sekamar

825 101 8
                                    

Disamping jantung yang menggila, kepala jihyo juga terasa sangat pusing dan ketika bibir mereka berhasil menyatu, jihyo membelalakkan matanya dan yang terjadi berikutnya

"JIHYO" teriak ibu ratu jisoo dan ibu ratu rose bersamaan saat jihyo limbung dan terjatuh didada bidang jungkook,

Melihat itu jungkook menahan tubuh jihyo dengan wajah terkejut. Semua keluarga jihyo dan jungkook berlari kearah kedua mempelai

"kenapa bisa begini?" tanya chanyeol saat tiba dihadapan kedua orang itu

Jungkook hanyw terdiam tidak tau harus berkata apa, diapun tidak tau apa penyebabnya.

"apa yang kau tunggu jeon, cepat bawa dia kekamarnya" ucap rose sambil menepuk pundak anaknya dengan keras

Jungkook langsung saja menggendong tubuh jihyo ala bridal style menuju kamar jihyo jika tidak maka akan habis seluruh tubuhnya dipukuli oleh sang ibu.

👸👸👸

Jihyo pov.

Aku membuka mataku, yang pertama aku lihat adalah jisoo eomma dengan wajah khawatirnya. Aku berusaha bangun sambil mengingat apa yang terjadi, seingatku aku sedang berada di atas altar bersama jungkook untuk mengikat sebuah hubungan.

Apakah selama ini aku hanya bermimpi? Bermimpi tentang jungkook yang menyerang istana dan semua kejadian telah lalu, tapi kenapa terlalu panjang?

Semua pertanyaanku terjawab ketika aku melihat wajah rose eomma yang sama khawatirnya dengan ibuku

"apa yang terjadi?" tanyaku sambil memijit kepalaku yang sedikit pening

"sebaiknya kau berbalinglah nak, jangan terlalu banyak bergerak" ucap jisoo eomma sambil mengarahkanku kembali berbaring, aku hanya menurut

Krieet

Pintu terbuka menampilkan tiga orang lelaki, dua lelaki diantaranya berjalan khawatir sedangkan yang lainnya berjalan santai dengan wajah datarnya

"bagaimana keadaanmu jihyo noona?" tanya jimin ketika telah tiba disana, ketiga lelaki itu adalah ayahku, jimin dan yang satunya jeon sialan jungkook

Aku tersenyum sambil menangkup pipi mochi adikku itu "aku tidak apa apa"

"tidak apa apa bagaimana tadi kau pingsan jihyo" ucap chanyeol appa

"tadi memang seperti itu tapi sekarang sudah baikan appa"

"ekhm bagaimana keadaanmu?" tiba tiba suara berat yang sudah kuhafal memasuki pendengaranku dengan lancangnya. Aku menoleh menghadapnya menatapnya tajam, begitupula dengan dia menatapku dengan tatapan tajamnya yang siap membunuhku sekarang juga

"sepertinya kita harus pergi" ucap rose eomma sambil menyenggol jisoo eomma.

Aku mengernyit tak mengerti, kenapa juga mereka harus pergi

"jihyo makanlah makananmu, eomma akan pergi dulu" ucap jisoo eomma

Setelah itu semua orang pergi meninggalkan aku dengan jungkook sialan ini

Jungkook pov.

Saat sampai dikamar jihyo, aku langsung saja mengambil posisi disamping rose eomma

Aku memperhatikan bagaimana jihyo dan adiknya jimin berinteraksi dengan akrabnya, detik berikutnya rose eomma menyenggolku

Aku menoleh kearah eomma rose, sambil bertanya dengan mengangkat satu alis. Memang terkesan tidak sopan tapi harus apa lagi disini bukan hanya aku dan eomma rose

"sapalah istrimu bodoh, dia baru sadar dari pingsannya" bisik rose eomma

Aku memutar mataku malas, buat apa juga dia. Toh, nanti aku juga akan bertemu dia sehari hari

JIHYO JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang