Perth menghindarinya, Saint menyadari itu.
Dia sudah berusaha menghubungi lelaki itu sejak kejadian dirinya mengungkapkan perasaannya di Apartemennya, namun dia tidak pernah menjawabnya, apalagi membalas pesan-pesan darinya.
Mean sering melapor padanya jika Perth sedang berjalan-jalan dengan Mark. Oke dia memaklumi itu karena mereka berdua berteman, tapi bisakah Perth menjawab pesannya terlebih dahulu?
Terlebih Perth belum menjawab pernyataan cintanya hari itu, hal ini semakin membuat Saint uring-uringan.
“Tidak dijawab” Gumamnya kesal sambil mengutak-atik ponselnya yang sejak tadi dia gunakan untuk menghubungi Perth.
“Mungkin dia sedang sibuk” Ucap Mean memberi pengertian, lagipula Saint tidak bisa terus meminta perhatian dari Perth seperti ini.
“Sudah dua minggu lebih dia mengabaikanku seperti ini, apa salahku?!” Serunya frustasi.
Tidak bertemu satu hari saja dia sudah kangen, ini malah dua minggu lamanya dia diabaikan. Bayangkan jika kalian menjadi Saint! *Hiyahiyakontet
“Iya aku tahu perasaanmu, tapi bukankah dengan kau mengejarnya seperti ini bisa membuatnya semakin menghindarimu? Kau pernah dengar istilah semakin kau kejar, semakin dia menjauh?”
Saint menggeleng kuat, tidak boleh! Perth tidak boleh menjauh darinya! Perth hanya miliknya!
Mean menempuk bahu Saint berkali-kali, membuat Saint seketika menoleh kearahnya, “Apa sih?!”
“Itu!” Tunjuknya pada sebuah objek yang menunjukkan Perth sedang berjalan berdua dengan Mark di koridor aula utama kampus, sedang apa mereka?
Saint segera mengambil ponselnya, mencoba menelpon Perth sekali lagi.
Disana, Perth menghentikan langkah kakinya ketika mendengar ponselnya bordering.
“Siapa?” Tanya Mark kepo, dia sedikit mencondongkan tubuhnya kearah Perth untuk mengintip.
Perth tersenyum masam, “Saint, dia menghubungiku lagi” Gumamnya resah.
Sebenarnya alasan dibalik dia menghindari Saint selama ini adalah, dia takut memiliki perasaan lebih pada pria itu.
Oke Saint memang sudah mengungkapkan perasaan pada dirinya, tapi semuanya tidak semudah itu.
Apa yang akan dipikirkan Ibu Panti jika dia menjadi seorang Gay setelah beliau rawat dengan begitu baik sejak kecil?
Apa yang akan dikatakan anak-anak Panti jika mengetahui kakak tertuanya ini menjadi seorang penyuka sesama jenis?
Itulah yang membuat Perth menghindari Saint, untuk mengubur setitik perasaan yang dia miliki untuk pria bertubuh tinggi itu.
“Reject saja” Ucap Mark memprovokasi, dia suka sekali melihat Saint kesal karena diabaikan oleh Perth, dia senang melihat Saint kesal padanya yang terlampau dekat dengan Perth. Dia sengaja membuat pria itu cemburu.
Dan Perth menurutinya, dia langsung mereject panggilan dari Saint, memasukkan ponselnya kedalam saku celananya kembali, dan melanjutkan perjalanannya dengan Mark.
Saint mengamati itu, tidak menyangka jika Perth dengan sengaja menolak panggilan darinya. Sebenarnya ada apa sih?! Apa salahnya?!
Perth lebih memilih menghabiskan waktu dengan Mark membuatnya luar biasa iri, tidak bisakah Perth berlaku adil? Dia juga ingin di perhatikan olehnya seperti Mark!
“Saint, kurasa kau harus mundur sekarang. Sepertinya Perth tidak menyukaimu” Ucap Mean pelan, dia berusaha menyadarkan Saint agar tidak terlalu jatuh dalam perasaannya yang tak terbalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me [ END ]
FanfictionBagaimana jadinya jika Pria setampan Saint tega melakukan kekerasan seksual pada Perth yang tidak tahu apa-apa? Bagaimana cara Saint mengembalikan keadaan seperti semula disaat semua orang mulai membencinya karena telah melukai lelaki semanis Perth...