Happy Reading ....
***Alarm sudah menggema dari satu jam yang lalu, entah ini keberapa kalinya. Semalam banyak sekali laporan yang kukerjakan, berujunglah pada bangunku yang hampir telat. Imsakiyah sekitar sepuluh menit lagi.
Mematikan alarm kemudian menyalakan lampu dekat pantri. Waktu yang tersisa tidak cukup walau hanya sekadar membuat nasi goreng sederhana. Aku hampir kembali menuju ranjang kayu mungil itu jika wajah damai Ayah tidak muncul tiba-tiba.
"Kamu lupa dengan sebuah hadist HR Ibnu Abu Syaibah dan Ahmad? Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur," nasihat beliau dulu ketika aku susah dibangunkan.
"Selain makan sahur memang sangat dianjurkan, sahur sendiri juga bisa menambah energi pada siang hari, memangnya Ann mau pingsan di sekolah nanti. Badan Ann 'kan berat, nanti siapa yang mau angkat? Jadi Ann harus makan sahur agar bertenaga," lanjut Ayah lagi.
Aku tersenyum kikuk mengingatnya. Aku rindu dengan nasihat Ayah dan masakan ibu yang selalu lezat di lidahku. Hari ini bukan merupakan sahur pertamaku di tanah orang. Benar, ini ramadhan keempatku jauh dari rumah mungilku.
Akhirnya aku hanya meneguk segelas air putih. Melanjutkan kembali draf laporan yang semalam kutinggalkan sembari menunggu adzan shubuh.
***
Salam hangat,
Supriyanti (56)
Semarang, 06 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Episode Ramadhan
RandomEpisode ramadhan, kumpulan pesan yang ingin disampaikan penulis. Tulisan ini merupakan project ksi selama ramadhan. Note : pesan harus disampaikan, bukan disimpan rapat ketat. Happy Reading.