(16)

5.6K 194 22
                                    


"Mamas janji kan bakal jadi imamku? " gadis itu pun memasang wajah super gemas nya.

Mamas yang di maksud pun lantas hanya bisa tersenyum "insyallah de, doakan saja semoga pekerjaan mamas berjalan baik"

Gadis itupun tersenyum "akan selalu ade doakan yang terbaik buat mamas"

"Sekarang ade pulang, umi kamu sudah lama dari tadi menunggu" ucap mamas nya.

"Oh iya ade sampe lupa kalo ada umi dari tadi menunggu hehe" gadis itupun menyengir.

"Sekarang ade pulang. Mamas juga akan mengerjakan pekerjaan yang menumpuk"

"Yaudah iya mas. Assalamualikum..." gadis itu berpamitan dengan senyum yang tak pernah lunturnya.

"Dimass" panggilan itu membuat lamunan ustad dimas terhenti, tanpa sadar ustad dimas mengeluarkan airmata, namun langsung saja dia menghapus nya.

"Ijab kabul nya akan segera di mulai, ayo..." ajak umi nya

"Umi.." panggil dimas sembari memegang kuat tangan wanita hebat yang telah melahirkan nya.

"Iya ndo, kamu sekarang akan menjadi kepala rumah tangga, sudah seharusnya kamu melupakan dia, dan umi yakin kamu bisa melewati apapun masalah yang ada di rumah tangga mu nanti, kamu lelaki yang cukup paham soal itu" ucap umi nya menyakinkan.

"Umi terimakasih banyak selama ini dan sampai saat ini telah menjadi umi yang sangat baik untuk dimas, terimakasih banyak" dengan sembari mencium beberapa kali tangan uminya.

"Jangan begitu, itu memang tugas seorang ibu, sekarang ayo kita kesana"

"Iya umi..."

***

Ijab kabul sudah dilaksanakan dengan baik tanpa ada nya hambatan. Sekarang tinggal resepsi pernikahan. Karissa dan ustad dimas sedari tadi sibuk menyalami tamu yang datang.

Hati risa sudah jangan di tanya lagi, dia begitu sangat bahagia. Namun dia selalu merasa deg deg an setiap tak sengaja bertatapan dengan ustad dimas.

Waktu begitu sangat cepat, kini dia telah menjadi seorang istri dari lelaki yang disukai nya. Rasanya kemaren baru saja dia masuk sma tapi sekarang dia sudah menjadi ibu ibu.

Tamu undangan mulai sedikit sepi, rissa merasa hawa nya sedikit panas hingga diapun mengibas ibas kan tangannya di depan wajah nya beberapa kali.

Ustad dimas yang sedari tadi ternyata memperhatikan gerak gerik karissa mulai menawarkan sesuatu.

"Panas ya? Mau minum?" Karissa tentu kaget, karena sejak tadi mereka tidak bercakap dan mengobrol. Dan barusan ustad dimas membuka suara nya hingga karissa ingin sekali menjerit.

"Ahh emm iya pak" gelagap rissa.

"Bentar saya ambilkan" ucap ustad dimas sembari mengambil air minum.

jika boleh jujur, ternyata ustad dimas pun sangat gugup. Bagaimana tidak karissa yang memakai gaun dengan hijab yang melekat di kepala nya sangat cantik dengan polesan make up yang sangat cocok dengannya sudah seperti bidadari tak bersayap saja, sungguh pak ustad sangat mengagumi kecantikan istrinya itu.

Tak lama ustad dimas pun kembali dan duduk kembali disamping karissa yang sudah sah menjadi istrinya itu.

"Ini" katanya dengan memberikan segelas air putih.

Karisa tentu saja senyum "makasi pak ustad"

Pak ustad tak menjawab, dia hanya tersenyum manis

Jodohku Seorang USTADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang