Yuugao menengadah menatap langit dari jendela kamarnya, memegang erat foto dirinya dan Hayate. Berbagai kenangan yang berhubungan dengan Hayate melintas cepat di kepalanya, seperti ada yang memutar kembali semua itu.
Saat mereka latihan pedang bersama, saat Hayate mengatakan bahwa ia akan melindungi Yuugao, saat Hayate akan pergi memata-matai Kabuto, dan janji yang diucapkannya saat pertemuan terakhir mereka.
Ia mengejar Hayate yang langsung menghentikan langkahnya saat menyadari keberadaan Yuugao di belakangnya.
"Hayate, jika kamu dalam kesulitan, panggilah aku. Aku akan segera datang. Kalau kau membutuhkanku, aku berjanji akan menyelamatkanmu!"
Hayate menunduk menatapnya, lalu menatap bulan sabit yang bersinar di tengah kegelapan malam. "Kalau begitu, kita saling berjanji dengan bulan sebagai saksi. Aku berjanji padamu, kamu berjanji padaku, kita akan saling mencintai dan salin melindungi."
Yuugao menatap foto yang ada di tangannya dan matanya kembali menatap langit. Lebih tepatnya, bulan sabit yang sama persis seperti saat Hayate pergi dan tidak kembali lagi.
Ingatannya kembali lagi, dan ia mengingat ucapannya sendiri di malam itu. "Bulan selalu berubah bentuk. Sama halnya dengan janji yang akan selalu diterpa cobaan."
"Itulah yang dilihat orang tentang bulan. Apapun bentuk dan namanya, bulan tetaplah bulan. Tak akan pernah berganti." Ucap Hayate.
Air mata menetes di pipi Yuugao, dan isakan kecil itu lama-lama menjadi semakin keras. Angin malam hari yang dingin meniup rambut ungunya, menambah suasana sendu.
Yuugao menyandarkan kepalanya di dinding di sebelah jendela, ia tertidur dengan air mata yang mengalir di pipinya dan mendekap foto itu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto: Short Stories
FanficJust a collection of Naruto fanfics that I made (depends on my mood)