Ini harusnya menjadi hari yang tenang.
Karena harusnya, maka sekarang terjadi hal yang tidak harusnya terjadi.
Kenapa? Tentu saja karena tuhan tidak mencintaiku.
"Saiki-san, sepertinya kami sangat mengganggu hari liburmu."
Ya, sangat.
"Maaf maaf, namun ini semua atas paksaan Toritsuka. Lagipula kita tidak berdua, bukannya lebih bagus?"
Lebih bagus apanya (=_=)
"Kusuooo! Ah, senangnya bisa pergi berdua denganmu! Dar~ling!"
Berdua apanya? Yare-yare. Paling tidak lepaskan pelukanmu yang berat ini.
"(Y/N)-chwaaaaaaaan!"
"Hari ini aku pasti bisa menggaet hatimu (*˙︶˙*)♡*°"Aku yakin dia sadar jika Hanamaki-san dapat membaca isi pikirannya.
Iya, kan, Hanama一
"Aduh, pagi juga. Ayo kita pergi sekarang!"
"Ayoo!"
"Ah, Saiki-san? Iya, iya, ini baju yang kau pilihkan. Bahannya sangat nyaman, memang hebat ya Saiki-san."
Bu-bukan...
"Yang kau pakai di jarimu itu..."
"Eh, ah, iya! Aku sengaja memakai cincin ini agar tidak terganggu dengan pikiran orang-orang. Supaya ini menjadi hari yang mendebarkan!"
Eh, yah... mungkin memang harusnya sejak awal aku melakukan hal yang sama.
"Mumpung disini, ayo kita lihat di peta ada permainan apa saja."
"Heee, cepat sekali (Y/N)-ppi kau mengambilnya."
"Tentu saja, aku kan cenayang (・∀・)"
siapa yang kemarin bilang ingin menjadi orang biasa!?
"Ah, imutnya! Tidak salah aku ikut kenca ganda cenayangerz dan melewatkan tradisi suciku di kamar."
Tradisi suci apaan... tunggu, kencan ganda apa tadi!?
"Jaa, sebagai permulaan ayo kita main yang ringan-ringan saja..."
"Ayo!"
"...seperti rollercoaster disana."
"Ah...hahaha..."
"Wahah..hahaha..."
"Tu-tunggu dulu, jangan bilang kalau kalian semua..."
"...takut naik rollercoaster!?"
"Ti-ti-tititidak kok..."
"Ahahaha mana mungkin..."
"Jangan-jangan... Saiki-san pun...?"
Yare-yare, pada akhirnya aku harus menemaninya naik rollercoaster berdua.
Dan, ah...
"Loh, Saiki-kun... dan HANAMAKI-SAN!?"
Sepertinya tuhan sangat mencintai Teruhashi-san, ya?
"U-uwah kebetulan sekali kita bertemu. Benar-benar tidak ada yang menduga, ya?"
"Ya, Teruhashi-san sendirian? Ah, dewi cantik sepertimu mana mungkin sendirian, kan?"
Ah, perasaan ini...
"Yahaha, begitulah, mana mungkin Kokomin yang menggemaskan ini pergi sendirian, kan? Nanti bisa-bisa dia diganggi kaca mata mesum sialan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kusuo's : SAIKI KUSUO NO PSI NAN FANFICT
FanfictionSebuah fanfiction komedi semata, yang kerap membuatku kesal atas munculnya cenayang baru? Ah, tidak, aku tidak kesal karena tidak dapat menyainginya. Aku hanya kesal karena ia kerap muncul dipikiranku, begini ya rasanya orang yang untuk pertama kali...