ucapnya yakin seraya tangannya sibuk menyiapkan alat alat rekaman
"Begitukah?" Tanyanya tersenyum miring "Aku jadi penasaran, boleh kudengar sedikit?"
"Sure" lelaki itupun memberikan satu headphone yang ia pegang untuk Sora sedang ia mengambil satu headphone yang lain
Play di monitor komputer segera ia click, menunggu kejutan apakah yang akan telinganya tangkap. Tak ada intro yang pasti untuk memulai liriknya, hanya ada suara baritone yang mendayu lembut sebagai pembuka lagu
아느 날... 달에게...
길고겐 길고긴 편기를 썼어..(One day to the moon i wrote a long letter)
Sora terdiam pada bait pertama, memfokuskan telinganya untuk mendengar setiap nada yang melantun
너보다 환하지 않지만 적은 촛불을 곘어..
어스름한 공원에 노래하는 이름모를 새
Where are you.. oh you..(It would not be brighter than you, but i lighted a small candle..
At a dusky park, a nameless bird that sing
Where are you.. oh you..)왜 울고 있는지 여긴 나와 너 뿐인데
Me and you.. oh you..(Why are you crying? You and me the only ones here
Me and you.. oh you..)Sudah kuduga, tak salah lagi. Batin Sora tapi lagu itu seakan menghipnotisnya. Semakin dalam ia mendengarkan semakin ia larut bersama lirik di setiap melodi yang ia dengar
깊은 밤을 따라서.. 너의 노랫소리가..
한 결음씩, 두 거름씩 볽은 아침을 데려와
새벽은 지나가고 저 다리 잠에 들면
함께했던 푸른빛이 사라져..(Following into the deep night..the sound of you singing..
A step and another step brings the red morning
The dawn passes and when that moon falls asleep
The blue shade that stayed with me.. disappears...)Tepat saat bait terakhir selesai dan lagunya berhenti sampai disitu. Sora tak mengatakan apapun sejeka lagunya selesai dan mengembalikan headphone yang ia kenakan pada Namjoon
Semua yang ia dengar sudah cukup menjelaskan
"Dia temanku saat di sekolah menengah pertama" ia menjeda sedikit perkataannya dengan tawa hambarnya, lagipun Sora masih tak berkata atau bertanya apapun "Aku juga tak menyangka akan bertemu dia lagi di SMA. Saat kami bertemu tiba tiba pembicaraannya berujung sampai ia yang memintaku untuk menulis lagu untuk sahabatnya, lalu aku ini apa?" Lelaki itu kembali tertawa seakan baru saja mengatakan sebuah lelucon untuk memancing pembicaraan "Anak yang aneh"
"Kau bilang akan menyelesaikannya, kapan kau memulai rekamannya?" Sora mencoba tersenyum mengalihkan pembicaraan
"Ya sekarang, bahkan kau sampai tak menyadari kalau semua alatnya sudah siap sebelum lagu tadi selesai"
"Bagianmu Rapp?"
"Tak semua, karna si aneh itu juga memintaku untuk menyanyikan reff terakhir. Aku juga tak yakin" ucapnya seraya mengatur letak mic
Cukup menarik, sialan anak itu seenak jidatnya saja. Sora pun berpindah mengambil tempat duduk di sofa ruangan itu sambil melihat proses rekaman yang tengah Namjoon kerjakan
"Oneuldo nan jeogdanghi saraga- barmajcweo jeogdanghi darhaga"
Namjoon mulai menyanyikan bagiannya tanpa kendala. Lelaki itu terlihat lebih mempesona saat sedang melakukan pekerjaannya dan itulah yang sedang Sora lihat
"Taeyangeun sumi maghigo, sesangeun nal balgabeosgyeonwa"
"Nan eojjeol su-eobsi byeol su-eobsi, dalbic arae heuteon nareul jubgo iss-eo"
"I call you moonchild, urin dalwi ai saebyeogwi can seumeur swine"
Menjeda sejenak ia periksa lagi rekamannya, sedang yang menunggu di sofa sana hampir tak mengedip ketika lelaki itu bersuara
Apa benar itu yang dia tulis? Siapapun tolong beritahu padaku berapa rak buku sastra atau filsuf yang sudah dia baca?
Bahkan sampai Namjoon selesai dengan rekamannya dan duduk disampingnya Sora, gadis itu lagi lagi hanya bungkam. Entah apa yang merasukinya dan apapun yang sedang mengganggu pikirannya yang bisa ia katakan hanya—entahlah no coment
"Mungkin tadi sudah cukup, aku hanya perlu bantuan temanku Hoseok atau Jungkook untuk mengedit beberapa bagian" ucapnya berbasa-basi
"Namjoon–" satu kata yang Sora ucapkan—panggilannya membuat lelaki itu langsung menoleh
"Dunia ini sempit ya" lanjut Sora, pun Namjoon hanya tersenyum seolah mengerti apa yang dimaksudkan Sora
KAMU SEDANG MEMBACA
Trivia : AFRAID
Fanfiction❝ If my fate is to dissapear like this, then this is my last letter ❞