3. Jeli kopi peka!

1.1K 195 10
                                    

Maaf saja ya Saiki-kun, sejak dari sekolah tadi. Entah kamu membuat dirimu tak terlihat, menyembunyikan diri, menyamar menjadi perempuan bahkan kucing (Eh, kucing!?)

Aku menyadarinya.

"Nee, nee, Hanamaki-chan, coba ceritakan padaku tentang sekolah lamamu."
"Ayo kita dengarkan dongeng kesedihanmu, hohoho."

"Ah, benar juga, ya! Biasanya aku tidak tertarik dengan masa lalu orang. Namun ayo ceritakan! Apa kau punya pacar? Pindah kenapa? Ah apa orang tuamu ada kegiatan dinas? Atau kau mungkin mengejar pujaan hati? Apa? Yang mana?"

"Ano, Chiyo-chan?"

Itu sih bukannya tidak tertarik...

"Ah, ya... sekolahku hanya sekolah elit biasa, sih..."

"Elit biasa!?"

"Kemudian... aku pindah karena ada urusan keluarga, benar kok katamu."

Yah, memilih alasan yang biasa tidak salah, kan?

"Ah, begitu ya... memang sangat klasik ya masalah seperti itu."
"Hoho, maaf, ya. Sepertinya memang masih aku yang cantik, imut, dan juga baik serta pengertian. Lihat kan? Lihaat!"

Ogah. _-

"Ah, tapi kenapa SMA PK?"

Ah...

Setelah aku sadari...

Sejak tadi Saiki-san duduk di belakang kami.

Begitu, ya...

"Ah, karena aku ingin kehidupan sekolah yang biasa..."

"Berarti sekolahnya elit! Ah, bagaimana ini Chiyo... ayo sadarkan dirimu di depan teman elit!"

Elit, ya...

Maaf, ya Saiki-san. Ini sudah saatnya kau kembali.

"Teruhashi-san, Chiyo-san, sebenarnya ada yang inginku tanyakan."

"Ah iya?"

"Sebenarnya aku ingin mengadakan pesta minum teh di rumahku. Ada banyak makanan manis, bahkan jeli kopi, apakah kalian mau datang?"

"Jeli kopii!?" - Kusuo

"Ah, pesta minun teh? Benar-benar kerjaan orang elit." - Chiyo

"Huh? Apa ini? Ah benar juga, dia pasti ingin menarik perhatian. Jadi dia mau berjalan denganku." - Teruhashi

"Uwah, benarkah? Boleh juga..."
"Untung saja aku yang imut, cantik dan juga baik hati ini tidak menolak, lho."

Yah, aku tidak peduli kalau kamu tidak ikut sih...

"Ah, kalau kokomi-chan berkata begitu, maka aku juga ikut..."
"Makanan manis!"

Saa, bagaimana pendapatmu?

Sa-i-ki Ku-su-o

//plesbek

"Ano, Chiyo-chan, apa kau kenal dengan LakiLakiRambutPinkNyentrik di kelas?"

"Hah? LakiLakiRambutPinkNyentrik di kelas? Ah...!"

"Iya, hanya dia kan yang rambutnya pink nyentrik?"

"Hey! Ka-kau suka padanya ya!? Jangan begitu, Saiki itu sudah hal milik Kokomi-chan!"

Ah, begitu... jadi namanya Saiki, ya...

"Ah, tidak kok. Secara kebetulan aku menemukan sebuah catatan harian yang jatuh dari tasnya. Tidak ada nama. Jadi aku pikir itu miliknya."

Yah, ini bohongan, sih...

"Eh, benarkah? Aku tidak tahu kalau dia menulis catatan harian!?"

Aku pun begitu... kurasa...

"Ah, tapi Saiki-kun ya... paling isinya kalau tidak Teruhashi-san pasti jeli kopi..."

//plesbek end

"Jeli kopi dari rumah elit, ya? Yah, kurasa rasanya akan jadi sama saja."

Hoooeeek.

Jadi dia biasa saja, nih?

Ah, yasudahlah....

"Agar lebih seru kalian boleh mengajak teman kelas yang lain, kok!"

"Eh, serius?"

"Ya, tidak apa-apa. Lagipula makanan dan jeli kopi disana ada banyak, lho."

"Wah, bagus yaaa!"

--------- T u m o r o u

"Nee nee Kaido-kun, nanti pulang sekolah kau sibuk?"

"Ah? Tidak juga. Paling hanya makan ramen seperti biasa, ya kan Saiki?"

"Hm, kalau tidak, kenapa tidak datang saja ke pesta tehnya Hanamaki-san? Ada banyak makanan manis, lho!"

"Wah, boleh juga tuh Saik一 uwaaah? Apa-apaan kedua mata bersinar itu!?"

Ya, kan? Walau kemarin kau biasa saja, hari ini kau tidak dapat menutupinya. Disana, aku akan melakukan penyelidikan kilat. Kau ini, cenayang macam apa? Saiki.

"Wah, wah, pesta teh?"

"Iya! Kau mau ikut Mikoto-chan?"

"Wah, boleh kah?"

Diluar rencana, sih.. tapi...

"Ya, boleh! Semakin ramai semakin baik!"

Begitu awalnya, namun...

Kenapa jadi satu kelas gini yang ikut!?

"Hoi Aibo, harusnya kita makan ramen saja!"

"Yare yare, tentu saja jeli kopi lebih berharga."

Ya, tapi tujuan awalku untuk membuat Saiki-san tidak memikirkan soal 'tidak dapat membaca pikiran Hanamaki' sudah kualihkan. Namun sepertinya hanya akan berefek sementara saja.

Ah, jika sekarang mau pindah sekolah juga sudah tidak bisa.

"Ah, apa masih jauh?" - Kaido

"Nee, (Y/N)-chan?"

"Ah, maaf ya agak jauh. Tapi sudah sampai kok."

"HAAAAAAaaaaAaaaAaaaaAAAAAaaaa!?"

Mau bagaimana lagi? Karena kedua orang tuaku adalah orang kaya, rumah kami tentunya sangat besar. Benar-benar tidak biasa, bukan?

"Ah, ojou-chan? Wah, ternyata teman yang ikut banyak ya? Untungnya ada banyak makanan yang sudah disiapkan."

"Ah, makasih ya bibi~!"

"Adem...." - Laki-laki di kelas yang 'untukApaMerekaDatang' !?

"Ayo semua, kita masuk."

Ah, Teruhashi-san... sudah tidak dapat berkata-kata, ya?

Dan juga, sekarang saat yang tepat. Dimana Saiki-san?

Ah....

"Jeli kophii..." - Saiki

Dia sudah makan duluan _-,

Kusuo's : SAIKI KUSUO NO PSI NAN FANFICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang