Day 3 : Trial and Error

314 50 61
                                    

Seunghee bangun lebih pagi dari biasanya. Memasak sarapan, membereskan vila, dan membaca sebuah novel untuk mengusir bosan. Kini ia duduk di sebuah kursi santai di hadapan tenangnya air kolam renang vila keluarga Lim yang belum terjamah sejak kemarin.

Tidak ada percakapan berarti bersama Hyunsik sejak sore kemarin. Bahkan ia menyantap sarapan seorang diri, meninggalkan seperangkat sarapan untuk suaminya yang belum bangun itu dibalik sebuah tudung saji.

"Namanya Son Naeun. Mantan pacarku."

Kata-kata Hyunsik terngiang kembali di telinganya. Ia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya, atau mungkin karena ia kurang up to date tentang berita gosip? Toh ia memang bukan penggemar Hyunsik sebelumnya.

Ia mendesah pelan.

Seunghee merasa belum punya kekuatan apapun untuk mengekang suaminya sendiri, bahkan hanya untuk memiliki perasaan cemburu; tepatnya ia berusaha untuk tidak mengindahkannya. Sebagai pria yang bekerja di industri hiburan, Hyunsik pasti telah mengenal banyak wanita hebat dalam hidupnya - bahkan sebelum mengenali dirinya - lalu mengapa harus protes hanya karena sebuah panggilan telpon?

Baiklah, itu panggilan telpon mantan pacarnya. Bahkan pikirnya, tidak mustahil pria itu masih mencintai mantan kekasihnya. Ia ingat betul, pernikahan ini adalah perjodohan yang dirancang dua keluarga, dan kemungkinan besar jika pria itu tidak menaruh kehendak pribadi di dalamnya.

Ia tidak dapat membayangkan bagaimana frustasinya pria itu menerima perjodohan yang tidak diinginkan, hingga diam-diam menelpon mantan pacarnya.

"Apakah dia menyesal dengan pernikahan ini?"

BYURRR!

Suara riak air dari sisi kolam renang di sebrang menyentak lamunannya. Seunghee menatap bayangan hitam yang bergerak-gerak di sana.

Tiba-tiba Seunghee tersenyum lebar, seakan lupa begitu saja dengan sekelumit pikiran rumitnya beberapa saat lalu.

Menurutnya, Hyunsik terlihat sangat mengagumkan saat berenang.

*

BYURRR!

Digerakkan kedua tangan dan kakinya dengan harmonis, menyelami kolam renang berkedalaman dua meter itu dengan lihai. Di samping bermusik, berenang adalah salah satu kegiatan favorit Hyunsik, terutama saat ingin mengusir kegundahan hati. Ia bisa menghabiskan berjam-jam lamanya menyelami air hingga kulitnya berkerut hanya untuk berenang.

Ya, perasaannya memang sedang kalut.

Tangisan seorang wanita adalah salah satu kelemahannya. Kalau saja ia mengabaikan telpon Son Naeun kemarin, ia tidak akan mendengar tangisan mantan kekasihnya itu di telpon dan merasa terbebani seperti sekarang.

Mengapa ia masih harus terbebani oleh Naeun? Naeun sudah punya Jung Ilhoon - sahabatnya yang ternyata merebut hati Naeun di belakangnya. Hyunsik sudah cukup pemaaf dengan meninggalkan Naeun dan mempersilahkan Ilhoon untuk menjadi penggantinya.

Dan kini, saat sepasang kekasih itu bertengkar, Hyunsik harus mendengarkan keluhan Naeun tentang sifat Ilhoon yang belum sepenuhnya dikenali itu.

Benar-benar kekanakan.

Sesaat sebelum ia menceburkan diri ke dalam kolam, mata elangnya menangkap cepat keberadaan sang istri yang sedang duduk dalam lamunannya di sebrang sana.

"Ah, mantan pacarmu."

Kata-kata Seunghee kembali terngiang di kepalanya. Menambah kekalutan hatinya.

Ia terus berenang dan tak kunjung menepi. Bahkan kolam renang ini tidak cukup ampuh untuk menghanyutkan kegelisahannya seperti biasa.

Seharusnya dia marah padaku. Atau dia memang tidak cemburu sedikit pun?

SAY YOU LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang