“Rakel gue beliin lo jam tangan baru loh. Mau liat ngak?”. Tanya lara pada rakel. Lara kemudian mengeluarkan jam tersebut dan memasangkannya untuk rakel.
“Bagus kan?”
“Bagus. Makasih ya?” lara hanya mengangguk.
“Rakel gue tuh suka sama lo dari dulu. Kapan sih lo jadiin gue pacar lo?”. Ujar lara
“Lo Juga suka kan sama gue?. Buktinya lo selalu ada buat gue,”. Tanya lara lagi. Rakel menggaruk-garuk lehernya yang tak gatal
“Ra. Gue kekelas dulu ya? Gue belum kerjain pr soalnya. Makasih ya Jam-nya? ”. Lalu bangkit berdiri sambil mengacak-ngacak rambut lara. Kemudian meninggalkan Lara begitu saja. Jujur saja rakel masih belum yakin untuk menerima lara dikehidupannya. Lara mendengus kesel. Setiap kali rakel selalu menghindar jika lara selalu menanyakan hal itu.
“LARA” teriak Alesha dengan nafas tegopoh-gopoh. Membuyarkan lamunan Lara. “Dicariin juga ternyata lo disini” Lara mengkerutkan dahinya membuat Alesha menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan
“Gue boleh minta tolong lo ngak?”
“Minta tolong apaan?”
“Pinjam duit lo 10 juta ya?. Bokap gue belum sempat transfer. Please?” sambil menunjukkan Puppy eyesnya.
“Nih. Kartu Atm gue. Pake aja”
“Ih. Makasih Ya Ra. Makin cantik aja deh lo. Gue pergi dulu byee..”. Ujarnya lalu pergi meninggalkan Lara.
Disisi lain terdapat Luka yang berada dibelakangnya, sejak kapan cowok ini berada dibelakangnya. Lara mendengus dan menatapnya dengan tajam. Luka yang mendapat tatapan tajam dari lara pun mengerti bahwa lara tidak menginginkan kehadiran dirinya.
“Mau apa lo”
“Gue mau ajak lo makan kekantin”
“Ngak Salah denger? Lo ngajak gue kekantin?”. Tanya Lara meremehkan.
“Emang lo punya duit?”. Tanya lara.
Luka yang merasa tersinggung tersenyum kearahnya. Membuat Lara semakin sinis menatapnya.
“Kalo ngak punya gue ngak bakal ngajak lo makan” Ujarnya menyindir
“Wih. Orang kaya baru!. Ceritanya udah kaya nih?” Ledeknya. Namun entah mengapa hati luka selalu menerima perlakuan lara yang menyakitkan.
“Jadi gimana lo mau?”. Tanya Luka. Lara nampak menimbang-nimbang. Kalo dipikir-pikir juga bisa dimanfaatin.
“Boleh. Tapi... ”
“Tapi apa?”
“Lo juga harus traktir temen-temen gue gimana?”.
Cowok itu mengaruk-garuk kepalanya.bingung. lara yang melihat raut wajah luka berubah jadi malas menatapnya
“Ya udah. Kalo ngak bisa, ngak maksa”. Ujarnya beranjak pergi namun tangan luka mencekal tangannya. Lara kembali menatapnya sinis.
“Apa?”
“Oke. Gue mau. Tapi lo duduk sama gue”
__________
“HAI SEMUANYA PERHATIAN-PERHATIAN
JADI GINI. KHUSUS BUAT HARI INI KALIAN BOLEH MAKAN SEPUASNYA NGAK USAH BAYAR. LUKA YANG BAYARIN SEMUA MAKANAN KALIAN.”. ujar gadis yang berambut coklat dengan penuh kebahagiaan. Dia tahu bahwa cowok dihadapannya ini tidak bisa membayar semua makanan siswa-siswi dikantin. Secara luka bukan telahir dari keluarga kaya raya seperti lara“Emang si luka punya duit? dia kan kere?”. Tanya salah satu siswa yang sedang berbisik-bisik.
“Tau ah, Luka kan miskin, mana mampu dia bayar”
“Bapaknya aja kerja kuli bangunan. Masa sih anaknya banyak duit. Gaji aja pas-pasan”.
“Udah ah. Ayo makan mumpung gratis. Jarang lho si luka nraktir gini”.
Begitulah bisikan-bisikan yang terdengar ditelinga Luka. Luka tak menghiraukan mereka. Yang terpenting luka bisa makan bersama lara. Perempuan yang didambakan sejak ia duduk dibangku smp.
“Ra, makasih ya?”
“Buat?”
“Udah mau makan sama Gue”. Gadis itu bergidik. Ngeri mendengar penuturan Luka. Luka menarik nafas, sudah terbiasa dengan hal ini.
“Lar. Mau kemana?”. Tanya Luka saat Lara beranjak ingin berdiri. Kembali lagi lara menatapnya dengan tatapan tajam.
“Makanan lo belum habis”
“Bukan Urusan lo!”. Ujarnya. “GUYS, YANG MAU MAKAN NAMBAH AJA TERUS. TENANG AJA, LUKA YANG BAYAR. MAKAN SEPUAS-PUASNYA!”. teriak Lara lalu beralih menatap Luka tersenyum miring.
“Makasih ya luka?. Baik deh lo”
_________
Love u readerssss:)

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKALARA
Genç KurguKisah ini menceritakan bagaimana si luka sangat menyukai bahkan sangat mencintai Lara. Luka selalu melakukan apa yang diinginkan oleh lara demi mendapatkan hatinya lara. Bahkan dia tidak peduli dengan kondisi dirinya yang tak mampu memenuhi keingina...