Setelah beberapa hari lamanya Devin belum sadar juga dari komanya. Daffa yang selalu setia menjaga dan merawat Devin setiap sepulang kuliah. Hari ini Daffa pergi kuliah menggunakan transportasi umum, naik bus. Seperti biasa, dia selalu menggunakan Earphone dan mendengarkan musik di ponselnya. Daffa duduk di bangku barisan ketiga dari belakang, bus berhenti. Lalu Ariadna datang menghampiri Daffa dan duduk di sebelahnya.
"Hai..." seru Ariadna.
"Hai, tumben sendiri mana Rey?" tanya Daffa.
"Kau ini, yang ada tidak dicariin, yang tidak ada malah di cari. Menyebalkan," balas Ariadna sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ya elah, jangan ngambek kenapa. Mirip sama yang lagi bergelantungan tu di pohon seberang jalan." gurau Daffa.
"Iiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhh, Daffa nyebelin ih. Kau pikir aku monyet? Hish," seru Ariadna sambil mencubit lengan Daffa.
"Aduh... Aduh... Sakit Ar..." keluh Daffa.
"Bodo amat..." seru Ariadna. Lalu bus kembali berhenti, muncul lah Alex dan Jolene.
Alex dan Jolene duduk di bangku depan Daffa dan Ariadna. Alex menoleh ke arah Daffa, sambil menyeringai Devil. Daffa dan Ariadna yang memandangnya langsung merasa aneh.
"Aneh banget sih tu orang. Senyam senyum kayak setan begitu," bisik Ariadna.
"Hush, gak boleh gitu. Tapi emang dia setan sih, ehc..." balas Daffa.
Daffa dan Ariadna menahan tawa mereka, tiba-tiba truck besar yang menabrak Daffa dan Devin malaju dari arah depan. Bus yang Daffa tumpangi banting setir dan oleng, lalu meluncur kearah jurang.
BRAAAAK
GEDEBOOOM
Bus itu mendarat di dasar jurang yang tidak terlalu dalam. Kemudian, Daffa tertatih-tatih menghampiri Ariadna yang tergeletak tidak jauh dari bus.
"Ariadna, Ar... Bangun... Aku mohon buka matamu, Ar..." seru Daffa.
"Engh... D-Daffa... Uhuk uhuk," suara Ariadna terdengar lirih. Dia bangun dan bangkit, di sebelah Daffa.
Daffa dan Ariadna melihat kesekeliling, melihat semua penumpang yang ada di bus itu banyak yang terluka dan meninggal di tempat. Sementara Alex dan Jolene mendekat kearah Daffa dan Ariadna.
"Kalian enggak apa-apa?" tanya Jolene.
"Kami enggak apa-apa kok, hanya luka sedikit." balas Ariadna.
Daffa dan Alex hanya diam, mereka melihat sekeliling, Daffa merasakan ada sesuatu hal yang janggal pada tempat itu. Bulu kuduknya meremang, kemudian dia pun mengajak Ariadna, Alex, dan Jolene pergi.
"S-sebaiknya kita pergi dari sini." ujar Daffa.
Alex, Jolene, dan Ariadna mengangguk, mereka pun memutuskan untuk pergi. Tidak jauh setelah mereka pergi, bus itu meledak.
DUUUUUUAAAAAAAAAR
Aaaaarrghhhh
Daffa, Alex, Jolene, dan Ariadna terpental akibat efek dari ledakan yang dahsyat itu.
"Uhuk... Uhuk..." Daffa keselek anu... Eh, Daffa terbatuk, kemudian bangkit dan menghampiri Ariadna.
Jolene dan Alex berjalan kearah mereka, tetapi apa yang Daffa lihat jauh di luar dugaan.
"Alex lari..." teriak Daffa.
Alex menoleh kebelakang, matanya terbelalak lebar saat melihat manusia berjubah hitam itu datang dan mengayunkan pedang panjang dan tajam ke arah Alex. Alex mendorong Jolene untuk menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME MR PSYCO (CERPEN) END
Mystery / ThrillerCinta dan obsesi antara Sang Psycopat dan mantan model ternama... Semenjak Daffa berhenti dari dunia modelingnya, Daffa sering mendapatkan teror... Hingga Daffa akhirnya pergi meninggalkan kota paris... Cerita ini hanya hiburan dan fiktif belala, ji...