Aji POV
Suara deringan hp terdengar menggema, aku berusaha mencari telfonnya dalam kegelapan. Meraba raba nakas dan akhirnya ketemu, ku picingkan mata ku untuk melihat siapa yang menelfon malem malem begini. Tenyata Ann.
"Hallo, kenapa telfon malem malem gini?"
"Eh sorry nih, gua kira belum tidur hehehe... Yaudah lu tidur aja"
Tut
Sial, dia menelfon cuma bilang begitu? Ganggu orang tidur aja.
Tak lama hp ku berdering lagi, dengan gemas ku angkat saja
"Apaan lagi?!"
"Jangan marah marah dong, gua cuma minta temenin aja. Disini sepi, gua takut."
"Karyawan lu mana?"
"Gua suruh pulang buat istirahat, gua nggak mau mereka kecapean."
"Lu juga inget waktu kalo kerja, ini udah jam 2 malem."
"Iya gua tau, temenin ya. Gua takut,"
"Gua nggak jamin, soalnya gua ngantuk"
"Yaudah nggak apa apa, temenin aja. Oke!"
"Iya iya, lu lanjutin dah kerjanya."
"Siap!"
Hening, tak terdengar suara apapun dari sebrang sana. Jadi aku memilih untuk tertidur kembali.
"Aji!" Seketika mataku terjaga, ku lihat jam. Ternyata sudah pukul 5 pagi.
"Lu ngagetin gua aja sialan,"
"Hehehe... Gua kan bangunin lu buat sholat, sana gih sholat"
"Lu udah?"
"Udah kok, lu sholat gih. Terus kerja, gua matiin ya, Babay!"
Tut
Aku pun bangun untuk sholat subuh dan siap siap untuk kerja.
****
Saat aku di kantor, banyak yang membicarakan Tania. Aku sih bukan tipe orang yang mau ikut campur, hanya saja pembicaraan mereka membawa nama ku.
"Kenapa dengan Tania?" Tanyaku saat berada di kantin bersama rekan kerja ku yang lain
"Lu belum tau? Tania kan kecelakaan, katanya sih pas mau ke rumah lu." Keningku berkerut
"Kapan? Gua kemaren nggak di rumah, dan dia nggak ada tuh hubungin gua sama sekali"
"Pagi sih katanya mah, gua juga nggak tau kalo urusan itu"
"Terus mereka nyalahin gua gitu? Padahal jelas jelas kemaren gua nggak dirumah" aku tak senang dengan orang yang bahkan tidak tau kehidupan ku sebenarnya
"Ya gua nggak tau ya, Tania sendiri yang cerita. Katanya dia mau ke rumah lu, terus dia di tabrak mobil lain."
"Sekarang dia dimana?"
"Di rumah sakit, masih di rawat"
"Parah emang lukanya?"
"Gua jenguk aja belum, mana bisa tau"
"Ayo jenguk bareng, pulang kerja ini. Gua nggak mau ada salah paham kaya gini, padahal gua nggak tau apa apa."
"Oke siap bro, gua bantuin tenang aja."
"Thanks ya" Danu mengangguk kecil
Perasaan dia dekat dengan wanita tidak ada yang beres, entah karena sikap barbar nya atau sikap yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best FriEND
Teen FictionKehidupan yang menipu pandangan orang lain atau pandangan diri sendiri ini membuat orang lain merasa bahwa hidup orang lain jauh lebih dari kata "bahagia" Pertemanan adalah awal dari persahabatan atau awal dari kisah yang lebih dari itu. -Mohammad A...