Aji pov
Seperti biasa, dua manusia berbeda jenis kelamin sibuk dengan pekerjaannya. Hanya hari libur mereka bisa bermain bersama keluarga ataupun tidak.
Sudah pukul 12 siang, dan Ann belum datang membawa makan siang. Biasanya ia akan datang pukul setengah 12, lebih baik ku hubungin dahulu.
"Hallo, panda lu dimana?"
"Hallo Beru, aduh gua sibuk banget hari ini. Makanan lu ada disini, apa gua anterin pake gojek aja?"
"Udah nggak usah, lu makan aja deh. Gua ke kantin aja,"
"Maaf ya Beru, gua beneran sibuk banget. Hari ini gua lembur,"
"Yaudah, inget waktu lu. Gua mau makan dulu,"
"Oke, Babay beruu"
"Babay"
Tut
Aku pun pergi ke kantin perusahaan, sengaja aku membelinya di bungkus. Aku malas makan di kantin, terlalu ramai.
Saat ku lewati ruang kerja teman teman Tania, tak sengaja aku mendengar obrolan mereka.
"Tuh kan lihat, si cewek sok cantik itu nggak bawa kita ke hukum. Gede bacot doang dia mah, udah rebut cowok lu Tan, beraninya ngomong doang. Tindakan mah enggak berani dia,"
"Iya sih, cuma omongan dia tajem banget. Gua langsung kicep dengernya, sempet takut juga gua."
"Orang kaya gitu mah nggak berani bertindak,"
"Udah lah, kalian ini apaan sih. Dia juga sahabatnya Aji, kenapa kalian rusuh kaya gini sih."
"Dia yang rebut Aji dari lu loh, sahabat sih sahabat tapi kok kayanya dia suka gitu sama Aji. Ke sini terus lagi,"
"Mana ada sahabat lawan jenis, tanpa ada perasaan salah satunya."
"Udah nggak usah di omongin lagi, tindakan kalian kemarin juga udah keterlaluan."
"Biarin aja lah, kasih pelajaran buat dia."
Jadi Ann kemaren buru buru pulang karena mereka, aku juga melihat muka nya sebal. Sebenarnya banyak yang tak suka Ann dekat dengan ku, banyak gosip yang memang mengira bahwa kami punya status lebih dari sahabat. Tapi nyatanya kami tidak seperti itu.
Ya sudahlah, lebih baik aku bekerja. Urusan wanita begitu rumit, aku tak mengerti sama sekali.
****
Ann pov
Selesai sudah pekerjaan ku hari ini, sebab tiba tiba ada client yang mengambil gaunnya hari ini. Padahal janjinya lusa, bahkan aku harus mengerahkan semua anak buah ku untuk menyelesaikan secara cepat. Untungnya clientku bersedia menambah biaya, jadi aku tak keberatan.
"Yasudah, kalian makan dulu. Setelah itu kalian boleh pulang," gumam ku menginterupsi bawahan ku
"Baik nona,"
Mereka pun meninggalkan ruangan, ku lihat Tupperware yang ku bawa untuk Aji. Lebih baik aku makan saja, aku sangat lapar.
Baru ku buka tutup Tupperware nya, karyawan ku bilang ada seseorang yang ingin bertemu dengan ku. Dengan terpaksa aku menutupnya kembali dan menghampiri orang tersebut.
"Hallo nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Sapa ku dengan hangat kepada wanita paruh baya yang amat cantik, jujur aku sampai terpesona.
"Aku ingin berbicara dengan mu, bolehkah?" Tanya nya dengan senyum halus
"Boleh nyonya, mari ikut saya." Ku antar ia ke ruang kerja ku
Kami pun duduk di sofa secara berhadapan, sepertinya dia dari kalangan kelas atas. Dari brand yang dia pakai sangatlah mahal. Aku tau itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best FriEND
Teen FictionKehidupan yang menipu pandangan orang lain atau pandangan diri sendiri ini membuat orang lain merasa bahwa hidup orang lain jauh lebih dari kata "bahagia" Pertemanan adalah awal dari persahabatan atau awal dari kisah yang lebih dari itu. -Mohammad A...