Journal [Senju Tobirama x Reader]

1.5K 151 8
                                    

"Kenapa kita selalu mendapat misi remeh seperti ini?! Aku ingin misi yang lebih susah!" gerutu Naruto.

"Diamlah, Naruto! Kerjakan saja misi ini!" seru Sakura jengkel.

Seperti biasa, Naruto terus mengoceh karena lagi-lagi mendapat misi tingkat D. Misinya kali ini adalah membersihkan salah satu ruangan di gedung hokage yang tidak terpakai sejak lama. Kakashi membaca buku favoritnya sementara ketiga muridnya sibuk membersihkan ruangan.

"Ah, Kakashi-sensei, aku menemukan potret terselip di buku ini!" Naruto mengangkat buku berwarna hitam yang dihiasi tulang-tulang daun kering dengan tangan kanannya. Di tangan kirinya, ada selembar kertas dengan sketsa pensil hitam-putih.

"Sepertinya itu buku harian seseorang." Ucap Sakura.

"Bukankah itu Hokage Kedua?" Sasuke menunjuk potret itu.

Mereka memperhatikan potret yang dipegang Naruto lebih dekat. Ada seorang lelaki dan perempuan di potret itu, lelaki berambut putih disana memang terlihat seperti Hokage Kedua. Dia sedang merangkul bahu seorang wanita berambut [h/c(ini potret hitam-putih, jadi antara dua warna itu. Atau mungkin abu-abu)] [h/l] yang tersenyum manis, sedangkan Hokage Kedua hanya tersenyum tipis.

"Siapa wanita ini?" tanya Sakura lebih pada dirinya sendiri, dia menoleh ke arah Kakashi. "Kakashi-sensei, bagaimana kalau kita membaca buku ini?"

Kakashi menatap murid-muridnya sebentar lalu mengangguk. Naruto mulai membuka halaman pertama buku itu dan mulai membacakannya.

"Aku baru saja selesai menghiasmu, kau akan menjadi satu-satunya yang mengetahui seluruh rahasiaku. Salam kenal, buku harian! Senju [y/n], 17 Februari.

"Minggu, 17 Februari. Dua hari lagi Tobirama akan berulang tahun yang ke-23! Sebagai teman yang baik, aku akan membuatkan kue ulang tahun untuknya! Akan kupastikan kalau aku memasukkan banyak mint disana! Kuenya tidak boleh terlalu manis atau dia akan menggerutu. Kuharap dia akan menyukainya.

"Selasa, 19 Februari. Tobirama menyukai kue yang kubuat untuknya! Kuharap dia menyadari bahwa aku menganggapnya bukan hanya sebatas teman.. :(

"Senin, 25 Februari. Astaga! Aku tidak menyangka Tobirama mengingat hari ulang tahunku. Di ulang tahunku yang ke-22 ini, dia memberiku liontin yang indah dan permen karamel kesukaanku. Aku langsung memakai liontin darinya bersama dengan kalung pemberian ayahku.

"Jumat, 29 Februari. Tahun ini tahun kabisat! Pagi tadi Tobirama memilih enam orang yang akan berada di bawah bimbingannya langsung; Sarutobi Hiruzen, Utatane Koharu, Mitokado Homura, Uchiha Kagami, Shimura Danzo dan Akimichi Torifu. Tobirama memperkenalkanku pada mereka sebagai 'teman sejak kecil'nya. Kapan kau menyadari perasaanku..?

"Rabu, 5 Maret. Dalam empat hari, kemampuan mereka berempat sudah meningkat meskipun sedikit. Tadi siang saat aku melihat latihan mereka, Hiruzen menantangku bertarung. Dia berhasil mengalahkan bunshin-ku, tapi pertarungan berakhir dengan kalahnya Hiruzen. Aku membekukannya dan Kagami harus mencairkan es-ku dengan elemen api. Aku kabur di akhir pertarungan.

"Senin, 10 Maret. Hashi menyadari perasaanku pada adiknya. Dia melebih-lebihkan dengan mengatakan bahwa aku menyukainya sejak kami masih kecil. Yang benar saja, aku bahkan baru menyukainya sejak tiga tahun yang lalu!

"Sabtu, 12 April. Hashi dan Tobirama berangkat pagi tadi untuk pertemuan lima kage. Mereka akan merundingkan tentang pembagian biju pada setiap desa. Kuharap dengan ini, kedamaian bisa terwujud untuk seterusnya. Seperti yang aku, Hashirama, Tobirama, Itama, dan Kawarama mimpikan.

"Sabtu, 3 Mei. Mito berulang tahun hari ini, kami merayakannya di taman desa. Hari yang penuh dengan tawa.

"Senin, 19 Mei. Aku baru saja pulang dari misiku bersama Tobirama. Dan kemarin malam saat kami sedang beristirahat, dia menyatakan perasaanku padanya. Karena terkejut, aku hanya diam dan dia menganggap itu sebagai tanda bahwa aku tidak menyukainya. Aku bingung, apa yang harus kulakukan? Kurasa aku akan bertanya pada kakakku, kuharap dia bisa membantuku dan tidak menertawakanku.

"Selasa, 20 Mei. Aku masih belum berani untuk bicara padanya. Kami menjadi canggung terhadap satu sama lain.

"Ng?" Naruto menghentikan ucapannya.

"Ada apa, Naruto?" tanya Sakura kesal. Ia masih penasaran dengan kelanjutan buku harian milik gadis Senju itu.

"Halaman selanjutnya tidak bertanggal." Jawab Naruto.

"Bacakan saja." Ucap Sasuke.

"Hashi meninggal. Mito terlihat tegar meskipun aku tahu dialah yang paling berduka di antara kami semua. Meskipun Tobirama terlihat sama seperti biasanya, tapi ada sirat kesedihan yang mendalam di matanya. Kini hanya dia yang tersisa dari empat bersaudara Senju. Tobirama diangkat menjadi Hokage Kedua hari ini juga.

"Aku diangkat menjadi sekretaris dan asisten pribadi hokage. Akhir-akhir ini kondisi tubuh Tobirama tidak begitu baik, aku akan mengatur pekerjaannya agar tidak terlalu membebani. Meskipun mungkin hanya berpengaruh sedikit, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Mereka berenam tumbuh menjadi shinobi yang hebat. Tobirama sangat bangga pada mereka, meski dia tidak pernah mengatakannya secara langsung.

"25 Februari. Tobirama melamarku di depan seluruh warga Konoha. Aku hanya diam membeku di tempat, tidak bisa mengontrol detak jantungku. Dengan mata yang berkaca-kaca, aku menerima lamarannya. Gadis mana yang tidak terharu jika diperlakukan seperti itu? Tapi aku terlalu malu jika orang-orang melihatku menangis. Aku baru menunjukkan reaksi yang sebenarnya di depan Tobirama dan sahabatku. Pernikahan kami akan dilangsungkan bulan depan.

"22 Maret. Semua persiapan pernikahan kami sudah selesai. Dua hari lagi adalah hari bahagia untuk kami berdua. Aku mencintaimu, Tobirama!

"23 Maret. Kinkaku dan Ginkaku melakukan kudeta. Tobirama dan murid-muridnya pergi untuk menghentikan kudeta itu.

"24 Maret. Hiruzen memberitahuku bahwa Tobirama tewas karena mengorbankan dirinya. Hari ini... seharusnya menjadi hari bahagiaku.. aku terus menangis di pelukan Mito. Bahkan saat pemakamannya, air mataku tak bisa berhenti mengalir. Aku akan mengabdikan hidupku untuk desa ini, desa yang sangat kau cintai, seperti kau mencintaiku. Aku akan meneruskan hidupku dengan terus mengenangmu, Tobirama.. aku selalu mencintaimu." Naruto menutup buku itu.

Sakura menatap lantai dengan pandangan sedih, begitu juga Naruto. "[y/n]-san... menderita di hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya..." ucap Sakura.

Naruto memperhatikan potret di tangannya dan membalikkannya, ia baru sadar ada tulisan di baliknya. '25 Februari, ulang tahun terindah dalam hidupku. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati.'

"Kakashi-sensei, bagaimana kehidupan [y/n]-san selanjutnya?" tanya Naruto.

"Senju [y/n], dia dijuluki cahaya Konoha. Mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan organisasi di desa ini. Dialah yang menyempurnakan sistem organisasi yang dibuat oleh Hokage Kedua, juga pengajaran di akademi." Jawab Kakashi. "[y/n]-lah orang pertama yang menciptakan raikiri, seorang kunoichi dengan elemen petir yang hebat. Dia salah satu orang yang berpengaruh di Konoha, sayangnya dia meninggal di usia muda 28 tahun. Dan kudengar, dia tidak pernah menikah sampai akhir hayatnya."

"[y/n]-san selalu mencintai Nidaime-sama sampai akhir hayatnya.." ucap Naruto lirih.

Kakashi mengambil jurnal dan potret itu dari tangan Naruto lalu meletakkannya di tempat asalnya. "Biarkan buku ini berada di tempat yang seharusnya.."

Naruto: Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang