Udara dingin kamar hotel yang sangat menusuk kulit itu membuat sosok pria berkulit Tan terbangun. Taehyung, dengan malas meraba-raba kasur sebelahnya kala merasakan ada sesuatu yang hilang.
Tidak ada.
Ia langsung bangun untuk memposisikan dirinya duduk dan dalam sekejap matanya menjadi benar-benar terbuka. Menyadari tempat disebelahnya benar-benar kosong, ia panik.
Matanya bergerak mencari ke setiap sudut ruangan yang mana berakhir pada satu titik dimana padangannya pun terhenti kala dirinya melihat sosok kecil tengah meringkuk dilantai.
Sesaat setelah ia meyakini dirinya bahwa itu benar-benar sosok yang ia cari, dengan terburu-buru Taehyung langsung turun dari kasur dan berlari menghampiri sosok itu.
"Astaga, Jungkook!" Taehyung masih terkejut bukan main saat ia benar-benar menyadari sosok orang yang sedang meringkuk tanpa bawahan dan hanya baju kebesaran miliknya yang saat ini tengah meringkuk dilantai sampai-sampai kakinya pun terasa dingin itu asli adalah Jungkooknya.
Jungkook terlihat sedang duduk dibawah jauh dari kasur sambil menenggelamkan wajahnya pada lutut yang ia lipat.
Taehyung dengan suara pelan bertanya, "Jung? ada apa, sayang?" raut khawatir tercetak jelas diwajah Taehyung sesaat setelah ia mengangkat wajah dari sang pujaan, melihat bagaimana sembabnya mata indah itu dapat dipastikan bahwa Jungkook sudah menangis sangat lama.
Jungkook akhirnya terbangun karena merasa terganggu dan mulai membuka matanya perlahan, menatap Taehyung heran jadi pembukaan.
"Sialan, Kim!" ternyata sehat seratus persen, Taehyung menghela nafas lega, namun tetap khawatir karena suara Jungkook sepertinya akan habis.
"Apa kau tahu? aku sudah melempar berbagai macam barang padamu! lihat! tapi kau tetap tidak terbangun juga..." ingin sekali rasanya Jungkook memarahi Taehyung sekarang, tapi kondisinya saat ini sedang tidak memungkinkan dia untuk melakukannya.
"...sakit, Taehyung. Aku susah berdiri dari tadi," nadanya melembut, merengek manja. Tahu bahwa Taehyung kini tengah mendengarkan seluruh keluhannya dengan khusyuk, mata bulat itu pun berkaca-kaca, balik menatap Taehyung yang mana juga menatap dirinya sangat khawatir.
"Maaf, sayang. Sakit, ya?" Jungkook mengangguk, bibirnya sukses melengkung kebawah, kesal.
"Jangan cemberut seperti itu, Jungkook." mengusap bibir Jungkook dan dikecupnya sekali.
"Piggyback, Taehyung. Sakit... mau kekasur." Jungkook merentangkan tangannya kearah Taehyung dan Taehyung yang mengerti pun langsung membalikan badannya.
Setelah merasa Jungkook sudah tepat berada dipunggungnya, Taehyung mulai bangkit berdiri, mengangkat Jungkook kemudian berjalan perlahan sembari bertanya perihal kejadian barusan, "Tadi kau ingin kemana?"
"Apa berat...? aku malas diet." Jungkook total mengabaikan pertanyaan Taehyung dan malah semakin melengkungkan bibirnya kebawah, padahal ia yang mengatakannya tapi ia juga yang kesal sendiri.
Sebelum menjawab pertanyaan aneh yang Jungkook berikan padanya itu, Taehyung terlebih dahulu berjalan kearah meja makan.
"Kalau kau ingin juga aku akan melarang."
Jungkook mengernyit, "Kenapa?"
"Tidak ada alasan, hanya saja jika kau benar-benar berencana untuk diet, jangan salahkan aku bila setiap jam kau akan aku suguhi makanan." ucap Taehyung kelewat datar, namun anehnya Jungkook malah dibuat tersenyum digendongan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phoenix's Mafia • vk
FanfictionSeorang mafia terbesar, terangkuh, dan paling ditakuti di korea sampai asia, Kim Taehyung. Ia tiba-tiba saja dipertemukan kembali dengan seseorang yang pernah membuatnya merasakan apa itu rasanya dicintai. Cast : BTS and OTHER. Genre : Mafia au, ang...