Day 1 : Late Lunch

391 50 50
                                        

"Hoaaam,"

Masih dengan mulut yang menganga lebar, Seunghee menengok sebuah digital clock di atas nakas yang ada di sebelah kiri ranjangnya. Rasa kantuk masih menguasai kepalanya hingga ia enggan beranjak dan ingin kembali menyelimuti diri di atas kasur.

Tapi ini sudah jam setengah satu siang – jika matanya yang sedang memicing itu tak salah lihat – artinya ia sudah tertidur empat belas jam lamanya. Bukan hal yang mengejutkan, ia memang punya kebiasaan tidur lama. Mau tak mau ia harus bangkit dari kasur dan mandi untuk bersiap-siap ke-

Sebentar.

Ia tidak akan pergi bekerja, mana mungkin pula ia datang ke kantor di tengah hari begini. Ia sedang berlibur. Sejak matanya terbuka, semua memang terasa janggal. Dinding kamar, atapnya, kasurnya, nakasnya, jam digitalnya, selimutnya, bahkan aroma kamar ini. Ini bukan kamarnya.

Kesadarannya sudah terkumpul, mata bulatnya mulai mengedar pandangan ke sekeliling. Matanya membelalak penuh saat ia mendapati seorang pria tampan yang sedari tadi berbaring di sampingnya, sedang terlelap pulas.

"Astaga?!!" pekiknya, cukup keras. Beruntung, pria itu tidak terusik sedikitpun karena pekikan nyaringnya itu.

Seunghee mendesah pelan. Segera ia turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi di dalam kamar. Setidaknya ia harus mencuci muka agar kesadarannya pulih sempurna dan pikirannya kembali lurus.

Ia tatap bayangan wajahnya yang pucat di cermin itu dengan nanar. Perlahan menata pikiran kacaunya yang kini mulai tenang, meski debar jantungnya masih tidak karuan.

Ini adalah vila keluarga Lim di Ilsan.

Tidak, ini bukan mimpi, Oh Seunghee.

Mulai sekarang, kau adalah wanita yang sudah menikah. Istri dari seorang pria bernama Lim Hyunsik.

"Aku harus mulai terbiasa," desahnya pelan.

*

Menyatukan dua kehidupan yang berbeda menjadi satu, itu bukanlah hal yang bisa dibiasakan dalam waktu singkat. Seperti Seunghee yang baru saja menghabiskan waktu satu jam mengitari vila keluarga Lim yang luas itu hanya untuk menghapal letak-letak ruangan. Menurutnya ini amat konyol, namun akan lebih konyol lagi jika ia harus berulangkali tersesat di dalam vila hanya karena tidak bisa membedakan letak kamar mandi dan dapur.

Meski dua keluarga sudah mengenal baik satu sama lain, namun Seunghee menyadari, gaya hidup keluarga Lim berbeda dengan keluarganya yang hidup sederhana. Menikmati liburan honeymoon di sebuah vila megah seperti ini tidak pernah ada sedikitpun ada dalam rencana hidupnya.

Bahkan menikahi seorang penyanyi solo bernama Lim Hyunsik pun adalah sebuah fakta yang belum bisa ia terima sepenuhnya. Masih seperti mimpi.

Namun keputusan sudah dibuat. Upacara pernikahan yang dibuat tertutup dan lokasi honeymoon yang jauh dari keramaian kota adalah keputusan kedua belah pihak agar pernikahan mereka berjalan dengan khidmat tanpa gangguan berita publik.

Mengusir sepi, Seunghee memutuskan untuk memutar musik pop mainstream dari mp3 player selagi memasak makan siang di dapur. Segalanya telah dipersiapkan oleh keluarga Lim, bahkan ia mendapati sejumlah bahan makanan yang cukup untuk dua minggu ke depan di dalam lemari pendingin.

Suaminya belum juga keluar dari kamar. Wanita itu tersenyum miring di sela kesibukannya mengiris selonjor sayur lobak putih, teringat kata-kata kakak perempuannya, Oh Songhee.

SAY YOU LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang