wedding day

802 91 18
                                    

"kau ini anak durhaka tidak ada bedanya dengan kakakmu" ucap ratu rose, jihyo hanya tersenyum melihat interaksi anak dan ibu dihadapannya, dia merasa sedikit tenang karena sikap lembut dari ibu jungkook yang akan menjadi ibunya juga setidaknya jihyo memiliki ibu kedua nanti

"kenapa matamu berkaca kaca?"tanya ibu ratu rose saat melihat jihyo termenung menatapnya

"oh, ah tidak eomma, aku hanya sedikit gugup" ucap jihyo sambil memberikan senyum hangatnya

"kkkkk kalau begitu eomma pergi dulu, jangan lupa jaga kesehatan" ucap ibu ratu rose lalu memeluk jihyo sebentar

"ne eomma" ucap jihyo lirih

"satu lagi, maafkan sikap anakku yang dengan tidak sopannya melamarmu dengan cara tidak baik" ucapan ibu ratu hanya membuat jihyo terdiam, dia tidak bisa mengiyakan perkataan ibu ratu. Jihyo masih belum bisa memaafkan jungkook untuk saat ini, dan dia masih ingat jelas janjinya kepada sang kakek "eomma mengerti akan sangat susah memaafkan jungkook, tapi setidaknya tersenyumlah nanti ketika kau dan jungkook bersanding" ucap ibu ratu lalu terdenyum lembut yang membuat hati jihyo tersenyum hangat.

Aku membalas perkataan yang kedua dengan mengangguk "aku akan tersenyum eomma, walau itu menyakitkan" ucap jihyo

👸👸👸

Kini hari pernikahan telah tiba, pagi pagi sekali jennie telah membangunkan jihyo karena suruhan dari ibu jihyo sendiri

"jihyo bangunlah, sebentar lagi kau akan melepas masa bujangmu" ucap jennie sambil menarik narik selimut jihyo

"sebentar lagi jennie, aku masih mengantuk" ucap jihyo sambil menguap

"sudah berapa kali kukatakan, kau payah dalam berbohong jihyo"

Setelah jennie mengatakan itu, jihyo langsung duduk diatas kasur. Dia sudah ketahuan oleh jennie jadi mau apa lagi

"sekarang kau pergi mandi, aku telah menyiapkan air hangat untukmu, cepatlah" ucap jennie,

Jihyo dapat melihat ada keanehan dari sahabatnya itu, jennie tampak tidak mau berkontak mata dengan jihyo. Apakah jihyo punya salah?

"jennie" panggil jihyo

Jennie langsung saja menoleh gugup kearah jihyo. Jihyo dapat melihat dengan jelas mata jennie berkaca kaca disana

"ada apa?" tanya jihyo ke jennie

" ap apanya yang ada apa?" tanya jennie balik tampa menjawab pertanyaan jihyo

"matamu berkaca kaca" jihyo menunjuk kedua mata sahabatnya

"oh yah, mungkin karena tadi pagi ada debu , waktu aku berjalan kekamarmu" ucap jennie sambil menundukkan kepala

"kau mengatai ku payah dalam berbohong lalu dirimu sendiri apa eoh?" tanya jihyo

Jihyo melihat bahu jennie bergetar dan terdengarlah suara orang menangis yang tak lain adalah jennie, jihyo panik bukan main melihat sahabatnya menangis. Baru kali ini jennie menangis semenyedihkan ini

"hei ada apa? Kenapa menangis?" tanya jihyo sambil mengusap usap punggung jennie

"hiks hiks aku tidak hiks menyangka hiks kau akan hiks menikah hiks secepat ini" ucap jennie masih menunduk, jihyo mematung tak tau harus berkata apa. Dia hanya menatap jennie ternyata sahabatnya ini sedang sedih karena dia

"kau tau, aku juga tidak menyangka akan secepat ini. Tapi, apapun statusku jennie dan jihyo adalah seorang sahabt bukan?" jennie mengangguk mendengar jihyo "sudahlah, baiknya kita mandi bersama ne. Sudah lama kita tidak bermain air kan?" tanya jihyo, lalu membawa jennie kedalam kamar mandi

JIHYO JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang