8. Error

59 2 0
                                    

Sesakit apa pun hatimu, dunia tidak berhenti berputar. Mustahil hal yang tertinggal dulu bisa kembali. Jika indah itu kenangan, jika menyakitkan kebanyakan orang menyebutnya pengalaman. Tidak ada pengalaman yang tidak berguna, jangan menyesalinya. Lakukan saja hal baik hari ini, bukankah esok adalah episode selanjutnya?
~Riyant

***

Yuki dari pagi membongkar-pasang ponsel satu-satunya, ponsel dengan warna chasing hijau muda. Dia tidak habis pikir, padahal baru saja kemarin diganti baterainya tetapi malah sekarang lebih parah. Setiap dia nyalakan, belum sampai satu menit ponselnya sudah hang--tidak bisa disentuh sama sekali. Paket data pun tak mau menyala. Wifi tidak bisa tersambung karena icon wifi  ponselnya tidak dalam keadaan menyala dan tidak menyala, melainkan terus bergerak.

Dia ingin sekali menyerah. Bisa saja ia menggunakan laptop untuk berkomunikasi dan sekadar berjaga-jaga tidak ketinggalan info kuliah, bahkan laptopnya sudah lebih dulu rusak. Laptop hitam milik Yuki tiap dinyalakan selalu hang. Ikon program juga tidak berfungsi. Dia terus menggerutu, kenapa rusaknya harus bebarengan?

"Kenapa, Ki? Kuperhatikan kok dari tadi bongkar-pasang hp."

"Ponselku rusak Arin, nggak mau diapa-apain. Terus laptopku juga  sedang rusak," ujar Yuki tidak bersemangat.

"Coba hubungi Kak Rio. Coba tanya kira-kira  bagian mana yng rusak,"saran Arin menyerahkan ponselnya kepada Yuki.

Dia sudah menghubungi Rio. Kali ini dia lumayan bernasib baik karena Rio masih berada di asrama. Dia bergegas menemui Rio yang sudah menunggunya di lobi asrama pria.

Arin masih mendapati wajah masam Yuki begitu temannya itu sudah kembali ke kamar.

"Bagaimana? Bagian mana yang rusak?"

"Kata Kak Rio aku harus ganti ponsel. Ponselku mengalami system error. Kalau yang lapyop yang bermasalah itu tombol esc di keyboard. Besok laptopku sudah bisa diambil tetapi harus dilepas tombol esc-nya. Padahal 'kan mau KKN, pasti susah banget fanpa ponsel. Huh!" gerutu Yuki.

Merasa lelah dan tidak tahu harus melakukan apa, dia memilih pergi tidur.

Arin merasa kasihan melihat Yuki. Selalu saja ada masalah di hidupnya.

"Sudah jangan sedih, semua masalah pasti berlalu. Mau sesakit apa pun hatimu, dan terkadang selalu ada keingin mau mati, dunia tidak akan pernah berhenti berputar. Jika indah itu kenangan, jika menyesakkan dada itu pengalaman."

Arin mengeluarkan sebuah ponsel dari tas kuliahnya,"Ini pakai saja. Ini punya kakakku. Sudah jangan dipikirin lagi, fokus menabung saja untuk membeli ponsel."

"Serius? Lalu kakakmu pakai apa?"

"Sudah tenang saja, kakakku masih ada ponsel lain. Pakai saja dulu, terpenting jangan dihapus ya data-datanya, jangan sampai hilang dan rusak," pungkas Arin.

Yuki sedikit lega, tapi ia harus giat menabung. Dia ingin segera mengumpulkan uang dan mengembali ponsel kakak Arin, dia bena-benar tidak ingin terus bergantung pada Arin.

***

Supriyanti (56)

Episode RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang