Chapter 4

28.5K 2.4K 42
                                    

-sSs-

📍Park Hyatt Busan Hotel, 08.23 AM.

"Ve, kita mulai dari mana?"

Mereka saat ini sedang berada di suatu hotel dimana Taehyung, adalah bagian terpenting dari hotel ini sendiri.

Mereka berada di ruang terisolasi alias ruangan tertutup, jadi mereka bebas melakukan apapun disini.

Namjoon yang lebih dulu membuka suara, tangannya tak berhenti membongkar ulang senjata-senjata yang ada tepat dihadapannya.

"Jimin." panggil Taehyung,

"Kita mulai dari daerah Buk-gu, setahuku Jungkook berada disana. Dan daerahnya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, memudahkan kita untuk mencari keberadaan Jungkook, tapi..."

"Tunggu dulu. Kau ingin ke buk-gu juga?" Namjoon menyela, menatap Jimin dan Taehyung bergantian.

"Ya, kau ingin kesana?" tanya Jimin dengan wajah bingung.

"Aku juga ada urusan di buk-gu."

"Tapi.. bukannya disana sedang ramai karena adanya ulah dari seorang mafia gadungan itu, ya?" tanya Jimin untuk memastikan.

"Kau tepat, Jim. Ve, yang kau katakan saat menyuruhku untuk membunuh ketua mafia gadungan itu... mereka sedang berada disana. Di buk-gu."

"Kau yakin?"

Namjoon mengangguk pasti, "Yakin sekali, phoenix sudah mengikutinya selama 24 Jam."

"Kalau begitu sekalian saja, Jimin."

"Baik, Ve."

-sSs-


"Nek, sudah jangan seperti ini..." Jungkook dengan cepat menahan pergerakan nenek yang akan bangun dari ranjang rumah sakit itu, tidak menyerah.

"Kenapa? nenek sudah membaik, Jung. Kita bisa pulang sekarang, bagaimana toko nenek?"

"Baik, maka dari itu jangan kemana-mana dulu sebelum pulih, nek. Jungkook serius..." pinta Jungkook dengan nada selembut mungkin, membujuk nenek memang bukan perkara yang mudah.

"Jung, kau lihat nenek sudah baik baik saja, ada anak anak nenek juga, kalian. Jadi semua akan baik-baik saja, nenek tidak bisa meninggalkan toko lebih dari sehari, nak."

"Bam, apa boleh?" tanya Jungkook ragu.

"Sejujurnya tidak, tapi nenek memaksa dokter itu jadinya diperbolehkan.." jelas Bambam seperti sudah pasrah juga, nenek memang keras kepala.

"Dengar." ucap nenek penuh kemenangan.

Jungkook lalu menghela nafas kasar, "Bagaimana bisa seperti itu... ah baiklah-baiklah, terserah kalian saja." dan Jungkook memang harus selalu mengalah.

-sSs-


"Daehyun, Ketua mafia itu benar-benar dikota ini." ucap salah seorang pemuda berbaju serba hitam itu pada sesosok manusia yang saat ini sedang duduk manis di kursi kebesarannya.

Phoenix's Mafia • vkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang