Chapter 1

69.9K 3.9K 134
                                    

—sSs—

📍Kim’s corp.

"Ada apa?"

Suara berat itu terdengar dari balik kursi besar yang sedang bergerak memutar. Saat setelah kursi tersebut berbalik seutuhnya, tatapan tajam dari dua belah mata elang terlihat sedang menatapnya dari atas sampai ke bawah.

Dengan perlahan sosok tersebut mulai menyandarkan punggungnya sembari memberikan gestur seolah 'mengizinkan' dirinya agar segera berbicara.

Setelah merasa sudah diizinkan dirinya pun semakin gugup dan sedikit berdeham pelan untuk menetralkan suaranya. Dadanya naik turun berusaha meraup udara yang terasa seperti akan segera habis. Setelah merasa lumayan tenang, dirinya pun menghela nafas dan mulai bertanya dengan sedikit ragu.

"Aku yakin kau pasti tahu akan hal ini.. jadi aku memutuskan untuk bertanya padamu. Maaf jika terkesan lancang, tapi apakah kau bisa beritahu aku dimana tempat perjualan manusia yang terkenal itu?"

Dengan sekali tarikan nafas ia langsung merasa lega sekaligus takut, memang sudah sejak tadi dirinya dilanda ragu yang amat besar antara harus bertanya atau tidak. Namun tetap saja, ia melakukan ini semua bukan tanpa alasan melainkan ia lakukan demi seseorang.

Maka dari itu ia sangat membutuhkan informasi dari orang yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan yang begitu mengintimidasi.

"Keperluan?"

"Aku harus kesana, ada sedikit urusan."

"Apakah kau tertarik dengan orang-orang yang ada disana?"

Terdengar sedikit nada mengejek dari kata yang diucapkan oleh pria dihadapannya itu. Pria itu kemudian bangkit dari kursi kebesarannya, berjalan menghampiri dirinya yang membatu dengan tangan yang pria itu masukan kedalam saku celana hitam miliknya.

Dirinya terdiam.. kemudian sedikit terkejut saat mendengar jelas satu kalimat yang terlontar setelahnya.

"Kebetulan aku sedang bosan. Mau ikut denganku, Park Jimin?"

Entahlah, Jimin bahkan tidak tahu apa hal yang membuat pria itu tersenyum barusan.

"Baik, Ve."

—sSs—

📍Myeongdong, 16.04 PM.

Sesampainya ditempat tujuan, mereka pun dengan segera turun dari mobil Van hitam mewah tersebut. Saat ini mereka sedang berada di salah satu jalanan sepi yang jika dilihat dengan mata terbuka terdapat gang sempit di sela-sela bangunannya.

Tempatnya sangat strategis, hal itu membuat siapapun yang melewati jalan itu tidak akan curiga dibuatnya.

"Kita masuk."

Mereka pun mulai berjalan masuk ke salah satu gang sempit yang ada disana. Dan jika dilihat dari ukurannya, gang itu seperti hanya bisa dilewati oleh 2 orang secara berdampingan.

Karena tidak ingin memakan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai pada pintu dimana terdapat bau anyir darah yang sangat kuat langsung menyerang indra penciuman mereka.

Phoenix's Mafia • vkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang