Aji POV
Entah kenapa aku merasa Tania semakin hari semakin mendekatiku, bahkan ia tak segan datang ke rumahku. Mengejutkan seisi rumah, bahkan dia tak malu.
"Assalamualaikum" salam seseorang dari luar rumah
"Waalaikumsalam, masuk aja Ann" ucap ibu
Ann pun menampakkan wajahnya saat sudah masuk ke ruang tengah, aku sudah menduga pasti dia akan sangat senang.
"Wah Tania ya," ucapnya langsung duduk di samping Tania
"Pasti mau jalan sama aji ya, mumpung weekend kan. Lumayan tuh hehehehe..."
"Enggak kok, aku kesini cuma mau nganter makanan aja. Kebetulan aku masak banyak,"
"Loh? Nganter makanan doang? Nggak jalan jalan? Nggak asik ah, main yuk. Kita jalan jalan," aku melotot ke arah Ann, dia hanya membuang muka
"Beneran?"
"Iya kan ji, tadinya aku sama aji yang mau main. Eh ada kamu, yaudah yuk sekalian. Biar rame gitu,"
"Yaudah deh aku mau,"
Aku menghela nafas lelah, kenapa sifat Ann selalu begini. Kalo tau dia tidak baik pasti langsung berubah.
"Yaudah yuk, Tante sama om mau ikut nggak? Kami mau ke mall nih. Siapa tau ada yang mau di beli," ucap Ann kepada ibu dan ayah
"Yaudah yuk, Tante mau beli peralatan masak."
"Ayah disini aja ya, males keluar ayah"
"Ih om jangan gitu dong, kan jadi liburan keluarga gitu."
"Udah nggak apa apa yok,"
Jadilah kami sudah dalam mobil, keberuntungan aku saat ini adalah ibu yang duduk di depan.
"Tante, ada diskon besar besaran nih buat satu set peralatan masak. Diskon 80% Tante!" Pekik Ann dengan semangat
"Beneran? Temenin Tante nanti ya Ann, kita berburu. Sekalian kita beli bahan buat masak menu baru!" Ibu kenapa ikut ikutan heboh kaya Ann sih!
"Ayo Tante! Semangat aku soal makanan!"
"Apa yang nggak lu semangati coba selain makanan" ucap ku membuat Ann cemberut
"Gua nggak suka sama orang munafik, udah!"
"Sama ibu juga, orang munafik tuh jahat banget. Tukang bohong, ih!"
"Kok jadi kalian yang ribut sih, mending kalian aja yang pergi tadi. Aku di rumah deh," omel ku
"Loh loh, kasihan dong Tania masa Dateng cuma ngasih makan lu doang. Dikira dia pembantu lu apa, ajak jalan jalan kek. Kaku amat, bener kan Tante?"
"Iya bener, dapet cewek tuh di jagain. Jangan di sia siain,"
"Nah tuh betul!"
"Serah kalian ah"
Tiba di mall, Ann dan ibu malah langsung pergi entah kemana. Hanya ada aku dan Tania. Jujur aku belum nyaman sama dia, apalagi sikap dia yang terlihat buru buru ini.
"Kita nonton yuk," ucap Tania membuyarkan lamunan ku
"Boleh"
Aku sama sekali tak memilih film yang bakal di tonton, semua dia yang milih.
Selama di dalam bioskop aku hanya fokus ke layar, sedangkan Tania di sebelahku terlihat gelisah.
"Kamu kenapa? Daritadi gelisah?" Akhirnya ku beranikan diri untuk berbicara walau pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Best FriEND
Teen FictionKehidupan yang menipu pandangan orang lain atau pandangan diri sendiri ini membuat orang lain merasa bahwa hidup orang lain jauh lebih dari kata "bahagia" Pertemanan adalah awal dari persahabatan atau awal dari kisah yang lebih dari itu. -Mohammad A...