10. Hanamaki sebagai guru

870 161 5
                                    

Selamat pagi.
Karena sebelumnya aku, Saiki Kusuo, belum sempat melakukan intro dengan baik pada chapter 1 maka aku akan melakukannya disini.

Namaku Saiki Kusuo, seperti yang kalian ketahui aku adalah seorang Cenayang super. Berbeda dengan Toritsuka (Si mesum akut) yang dapat melihat makhluk halus serta Aiura (Cabe pindahan yang selalu menempel padaku) yang dapat meramal masa depan dan membaca aura.

Cenayang super adalah orang yang dapat melakukan sesuatu yang orang biasa tidak bisa. Sebagai contohnya aku dapat membaca pikiran seseorang.

Sebagai contohnya, apa kau lihat wanita bersurai cokelat gelap panjang dengan kemeja putih serta celana hitam ketat disana?

Mungkin ia terlihat sangat seksi dengan dada besarnya, wajahnya yang sangat proposional bagai orang luar negeri dan juga keramahannya membalas salam para om-om mesum.

Mungkin ini yang orang biasa dengar :
"Ah, selamat pagi. Indah sekali pemandangan di halte bus hari ini."

Tapi ini yang aku dengar :
"Siall, dadanya yang besar itu membuatku ingin meremasnya sekarang juga. Ah, akan aku remas langsung jika sekarang sedang sepi."

"Ahahaha, bisa saja. Pemandangannya selalu sama, kok."
"Apasih maumu pria tua bangka mesum. Kalau aku sedang tidak kebelet boker akan aku tampar sekarang juga."

Benar-benar sebuah pemandangan yang biasa saja. Paling tidak aku bertemu dengan 4-5 orang perhari yang dalam hatinya berkata sedang ingin buang air besar bahkan yang sudah cepirit pun juga banyak.

"Ah, laki-laki berambut pink itu... seragamnya..."

Anggap saja hari ini aku sedang sial.

Yare-yare, memang seharusnya sejak tadi aku tidak terlalu lama berdiri disini. Sekarang pergi sajalah.

"Oi, laki-laki berambut pink disana!"

Pada akhirnya ia memanggilku dengan suara yang sangat lantang. Mau tidak mau aku harus menanggapinya, atau orang-orang disekitar akan menganggap aku anak yang tidak sopan.

Kini ia berjalan mendekat dengan dadanya yang kian berpantulan.

"Ah, kau anak akademi PK kan?"
"Syukurlah, aku terselamatkan!"

"Iya, ada apa?"

"Begini, bisa tolong beritahu aku arah ke akademi PK? Aku tersesat."

Yare-yare, apa ini semacam motif penipuan yang baru?

Eh? Aku?

Tidak-tidak, aku bukannya tidak sopan dan tidak mau membantunya, kok.

Karena...

"Akademi PK ada tepat di belakang saya."

"Ah... ( º言º)"

Ya, ini semacam motif penipuan baru, ya?

-------- H e l l o - ;

"Saiki-san, selamat pagi."

Pagi.

"Jahat sekali, cobalah sekali-sekali untuk berbicara padaku."

Untuk apa? Lagipula bukannya memang kau bisa membaca pikiranku. Untuk menghemat tenaga sebaiknya begitu saja.

"Hm? Hanamaki-san tampak sedang diabaikan oleh Saiki-san... (^^♪"

Yare-yare, lagi-lagi Teruhashi-san...

"Kisah kalian sungguh sangat mainstream... cerita cinta yang sangat biasa ala-ala manga shoujo."

Manga shoujo, ya? Ini kan harusnya manga komedi!?

"Yo, aibo! Apa kau sudah mengerjakan pr MTK?"

"Hm... sudah."

Tentu saja sudah. Tidak mengerjakan pr sama saja dengan menarik perhatian seisi kelas. Ah, dan juga tolong jangan menyingkat matematika menjadi MTK (;一_一)

"Ah, anak-anak tolong semuanya duduk di tempat kalian masing-masing."

"Uwah, begitu ya cara menjadi guru yang baik?"

Ah, jangan-jangan...!?

"Saiki-san... ssstt..."

Benar juga, Hanamaki-san pasti menyadari hal ini juga. Saat ini, kami akan kedatangan orang baru.

Ya, orang itu...

"Perkenalkan, ini guru matematika baru kalian, Hanamaki Haruka-san."

"Guru matematika!? Ia terlihat lebih seperti guru bahasa prancis!" - Seisi kelas.

"Ah, selamat pagi. Perkenalkan nama saya Hanamaki Haruka, saya akan mengajar matematika untuk kelas 2-三. Mohon kerja samanya!"

Semuanya berjalan lancar hingga waktu pelajaran mulai, hingga Aiura membuka mulutnya...

"Nama Sensei kan Hanamaki, apa itu artinya sensei ada hubungan darah dengan (Y/N)-chan?"

"O-oi, Mikochin itu bukan sesuatu yang patut dipertanya一"

Ya, benarkan Hanamaki一"

[°□°]

Kenapa kau malah membatu begitu!?

"Ya, ahaha... aku kakaknya."

"Heh!?"

"Tapi tenang saja, aku akan tetap berusaha profesional sebagai guru di sekolah."

"Heeeeeee!?"

-------- b e r d u a ( つ ω ' * )

"Singkat cerita kau membawaku kesini hanya untuk menemanimu makan siang?"

"Yahahaha, habis kalau di kelas aku akan dihujani pertanyaa. Bahkan jika aku mengajak Teruhashi-san kesini ia pun tak mungkin tak menanyaiku."

"Yare-yare, lain kali ajak saja orang lain. Benar-benar merepotkan."

"Ah, tapi kalau kau ada pertanyaan boleh, kok. Soalnya aku tahu kalau Saiki-san pasti akan melontarkan pertanyaan yang tidak penting!
( *´︶'*)"

"Kapan perang ketiga terjadi? Apakah di dunia ini mungkin saja ada alien yang menyamar jadi manusia? Ah, apakah ternyata cenayang sebenarnya adalah alien? ( º言º)"

"Apa-apaan itu... ╰(‘ω’ )╯三"

"Hoi jangan lari, percuma saja loh lomba lari denganku."

"Apa kau mengatakan sesuatu? Ah, hei, jangan menarik pundakku begitu dong, ahahaha!"

Apa kalian pikir aku datang kesini begitu saja? Tentu tidak. Setelah ia mentraktir jeli kopi, kopi, keripik, dan kue manis dari kantin akhirnya aku memutuskan untuk setuju.

Pada akhirnya kami berakhir dengan membahas hal tidak penting di atap. Dan saat kembali, aku lupa untuk menjaga jarak agar tidak dicurigai.

Akhirnya hampir satu kelas mengira jika kami pergi dan makan berduaan, ya itu tidak salah sih... namun karena dapat menarik banyak perhatian jadi tentu sangat menyusahkan.

Yare-yare, memang harusnya aku mendapat 10 jeli kopi bukan hanya 5.

"Nanti akan aku belikan 100, tenang saja."

Berusaha menyombong?

"Ah, tidak juga. Aku masih tim lebih enak jeli susu."

Hah? Bukannya kita sudah membahasnya dan jeli kopi yang paling enak...!?

"Tidak mau... ( ∩ˇωˇ∩)"

(ー_ー)!!

Kusuo's : SAIKI KUSUO NO PSI NAN FANFICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang