enam

179 40 36
                                    

"Si goblok, telat lagi kan kita?!" omel Oca pada Mark. "Lo tuh ngapain aja tadi malem? Katanya makan sama papa lo cuma sampai jam setengah sebelas? Sisanya ngapain?!"

"Sumpah kita bakal kena bacot Yeji lagi."

"Sori ca, tadi malem gue gabisa tidur soalnya-"

"Mark, Oca." Yang bikin dua sejoli ini kicep adalah suara Xiaojun, ketua osis sekaligus pengurus utama komdis sekolah.

"Dejun! Dejun tolongin gue dari catatan keramat dan mulut penyihir Yeji plis," pinta Oca. Karena Xiaojun teman dekat Mark, Oca juga kenal dong.

Mau gimanapun Dejun tetep menulis nama mereka berdua, untuk kelonggarannya Dejun memberikan kunci belakang supaya tidak berpas-pasan dengan Yeji.

Sebenernya Mark mau cerita sama Oca, tapi gaada waktu yang pas buat bicara. Jadi Mark nanti berencana mengajak Oca makan diluar. Sial lagi, ternyata Mark lupa ada kumpul reguler ekstra sepakbola.

"Mark mau ngomong apa yah tadi?" Oca jalan keluar gerbang menuju halte sambil ngelamun.

Pulang pakai bis adalah sebuah akibat kalau Mark kelupaan ada kumpul atau acara mendadak. Kalau misal Mark ga lupa, Oca bakal bawa motor sendiri daripada harus nunggu bis lama banget.

Bip bip!

Renjun mencet klaksonnya terus buka helmnya dan ngeledek Oca, "Makannya bawa motor sendiri kayak gini nih." Dia nepuk-nepuk motor scoopy pinknya sambil melet.

Oca senyum pingin nampol. Bisa songong juga tuh anak. "Nebeng njun."

"Anu ca, sori gue udah ditungguin bunda nih." Jawab Renjun

"Yaudah sana, hati-hati."

"Yoi. Byee!"

Oca duduk sendirian di halte, karena bosen dia mulai mainin gadgetnya. Pertama scroll wall instagram gaada hal menarik, Oca ngebuka line. Ada 8 unread massage.

Mark(5) : olong, udah pulang?

jia(3) : ca, gue jalan sama Jungwoo nitip apa?

Setelah membalas semua pasan, Oca hampir menon-aktifkan handphone kalau saja tidak ada sebuah pesan masuk.

felixlee
nengok samping coba

Bener aja, waktu noleh disana ada felix duduk di atas motor besarnya masang ekspresi seperti biasa.

"Balik bareng?" tawar Felix.

"Gue naik bis," jawab Oca terus ngalihin pandangannya.

Felix terkekeh, "Lo tau ga kenapa hari ini nggak ada satu orang pun yang nunggu di halte?"

"Hari ini sopir bisnya cuti."

Mendengar itu, Oca menatap Felix kesal. "Apaan? Orang tadi pagi aja gue lihat-"

"Liat apa? Tadi pagi kan lu telat."

Inilah kebiasaan bodoh Oca, keliatan banget kalau lagi ngibul. Oca cuma diem sambil ngechat Mark tanya kapan dia pulangnya. Sial, si Mark bilang dia pulang maghrib.

"Udah, sama gue aja."

"Gak. Gue mau bareng Renjun."

Felix menatap Oca sambil bertopang dagu, "Belajar ngibul lagi ya sayang."

IDIH

APA? SAYANG?

CUIH

Oca cuma bisa berharap ada seseorang yang lewat dan menawarkan tumpangan, selain Felix "Olong!"

"Olong lo belum pulang?" Mark lari tergesa sampai melupakan tas ranselnya.

"Katanya sampai maghrib?" heran Oca

Mark megang tangannya Oca, ngadep Felix sambil ngelihatin sinis. "Gak jadi. Yuk pulang."

Oca ngikut aja pas tangannya ditarik Mark mau ke parkiran ngambil motor. Samar-samar Mark dan Oca dengar Felix ngomong sesuatu, "Rapat reguler penting loh? Kehilangan posisi ntar nangis?"

"Mark, udah sana lo ikutan rapat aja."

"Nggak. Lo lebih penting."

kejadian setahun lalu ga boleh terulang lagi -Mark

kejadian setahun lalu ga boleh terulang lagi -Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29 May
©cippocip

weird •mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang