9. After Life

2.1K 34 6
                                    

💫

Setelah penyerangan besar-besaran kala itu akhirnya semua penduduk bumi kembali karena Avengers berhasil menghentikan Thanos untuk mendapatkan infinity stone. Namun tak dapat dihindari ada beberapa orang yang harus berkorban karena hal itu. Natasha Romanoff, Tony Stark, Vision harus rela kehilangan nyawa demi menyelamatkan seluruh penduduk bumi. Mungkin banyak yang sudah lupa dengan kejadian itu, tapi tidak dengan para anggota Avengers, luka itu masih mereka rasakan sampai saat ini.

Bagi Wanda Maximoff, Vision lebih dari sekedar ciptaan Stark, dia segalanya dan sumber kehidupannya setelah Quicksilver saudaranya juga tewas dalam penyerangan sebelumnya. Hatinya masih menolak dan berharap lelaki itu dapat kembali kepadanya.

"Tidak, Vision masih hidup! Aku masih bisa merasakannya!"

Wanda sangat sensitif bila dalam rapat seperti ini mereka menyinggung soal Vision, sudah hampir dua tahun berlalu sejak kejadian itu namun ia masih belum menerimanya. Para anggota Avengers lain menatap nanar Wanda, mereka paham sekali duka yang dirasakan wanita cantik itu setelah apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

"Wanda, dengar, kau harus ikhlas melepas Vision, aku tahu sekali bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita cintai tepat di hadapan kita. But there is nothing we can do, just move on and you will get your life." Clint memelankan nada bicaranya, karena bagaimana pun pria itu yang lebih paham tentang Wanda karena mereka berada di posisi yang sama.

"Aku juga kehilangan Natasha, kita semua kehilangan. Jadi jangan bersedih, aku tahu tidak akan mudah karena aku juga masih sering merindukan Nat, tapi aku juga percaya dia sekarang sudah lebih bahagia mengamati kita dari tempat yang jauh."

Semua anggota Avengers yang ada di ruangan itu mengangguk setuju, membuat Wanda menghela napasnya sangat panjang.

"I'll try my best."

**

Wanda akhirnya kembali ke rumahnya setelah rapat itu selesai, ia memijit kepalanya yang terasa pusing itu kemudian duduk bersandar di sofa ruang tamu. Ia memejamkan mata sebentar sebelum mendengar sebuah suara.

"Sayang, kau sudah pulang?"

Wanda mengerjapkan matanya berkali-kali, tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya sekarang.

"V-vision?"

"Sakit kepala lagi? Aku sudah membuatkanmu minuman hangat, ayo cicipi."

Mata Wanda memanas, menatap lelaki yang sangat ia rindukan itu kini sudah ada di hadapannya. Tak selang beberapa lama ia langsung memeluk pria itu dengan erat.

"I miss you, babe."

Vision yang kebingungan pun membalas pelukan Wanda dengan sangat erat, "aku masih di sini, Wanda. Kenapa kau seperti sudah lama sekali tidak melihatku?"

Wanda menggeleng dan mengusap air mata yang sempat menetes, memilih tidak mau menjawab dan menarik pergelangan tangan Vision untuk menemaninya meminum segelas cokelat hangat di meja makan.

**

Tak terasa siang hari sudah berganti menjadi malam. Terlihat banyak lampu di jalanan serempak dinyalakan untuk menerangi para pengendara di bawah sana. Wanda memandangi pemandangan di sana sambil tersenyum, rasanya hari ini jauh lebih tenang dari hari sebelumnya. Visionnya sudah kembali dan itu sudah cukup, dia tidak ingin tahu bagaimana cara lelaki itu bisa kembali padanya. Yang terpenting sekarang lelaki itu sudah berada di sini bersamanya.

Kedai CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang