Chap 17

13 3 0
                                    

Warning ⚠⚠
typo bertebaran dimana mana
Happy reading all 😊
.
.
.
.


Hari ini bisa dibilang hari yang cukup ramai di minggu ini. Banyak anggota ekstrakurikuler yang memperkenalkan anggota barunya dengan kehidupan ekskul nya sehari hari. Berbeda dengan anggota CS dan OSIS. Mereka sibuk mempersiapkan pemilihan ketua baru yang dadakan itu.

Karena jadwal pergantian kepala sekolah dipercepat, maka pemilihan ketua juga dipercepat demi wajah baru SMA ini di periode kepala sekolah baru.

Sebagai ketua pemilihan Yola dan Kevin Pratama, wakil ketua OSIS periode ini yang menjadi partner Yola dalam persiapan pemilihan ini tampak sibuk. Sekarang mereka sedang bergegas ke ruang CS untuk rapat dengan para kandidat calon ketua CS maupun OSIS untuk membicarakan perihal mengenai sistematika pemilihan.

Untuk rapat kali ini Farel selaku ketua CS periode ini memberi izin untuk melaksanakan rapat di ruang CS yang 'tertutup' itu. Karena, rapat mengenai ini sangat rahasia dan tidak boleh didengar oleh siapapun yang tidak bersangkutan.

“Baik kita mulai saja rapat ini” ucap Yola.
“Untuk pemilihan kali ini akan dilaksanakan seperti biasanya, dengan cara pemilihan suara. Siapa yang mendapat suara paling banyak, maka dia yang akan menjadi ketua di periode ini. Untuk struktur organisasi yang lain, akan dipilih melalui regulasi organisasinya masing-masing” ucap Yola menjelaskan.

“Setiap kandidat wajib mempromosikan dirinya secara sehat dan bebas. Besok para kandidat akan diwawancarai sekaligus promosi oleh anggota ekskul Jurnalistik. Hasil dari wawancara tersebut akan di publikasikan di media online sekolah maupun media tulis.” Ucap Kevin datar.

“Ada yang ingin bertanya ?” ucap Yola memastikannya. Para kandidat menggeleng menandakan mengerti dari penjelasan Yola dan Kevin. Namun, wajah mereka menyiratkan rasa setengah yakin dan setengah takut. Wajar saja, mereka tiba tiba terpilih menjadi kandidat ketua baru dan pemilihan akan dilaksanakan begitu cepat. Pastinya dibenak mereka ada rasa ketidakpastian dirinya dalam memimpin nantinya.
Wajah mereka yang seperti itu disadari oleh Yola. Ia pun mengerti apa yang para kandidat rasakan.

“Memang benar pemilihan ketua ini begitu cepat. Namun kalian terpilih menjadi kandidat calon ketua bukan dengan waktu yang cepat. Kepribadian kalian sudah diperhatikan dari waktu yang lama oleh kami sehingga kalian ada disini sekarang. Selama kalian berorganisasi pun jiwa pemimpin kalian terus berkobar.
Itu terbukti dengan prestasi organisasi kita yang sekarang. Jadi, kalian tidak perlu takut tidak bisa memimpin nantinya, karena dari pertama kali kalian masuk organisasi ini pasti dihati kalian memiliki visi dan misi yang ingin kalian wujudkan. Dan sekarang waktunya, kalian mewujudkan visi dan misi tersebut. Siapa pun nanti yang menjadi ketua, kita buat sekolah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.” Ceramah Yola dengan penuh semangat dengan maksud memberikan rasa percaya dan semangat kepada mereka semua. Setelahnya, mereka mulai menunjukkan wajah keprofesionalannya yang meyakinkan.

---

Keesokan harinya para kandidat calon ketua sudah berkumpul di halaman sekolah begitu pun dengan anggota ekskul jurnalistik dan fotografi. Disana juga terdapat meja dan kursi seperti di acara talk show.
Agar wawancara lancar dan sehat, para kandidat akan di wawancara sesuai dengan urutan yang dipilih di awal pertemuan. Sedangkan yang lainnya menunggu di bangku koridor samping halaman.

“Halo guys” sapa Yola sambil menghampiri Adrian, Christ dan Nayla.
“Halo juga” jawab Nayla dengan senyuman penghilang gugup.
“Aduhh Nay jangan tegang dong, santai aja” ucap Yola yang menyadari mimik gugup Nayla.
“hehehehe, aku akan berusaha” jawab Nayla sambil tertawa kecil.
“Bener kata Yola gugup tidak ada gunanya. Percaya pada kemampuan diri sendiri !” ucap Christ memotivasi yang membuat Nayla deg-deg serr.
“Dan lagi kita harus ingat tuh ceramahan panjang Yola kemarin. Siapapun ketuanya kita harus percaya bahwa dia pasti bisa membuat CS lebih baik lagi !” ucap Adrian dengan maksud bergurau dengan Yola serta memberi pencerahan kepada Christ dan Nayla.
“Ihh aku tuh tidak ceramah ya. Tapi memberi dorongan semangat tau !” bantah Yola tidak setuju. Sedangkan Adrian,Christ,dan Nayla tertawa ngakak melihat aksi Yola tersebut. Bahkan Kevin dan dua orang kandidat lainnya geleng-geleng kepala melihatnya.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang